يَا رَبَّنَا بِجَاهِ تَاجِ الْعَارِفِيْنَ ï وَجَاهِ حَامِلِ لِوَاءِ الْوَاصِلِيْنَ

Ya Allah, Ya Tuhan kami dengan pangkat kebesaran pemilik mahkota ahli ma'rifah dan pangkat pemegang bendera kelompok manusia yang telah wushul (sampai ke puncak keyakinan)


قُدْوَتِنَا وَشَيْخِنَا التِّجَانِي ï قَائِدِنَا لِمَنْهَجِ الْعَدْنَانِي

Panutan dan guru kami yakni Syekh Ahmad Tijani, seorang pemandu yang menyampaikan kami kepada tuntunan Nabi Muhammad

يَا رَبِّ ثَبِّتْنَا عَلَى اْلإِيْمَانِ ï وَاحْفَظْ قُلُوْبَنَا مِنَ الْكُفْرَانِ

Ya Tuhanku tetapkan kami atas iman dan jaga hati kami dari segala bentuk kekufuran

وَاحْمِ جَمِيْعَنَا مِنَ الشَّيْطَانِ ï وَحِزْبِهِ مِنْ إِنْسٍ أَوْ مِنْ جَانِّ

Lindungi kami dari kejahatan syetan dan kelompoknya dari bangsa manusia dan jin


نَسْأَلُكَ التَّوْبَةَ وَالتَّوْفِيْقَ ï وَالْعِلْمَ وَالْعَمَلَ وَالتَّحْقِيْقَ

Kami mohon kepada-Mu taubat dan mendapat kekuatan untuk melakukan kebaikan, ilmu dan pengamalan serta ketepatan dalam segala hal


وَالصَّبْرَ وَالنَّصْرَ عَلَى اْلأَعْدَاءِ ï وَالْجَمْعَ فِي الذِّكْرِ عَلَى الْوِلاَءِ

Berikan kami kesabaran dan kemenangan atas musuh-musuh. Dan jadikan kami selalu berkumpul bersama dalam melakukan dzikir


وَالْفَوْزَ بِالنَّعِيْمِ فِي الْجِنَانِ ï مَعَ النَّبِيّ وَشَيْخِنَا التِّجَانِي

Mendapat kesuksesan dengan mendapat ni'mat di surga bersama Nabi Muhammad dan guru kami Syekh Ahmad Tijani


مَا لَنَا فِي الْكَوْنِ سِوَى الرَّحْمَانِ ï وَالْمُصْطَفَى وَشَيْخِنَا التِّجَانِي

Kami tidak memiliki harapan apa-apa di alam ini melainkan kepada-Mu Ya Allah (Yang Maha Pengasih), manusia terpilih Nabi Muhammad dan guru kami Syekh Ahmad Tijani

هَذِي هَدِيَّةٌ بِفَضْلِ اللهِ ï مِنَّا إِلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ

Dzikir ini merupakan hadiah untukmu Ya Rasulullah dari kami yang semata-mata merupakan pemberian Allah


هَدِيَّةً لِلْمُصْطَفَى الْعَدْنَانِي ï نِيَابَةً عَنْ شَيْخِنَا التِّجَانِي

Hadiah penghormatan buat manusia terpilih Nabi Muhammad keturunan Adnan juga sebagai mandate dari guru kami syekh Ahmad Tijani

آميْنَ آميْنَ اسْتَجِبْ دُعَانَا ï وَلاَ تُخَيِّبْ سَيِّدِي رَجَانَا

Terimalah, terimalah dan kabulkan Ya Allah, doa-doa kami. Jangan Kau kecewakan segala harapan kami

Doa ini merupakan Qashidah tawassul kepada Syekh Ahmad Tijani Radhiyallahu Anhu. qashidah ini biasanya dibaca setelah selesai membaca wirid lazimah dan wazhifah.

Dikutip dari kitab Ghayatul Muna Wal Murad Fima Littijaniy Minal Aurad halaman 27.

Jumat, 26 April 2013

KISAH NYATA PEMBENCI MAULUD

"Suatu hari Syech Abbas Al-Maliki berada di Baitul Muqaddas Palestina untuk menghadiri peringatan Maulud Nabi SAW di mana saat itu bershalawat dengan berjamaah. Saat itulah beliau melihat seorang pria tua beruban yg berdiri dengan khidmat mulai dari awal sampai acara selesai. Kemudian beliau bertanya kepadanya akan sikapnya itu. Lelaki tua itu bercerita bahwa dulu ia gak pernah mau mengakui acara Maulud Nabi dan ia memiliki keyakinan bahwa perbuatan itu adalah Bid'ah Sayyi'ah (bid'ah yg jelek). Suatu malam ia mimpi duduk di acara Maulud Nabi bersama sekelompok orang yg bersiap-siap menunggu kedatangan Nabi SAW ke mesjid, maka saat Rasulullah SAW tiba, sekelompok orang itu bangkit dengan berdiri toek menyambut kehadiran Rasulullah SAW. Namun hanya ia saja seorang diri yg gak mampu bangkit toek berdiri. Lalu Rasullullah SAW berkata kepadanya: "Kamu gak akan bisa bangkit!" Saat ia bangun dari tidurnya ternyata ia dalam keadaan duduk dan gak bisa berdiri. Hal ini ia alami selama 1 tahun. Kemudian ia pun bernadzar jika sembuh dari sakitnya ia akan menghadiri acara Maulud Nabi di mesjid dengan bershalawat.Kemudian Allah menyembuhkan nya. Ia pun selalu hadir toek memenuhi nadzarnya dan bershalawat dalam acara Maulud Nabi SAW".[Sumber : Kitab Al-Hady At-Tam fi Mawarid al-Maulid an-Nabawi, hal 50-51, karya Syech Muhammad Alwi Al-Maliki

Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman ?

Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman ? Membaca judul diatas, tentu banyak orang yang akan mengernyitkan dahi, sebagai tanda ketidakpercayaannya. Bahkan, mungkin demikian pula dengan Anda. Sebab, Nabi Sulaiman AS adalah seorang utusan Allah yang diberikan keistimewaan dengan kemampuannya menaklukkan seluruh makhluk ciptaan Allah, termasuk angin yang tunduk di bawah kekuasaannya atas izin Allah. Bahkan, burung dan jin selalu mematuhi perintah Sulaiman. Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts, dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, Nabi Sulaiman diperkirakan hidup pada abad ke-9 Sebelum Masehi (989-931 SM), atau sekitar 3.000 tahun yang lalu. Sementara itu, Candi Borobudur sebagaimana tertulis dalam berbagai buku sejarah nasional, didirikan oleh Dinasti Syailendra pada akhir abad ke-8 Masehi atau sekitar 1.200 tahun yang lalu. Karena itu, wajarlah bila banyak orang yang mungkin tertawa kecut, geli, dan geleng-geleng kepala bila disebutkan bahwa Candi Borobudur didirikan oleh Nabi Sulaiman AS. Candi Borobudur merupakan candi Budha. Berdekatan dengan Candi Borobudur adalah Candi Pawon dan Candi Mendut. Beberapa kilometer dari Candi Borobudur, terdapat Candi Prambanan, Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Plaosan, dan lainnya. Candi-candi di dekat Prambanan ini merupakan candi Buddha yang didirikan sekitar tahun 772 dan 778 Masehi. Lalu, apa hubungannya dengan Sulaiman? Benarkah Candi Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman yang hebat dan agung itu? Apa bukti-buktinya?Benarkah ada jejak-jejak Islam di candi Buddha terbesar itu? Tentu perlu penelitian yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak untuk membuktikan validitas dan kebenarannya. Namun, bila pertanyaan di atas diajukan kepada KH Fahmi Basya, ahli matematika Islam itu akan menjawabnya; benar. Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman yang ada di tanah Jawa. Dalam bukunya, Matematika Islam 3 (Republika, 2009), KH Fahmi Basya menyebutkan beberapa ciri-ciri Candi Borobudur yang menjadi bukti sebagai peninggalan putra Nabi Daud tersebut. Di antaranya, hutan atau negeri Saba, makna Saba, nama Sulaiman, buah maja yang pahit, dipindahkannya istana Ratu Saba ke wilayah kekuasaan Nabi Sulaiman, bangunan yang tidak terselesaikan oleh para jin, tempat berkumpulnya Ratu Saba, dan lainnya. Dalam Alquran, kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Saba disebutkan dalam surah An-Naml [27]: 15-44, Saba [34]: 12-16, al-Anbiya [21]: 78-81, dan lainnya. Tentu saja, banyak yang tidak percaya bila Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman. Di antara alasannya, karena Sulaiman hidup pada abad ke-10 SM, sedangkan Borobudur dibangun pada abad ke-8 Masehi. Kemudian, menurut banyak pihak, peristiwa dan kisah Sulaiman itu terjadi di wilayah Palestina, dan Saba di Yaman Selatan, sedangkan Borobudur di Indonesia. Tentu saja hal ini menimbulkan penasaran. Apalagi, KH Fahmi Basya menunjukkan bukti-buktinya berdasarkan keterangan Alquran. Lalu, apa bukti sahih andai Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman atau bangunan yang pembuatannya merupakan perintah Sulaiman? Menurut Fahmi Basya, dan seperti yang penulis lihat melalui relief-relief yang ada, memang terdapat beberapa simbol, yang mengesankan dan identik dengan kisah Sulaiman dan Ratu Saba, sebagaimana keterangan Alquran. Pertama adalah tentang tabut, yaitu sebuah kotak atau peti yang berisi warisan Nabi Daud AS kepada Sulaiman. Konon, di dalamnya terdapat kitab Zabur, Taurat, dan Tingkat Musa, serta memberikan ketenangan. Pada relief yang terdapat di Borobudur, tampak peti atau tabut itu dijaga oleh seseorang. "Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: 'Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman'." (QS Al-Baqarah [2]: 248). Kedua, pekerjaan jin yang tidak selesai ketika mengetahui Sulaiman telah wafat. (QS Saba [34]: 14). Saat mengetahui Sulaiman wafat, para jin pun menghentikan pekerjaannya. Di Borobudur, terdapat patung yang belum tuntas diselesaikan. Patung itu disebut dengan Unfinished Solomon. Ketiga, para jin diperintahkan membangun gedung yang tinggi dan membuat patung-patung. (QS Saba [34]: 13). Seperti diketahui, banyak patung Buddha yang ada di Borobudur. Sedangkan gedung atau bangunan yang tinggi itu adalah Candi Prambanan. Keempat, Sulaiman berbicara dengan burung-burung dan hewan-hewan. (QS An-Naml [27]: 20-22). Reliefnya juga ada. Bahkan, sejumlah frame relief Borobudur bermotifkan bunga dan burung. Terdapat pula sejumlah relief hewan lain, seperti gajah, kuda, babi, anjing, monyet, dan lainnya. Kelima, kisah Ratu Saba dan rakyatnya yang menyembah matahari dan bersujud kepada sesama manusia. (QS An-Naml [27]: 22). Menurut Fahmi Basya, Saba artinya berkumpul atau tempat berkumpul. Ungkapan burung Hud-hud tentang Saba, karena burung tidak mengetahui nama daerah itu. "Jangankan burung, manusia saja ketika berada di atas pesawat, tidak akan tahu nama sebuah kota atau negeri," katanya menjelaskan. Ditambahkan Fahmi Basya, tempat berkumpulnya manusia itu adalah di Candi Ratu Boko yang terletak sekitar 36 kilometer dari Borobudur. Jarak ini juga memungkinkan burung menempuh perjalanan dalam sekali terbang. Keenam, Saba ada di Indonesia, yakni Wonosobo. Dalam Alquran, wilayah Saba ditumbuhi pohon yang sangat banyak. (QS Saba [34]: 15). Dalam kamus bahasa Jawi Kuno, yang disusun oleh Dr Maharsi, kata 'Wana' bermakna hutan. Jadi, menurut Fahmi, wana saba atau Wonosobo adalah hutan Saba. Ketujuh, buah 'maja' yang pahit. Ketika banjir besar (Sail al-Arim) menimpa wilayah Saba, pepohonan yang ada di sekitarnya menjadi pahit sebagai azab Allah kepada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya. "Tetapi, mereka berpaling maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar[1236] dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr." (QS Saba [34]: 16). Kedelapan, nama Sulaiman menunjukkan sebagai nama orang Jawa. Awalan kata 'su'merupakan nama-nama Jawa. Dan, Sulaiman adalah satu-satunya nabi dan rasul yang 25 orang, yang namanya berawalan 'Su'. Kesembilan, Sulaiman berkirim surat kepada Ratu Saba melalui burung Hud-hud. "Pergilah kamu dengan membawa suratku ini." (QS An-Naml [27]: 28). Menurut Fahmi, surat itu ditulis di atas pelat emas sebagai bentuk kekayaan Nabi Sulaiman. Ditambahkannya,surat itu ditemukan di sebuah kolam di Candi Ratu Boko. Kesepuluh, bangunan yang tinggal sedikit (Sidrin qalil). Lihat surah Saba [34] 16). Bangunan yang tinggal sedikit itu adalah wilayah Candi Ratu Boko. Dan di sana terdapat sejumlah stupa yang tinggal sedikit. "Ini membuktikan bahwa Istana Ratu Boko adalah istana Ratu Saba yang dipindahkan atas perintah Sulaiman," kata Fahmi menegaskan. Selain bukti-bukti di atas, kata Fahmi, masih banyak lagi bukti lainnya yang menunjukkan bahwa kisah Ratu Saba dan Sulaiman terjadi di Indonesia. Seperti terjadinya angin Muson yang bertiup dari Asia dan Australia (QS Saba [34]: 12), kisah istana yang hilang atau dipindahkan, dialog Ratu Bilqis dengan para pembesarnya ketika menerima surat Sulaiman (QS An-Naml [27]: 32), nama Kabupaten Sleman, Kecamatan Salaman, Desa Salam, dan lainnya. Dengan bukti-bukti di atas, Fahmi Basya meyakini bahwa Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman. Bagaimana dengan pembaca? Hanya Allah yang mengetahuinya. Wallahu A'lam. Narasumber:K.H FAHMI BASYA

Kamis, 25 April 2013

KENDARAAN HIDUP SEORANG SUFI

Ibnu Mas’ud memberi nasihat, “Kefakiran dan kekayaan hanyalah sebuah kendaraan. Aku tak mau peduli mana yang akan aku naiki. Kalau aku fakir, maka aku dituntut untuk sabar. Dan, kalau aku kaya, maka aku harus rela berkorban.” Urwah Ibn Zubair suatu ketika harus dipotong sebelah kakinya dari lutut lantaran digerogoti suatu penyakit. Menanggapi hal tersebut, ia berkata: “Alhamdulillah, Allah telah mengambil sebelah kaki dariku. Demi Allah, jika Engkau telah mengambil kakiku sebelah, tetapi sesungguhnya Engkau sisakan untukku yang sebelah. Jika Engkau memberiku cobaan, maka sungguh Engkau telah menyelamatkan aku.” Malam itu ia tetap tidak meninggalkan wirid yang biasa dilakukannya. ---Imam Al-Ghazali dalam Al-Mahabbah wa asy-Syauq wa al-Uns wa al-Ridha

MENCINTAI KELUARGA NABI MUHAMMAD SAW DAN KETURUNANNYA MENURUT AHLI SUNNAH WAL JAMA’AH

Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran)." Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh ummat.( Surat Al-An’am ayat 90) Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan(nya)?"( Surat Hud ayat 51) Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan".( Asy-Syuro ayat 23) Pada riwayat Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas tertera ketika Alla Azza wa Jalla menurunkan ayat : “Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". Para sahabat bertanya, “ Ya Rasulallah, siapakah mereka yang harus kami cintai ?” Beliau menjawab : “Ali dan Fatimah serta anak – anak keduanya.” Hal inipun ditunjukan oleh hadits yang diriwayatkan dari Ali, dia berkata : Aku mengadu kepada Nabi SAW tentang kedengkian orang-orang kepadaku. Beliau kemudian bersabda: “ Tidakah engkau ridha bahwa keempat orang dari orang-orang yang masuk surga adalah aku,engkau, Hasan dan Husain sementara istri-istri kita berada disebelah kanan dan kiri kita , dan keturunan kita berada dibelakang istri-istri kita.” ( Di dalam Kitab Tafsir AL QURTUBI ) Di dalam Hadits shahih, bahwa Sayyidina Abu Bakar Ash-shidiq ra berkata kepada Sayyidina ‘Ali ra: “ Demi Allah, sesungguhnya kerabat Rasulullah SAW lebih aku cintai daripada aku sambung kerabatku.”( Didalam Kitab Tafsir IBNU KATSIR) Dari Abu Hurairah, dia berkata : “ Pada satu siang hari pernah aku pergi bersama dengan Rasulullah SAW ,Kami saling tidak berbicara satu sama lain, sesampainya di pasar Bani Qoinoqo’a, Nabi SAW kembali dan mendatangi rumahnya Fatimah. Beliau bertanya: “ Mana sikecil ? Mana sikecil Hasan ?” . Kami kira dia sedang ditahan oleh ibunya untuk dimandikan lalu dipakaikan kalung dari biji-biji tumbuhan yang berbau harum .Tidak lama kemudian muncullah sikecil itu . Keduanya saling berpelukan satu sama lain. Lalu Rasulullah SAW berdo’a: “ Ya Allah, sesungguhnya aku sangat mencintainya, Maka cintailah dia dan cintailah orang yang mencintainya.” ( Didalam Kitab Shahih Muslim ) Nabi SAW bersabda : “ Didiklah kepada anak-anakmu tiga perangai : (1 ) Cinta Nabimu,( 2 ) Cinta Ahli Baitnya ( yakni Ali, Siti Fatimah, Hasan , Husain dan keturunan dari keduanya di dalam Kitab Siroojul Muniir syarah Kitab Al Jami’us Shoghiir ) (3) Membaca Alquran , karena sesungguhnya orang yang hafal Alquran akan berada dibawah naungan Allah pada hari yang tiada tempat bernaung selain naungan Allah bersama-sama para Nabi dan orang-orang pilihan-Nya. Nabi SAW bersabda: “ Barang siapa yang mati dalam keadaan mencintai keluarga Nabi Muhammad SAW, maka dia mati secara syahid. Barang siapa yang mati dalam keadaan mencintai keluarga Nabi Muhammad SAW,maka Allah akan menjadikan Malaikat dan kasih sayang sebagai orang yang berkunjung ke kuburunnya. Barang siapa yang mati dalam keadaan membenci keluarga Nabi Muhammad SAW,maka dia akan datangpada hari kiamat keadaan tertulis diantara kedua matanya:” orang yang hari ini putus asa terhadap rahmat Allah. Barang siapa yang mati dalam keadaan membenci keluarga Nabi Muhammad SAW,maka dia tidak akan mencium bau surga. Barang siapa yang mati dalam keadaan membenci keluargaku,maka tidak ada bagian baginya atas syafaatu.” Pendapat Imam Qurtubi: Hadits itu pun dituturan oleh Az – Zamakhsyari dalam tafsirnya dengan redaksi yang lebih panjang dari itu.( Di dalam kitab Tafsir AL QURTUBI )

Hayati - Ibu Rumah Tangga Yang Sufi

Sejak gadis Bibi Hayati lebih mencintai ketenangan, apalagi ketika diperkenalkan dengan sorang sufi oleh kakaknya. Pada akhirnya ia menikah dengan guru sufinya. Perkawinan guru dan murid inilah yang kemudian melahirkan generasi sufi. Hasratnya akan tarekat semakin menjadi-jadi setelah Rawnaq memperkenalkan kepada guru sufi (mursyid) Nur Ali Syah dari Tarekat Nikmatullah. Bila dibanding dengan gadis seusianya, Hayati lebih mencintai ketenangan dan kesunyian untuk menemukan momen-momen kontemplatif yang dicarinya. Rupanya ada cahaya spiritual yang muncul dari Nur Ali Syah, yang membuat perubahan pada diri Hayati. Rentetan kegiatan sampai kepada baiat untuk masuk dalam Tarekat Nikmatullah. Kisah sufi Bibi Hayati, si pemuja cinta hidup dari awal abad 19 sampai pertengahannya. Ia lahir dari keluarga bangsawan di Kota Bam, Provinsi Kerman, Persia Tenggara (kini Iran). Sejak kecil Bibi Hayati diasuh oleh saudara laki-lakinya Rawnaq Ali Syah. Berkat Rawnaq, Bibi Hayati menjadi gadis kecil yang cemerlang. Bakat seni terutama sastra/puisi sudah tampak. Karena keluarganya juga tertarik soal kesufian, maka masalah tasawuf ini dikaitkan juga dengan sastra puisi. Hubungan murid dan mursyid akhirnya memancarkan daya tarik sebagai insan manusia. Sang guru ataupun sang murid saling tertarik dan melesatlah panah asmara dan jatuh dalam buaian cinta manusiawi. Nur Ali Syah akhirnya meminang Hayati. Justru pernikahan ini menjadikan banyak inspirasi baik sebagai seorang penyair, maupun sebagai seorang sufi. Buah cinta ini membuahkan anak yang diberi nama Tuti. SYAIR SUFI Sebagai seorang ibu ia harus praktis untuk mengatur sebuah rumah tangga. Inilah ciri khas Bibi Hayati yang ditawarkannya artinya harus seimbang, harmonis, dunia yang adil bagi alam spiritual dan kemanusiaan. Dunia laki-laki adalah dunia keberanian. Keterlibatan Hayati dalam Tarekat Nikmatullah ya karena suaminya itu. la ikut menata organisasi apalagi ia seorang wanita yang cakap. Organisasi berjalan baik dan wacana yang baik masuk. Lewat kemampuannya berekspresi dan berapresiasi secara puistis, Hayati memberikan ruang-ruang perenungan teman, dan anggota tarekat untuk lebih mengenal cinta yang utuh. Sebuah cinta yang hadir dari kesadaran untuk mencari kesempurnaan. Suaminya sendiri kemudian melihat keterlibatan terlalu jauh di tarekat akan mengganggu kreativitas puisi-puisi (syair-syairnya). Syair sufi yang meletup-letup akan sia-sia jika tidak dicatat dalam memoar. Nur Ali menganjurkan agar Hayati menjadi pengarang saja sehingga syair yang dihasilkan utuh dan serpihan yang hilang itu bisa terkumpul. Untung saja Hayati mendengarkan saran Nur Ali sehingga banyak diwan-diwan (ontologi-kumpulan puisi) yang tercipta. Kata-kata Hayati tentang suaminya, “Suatu saat raja makrifat itu, sang pembimbing dalam ranah dan jiwa, berucap dengan bibirnya yang berhias permata, di tengah-tengah percakapan kami dan mengatakan, “Jika engkau mesti menghiasi dirimu, engkau harus menjadi penyelam di lautan retorika, memecahkan bait-bait tiram yang berisi mutiara di dalamnya, sampai kau bungkus dirimu dengan jubah berhiaskan mutiara.” GENERASI SUFI Diwan yang diciptanya jika dikaji boleh dikatakan sempurna. Pengarangnya menguasai ilmu eksoterik dan esoterik (makrifat). Dia berpegang pada prinsip lahiriah agama, maupun prinsip makrifat di jalan sufi. Bahkan oleh beberapa pihak di kemudian hari watak, dan sifat-sifatnya yang paling cocok menjadi pasangan hidup sang wali quthub. Dalam mendidik anaknya, rupanya sastra dan sufi masih kental diterapkannya. Anak perempuannya memiliki watak peka seperti ibunya namun juga tegas seperti ayahnya. Namun karena kedekatannya dengan ibunya, maka syair-syair sufi mampu pula dicipta oleh Tuti. Bahkan, karya anak Hayati ini mampu mengungkapkan mistik yang pelik. Sang anak akhirnya menikah di tahun 1831 dengan Surkh Ali Syah, murid sang ayah. Pernikahan dengan pria asal Hamadan ini menghasilkan anak bernama Sayyid Reza, dan kelak menjadi syaikh dari tarekat Nikmatullah yang terkenal. Sayiid Reza (cucu Bibi Hayati) punya anak Muhammad Said Khusychasm, seorang syaikh yang terkenal di kalangan Nikmatullah. Jadi, Bibi Hayati melahirkan generasi sufi mulai dari anak, cucu dan buyutnya. Demikianlah anak cucu Bibi Hayati itu lahir dan melengkapi Tarekat Nikmatullah. Dalam kesetiaan dan kedamaian cinta kasih, Bibi Hayati hadir melalui hari-harinya di sana. Hingga suatu saat di pertengahan tahun 1853, Allah SWT memanggilnya pulang keharibaan-Nya. Kepergian Bibi Hayati menjadi berkah tersendiri bagi kalangan wanita. Apalagi pada awal tahun 1850-an pergerakan wanita di Iran tumbuh subur. Syair-syair Bibi Hayati pun bisa menjadi spirit, membahasakan realita kaumnya dalam kacamata kesufiannya.

Pengaruh Air Pada 7 Bagian Tubuh

Air adalah komponen utama dalam tubuh manusia, bahkan sekitar 55 persen berat tubuh kita adalah air. Tanpa air makhluk hidup tidak mungkin tumbuh dan berkembang karena air sangat vital untuk reaksi kimia tubuh. Air harus dikonsumsi setiap hari karena tubuh tidak bisa membuatnya. Untuk mengetahui peran air dalam tubuh kita, simak apa saja pengaruh air pada 7 bagian tubuh berikut ini: 1. Otak Tubuh yang terhidrasi dengan baik akan membuat daya ingat lebih tajam, mood stabil dan motivasi lebih baik. Jika kecukupan air dalam tubuh baik, kemampuan kita dalam memecahkan masalah juga akan meningkat. Para ilmuwan menyebutkan kekurangan air akan menyebabkan aliran oksigen ke area otak berkurang sehingga sel-sel saraf menyusut sementara. Tak heran jika orang yang kehausan biasanya sulit berkonsentrasi. 2. Mulut Air akan menjaga tenggorokan dan bibir lebih basah dan menjaga mulut kekeringan. Kondisi mulut yang kering bisa memicu bau mulut dan rasa yang tidak enak, bahkan gigi berlubang. 3. Jantung Dehidrasi akan menyebabkan penurunan volume darah sehingga jantung akan bekerja lebih keras dalam memompa darah agar sel-sel tidak kekurangan oksigen. Akibatnya aktivitas fisik ringan seperti naik tangga atau berlari akan terasa lebih melelahkan. 4. Sirkulasi darah Tubuh mengeluarkan panas dengan cara melebarkan pembuluh darah yang dekat dengan permukaan kulit sehingga aliran darah lebih cepat dan panas lebih banyak yang dikeluarkan. Bila kita kekurangan cairan, dibutuhkan temperatur lingkungan yang lebih tinggi agar pembuluh darah melebar sehingga kita akan tetap kepanasan. 5. Otot Bila kecukupan cairan terpenuhi, air di dalam dan luar sel yang berfungsi mengkontraksi otot menyediakan nutrisi yang cukup dan proses pembuangan berlangsung efisien sehingga performa tubuh akan baik. Air juga penting untuk melumaskan sendi. Namun kram otot tidak berkaitan dengan dehidrasi melainkan karena kelelahan otot. 6. Kulit Jika seseorang menderita dehidrasi berat, kulit menjadi kurang elastis. Kondisi ini berbeda dengan kulit kering, yang biasanya disebabkan karena zat kimia dalam sabun, air panas atau terpapar udara kering. Sayangnya, minum cukup air tidak akan mencegah keriput. 7. Ginjal Ginjal membutuhkan cairan untuk menyaring "sampah" dari peredaran darah dan membuangnya melalui urin. Kecukupan cairan juga akan membantu mencegah infeksi saluran kemih dan batu ginjal. Dehidrasi berat akan menyebabkan ginjal berhenti berfungsi, sehingga toksin atau racun menumpuk di tubuh.

Sufi dan Muridnya

Bayazid juga adalah pengajar tasawuf. Di antara jamaahnya, ada seorang santri yang juga memiliki murid yang banyak. Santri itu juga menjadi kyai bagi jamaahnya sendiri. Karena telah memiliki murid, santri ini selalu memakai pakaian yang menunjukkan kesalihannya, seperti baju putih, serban, dan wewangian tertentu. Suatu saat, muridnya itu mengadu kepada Bayazid, "Tuan Guru, saya sudah beribadat tiga puluh tahun lamanya. Saya shalat setiap malam dan puasa setiap hari, tapi anehnya, saya belum mengalami pengalaman ruhani yang Tuan Guru ceritakan. Saya tak pernah saksikan apa pun yang Tuan gambarkan." Bayazid menjawab, "Sekiranya kau beribadat selama tiga ratus tahun pun, kau takkan mencapai satu butir pun debu mukasyafah dalam hidupmu.". Murid itu heran, "Mengapa, ya Tuan Guru?". "Karena kau tertutup oleh dirimu," jawab Bayazid. "Bisakah kau obati aku agar hijab itu tersingkap?" pinta sang murid. "Bisa," ucap Bayazid, "tapi kau takkan melakukannya.". "Tentu saja akan aku lakukan," sanggah murid itu. "Baiklah kalau begitu," kata Bayazid, "sekarang tanggalkan pakaianmu. Sebagai gantinya, pakailah baju yang lusuh, sobek, dan compang-camping. Gantungkan di lehermu kantung berisi kacang. Pergilah kau ke pasar, kumpulkan sebanyak mungkin anak-anak kecil di sana. Katakan pada mereka, "Hai anak-anak, barangsiapa di antara kalian yang mau menampar aku satu kali, aku beri satu kantung kacang." Lalu datangilah tempat di mana jamaah kamu sering mengagumimu. Katakan juga pada mereka, "Siapa yang mau menampar mukaku, aku beri satu kantung kacang!" "Subhanallah, masya Allah, lailahailallah," kata murid itu terkejut. Bayazid berkata, "Jika kalimat-kalimat suci itu diucapkan oleh orang kafir, ia berubah menjadi mukmin. Tapi kalau kalimat itu diucapkan oleh seorang sepertimu, kau berubah dari mukmin menjadi kafir.". Murid itu keheranan, "Mengapa bisa begitu?" Bayazid menjawab, "Karena kelihatannya kau sedang memuji Allah, padahal sebenarnya kau sedang memuji dirimu. Ketika kau katakan: Tuhan mahasuci, seakan-akan kau mensucikan Tuhan padahal kau menonjolkan kesucian dirimu.". "Kalau begitu," murid itu kembali meminta, "berilah saya nasihat lain.". Bayazid menjawab, "Bukankah aku sudah bilang, kau takkan mampu melakukannya!" Cerita ini mengandung pelajaran yang amat berharga. Bayazid mengajarkan bahwa orang yang sering beribadat mudah terkena penyakit ujub dan takabur. "Hati-hatilah kalian dengan ujub," pesan Iblis. Dahulu, Iblis beribadat ribuan tahun kepada Allah. Tetapi karena takaburnya terhadap Adam, Tuhan menjatuhkan Iblis ke derajat yang serendah-rendahnya. Takabur dapat terjadi karena amal atau kedudukan kita. Kita sering merasa menjadi orang yang penting dan mulia. Bayazid menyuruh kita menjadi orang hina agar ego dan keinginan kita untuk menonjol dan dihormati segera hancur, yang tersisa adalah perasaan tawadhu dan kerendah-hatian. Hanya dengan itu kita bisa mencapai hadirat Allah swt. Orang-orang yang suka mengaji juga dapat jatuh kepada ujub. Mereka merasa telah memiliki ilmu yang banyak. Suatu hari, seseorang datang kepada Nabi saw, "Ya Rasulallah, aku rasa aku telah banyak mengetahui syariat Islam. Apakah ada hal lain yang dapat kupegang teguh?" Nabi menjawab, :"Katakanlah: Tuhanku Allah, kemudian ber-istiqamah-lah kamu." Ujub seringkali terjadi di kalangan orang yang banyak beribadat. Orang sering merasa ibadat yang ia lakukan sudah lebih dari cukup sehingga ia menuntut Tuhan agar membayar pahala amal yang ia lakukan. Ia menganggap ibadat sebagai investasi. Orang yang gemar beribadat cenderung jatuh pada perasaan tinggi diri. Ibadat dijadikan cara untuk meningkatkan statusnya di tengah masyarakat. Orang itu akan amat tersinggung bila tidak diberikan tempat yang memadai statusnya. Sebagai seorang ahli ibadat, ia ingin disambut dalam setiap majelis dan diberi tempat duduk yang paling utama. Tulisan ini saya tutup dengan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnad-nya; Suatu hari, di depan Rasulullah saw Abu Bakar menceritakan seorang sahabat yang amat rajin ibadatnya. Ketekunannya menakjubkan semua orang. Tapi Rasulullah tak memberikan komentar apa-apa. Para sahabat keheranan. Mereka bertanya-tanya, mengapa Nabi tak menyuruh sahabat yang lain agar mengikuti sahabat ahli ibadat itu. Tiba-tiba orang yang dibicarakan itu lewat di hadapan majelis Nabi. Ia kemudian duduk di tempat itu tanpa mengucapkan salam. Abu Bakar berkata kepada Nabi, "Itulah orang yang tadi kita bicarakan, ya Rasulallah." Nabi hanya berkata, "Aku lihat ada bekas sentuhan setan di wajahnya." Nabi lalu mendekati orang itu dan bertanya, "Bukankah kalau kamu datang di satu majelis kamu merasa bahwa kamulah orang yang paling salih di majelis itu?" Sahabat yang ditanya menjawab, "Allahumma, na'am. Ya Allah, memang begitulah aku." Orang itu lalu pergi meninggalkan majelis Nabi. Setelah itu Rasulullah saw bertanya kepada para sahabat, "Siapa di antara kalian yang mau membunuh orang itu?" "Aku," jawab Abu Bakar. Abu Bakar lalu pergi tapi tak berapa lama ia kembali lagi, "Ya Rasulallah, bagaimana mungkin aku membunuhnya? Ia sedang ruku'." Nabi tetap bertanya, "Siapa yang mau membunuh orang itu?" Umar bin Khaththab menjawab, "Aku." Tapi seperti juga Abu Bakar, ia kembali tanpa membunuh orang itu, "Bagaimana mungkin aku bunuh orang yang sedang bersujud dan meratakan dahinya di atas tanah?" Nabi masih bertanya, "Siapa yang akan membunuh orang itu?" Imam Ali bangkit, "Aku." Ia lalu keluar dengan membawa pedang dan kembali dengan pedang yang masih bersih, tidak berlumuran darah, "Ia telah pergi, ya Rasulullah." Nabi kemudian bersabda, "Sekiranya engkau bunuh dia. Umatku takkan pecah sepeninggalku…." Dari kisah ini pun kita dapat mengambil hikmah. Selama di tengah-tengah kita masih terdapat orang yang merasa dirinya paling salih, paling berilmu, dan paling benar dalam pendapatnya, pastilah terjadi perpecahan di kalangan kaum muslimin. Nabi memberikan pelajaran bagi umatnya bahwa perasaan ujub akan amal salih yang dimiliki adalah penyebab perpecahan di tengah orang Islam. Ujub menjadi penghalang naiknya manusia ke tingkat yang lebih tinggi. Penawarnya hanya satu, belajarlah menghinakan diri kita. Seperti yang dinasihatkan Bayazid Al-Busthami kepada santrinya.

4 Anugerah Allah Untuk Umat Muhammad Yang Berdosa

Allah memiliki sifat-sifat yang mulia. Sifat-sifat Allah tersebut dikenal dengan Asmaul Husna, salah satunya Al-Wahhab (Maha Pemberi Anugerah). Tanpa melihat status sosial, suku, tingkat materi, jenjang pendidikan, agama, Allah tunjukkan sifat kasih dan sayangnya kepada semua makhluk hidup di muka bumi. Sang pemberi anugerah ini senantiasa melimpahkan nikmat-Nya tak hanya bagi para ahli ibadah namun juga untuk ahli maksiat. Ya, Kendati banyak manusia yang berbuat dosa, karena sifat Rahman dan Rahim-Nya, Allah tidak ‘membenci’ orang-orang yang mengotori dirinya dengan dosa—jika mereka mau kembali, membersihkan diri, melakukan perbaikan, juga berjanji setia dengan Allah bahwa takkan pernah mengulangi dosa yang senada. Dalam Surah An-Nisaa ayat 27 dan 28, Allah Swt berfirman: “Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran). Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” Sa’ad bin Hilal pernah berkata, “Bila manusia (umat Muhammad SAW) berbuat dosa, maka Allah tetap memberikan empat anugerah padanya, yaitu: Pertama, ia tidak terhalang untuk mendapatkan rezeki. Kedua, ia tidak terhalang untuk mendapatkan kesehatan badan. Ketiga, Allah tidak akan memperlihatkan dosanya selama di dunia. Keempat, Allah tidak serta-merta mengazabnya. Keempat ‘anugerah’ ini semestinya betul-betul disadari oleh kita—makhluk yang sering terperdaya untuk melakukan dosa, agar malu di hadapan Allah. Malu karena memakan nikmat Allah, tapi shalat tak kunjung khusyuk. Malu karena merasakan nikmat Allah tapi ibadah pas-pasan Malu telah mendapatkan fasilitas gratis dari Allah—penglihatan, pendengaran, hati, harta, jabatan, pasangan hidup—tapi posisi di hadapan Allah belum jelas. Hamba-Nya kah? Atau sekedar makhluk-Nya? Atau keduanya? Yang harus kita sadari bersama ialah bahwa tugas kita sebagai khalifah di bumi hanyalah untuk beribadah. “Dan tiada kuciptakan jin dan manusia, selain untuk beribadah kepadaKu.” (Qs Adz-Zariyat: 56). Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa kita harus berlomba-lomba mencari perhatian Allah, mencari posisi strategis di hadapan Allah, mencari dan mengejar cinta-Nya—bukan mencari itu semua pada selainNya yang berakhir kefanaan. Diriwayatkan bahwa Nabi Adam AS telah berkata, “Allah memberikan empat macam kemuliaan kepada umat Muhammad yang tidak Allah berikan kepadaku, yaitu: 1. Allah menerima taubatku di Makkah, sedangkan umat Muhammad diterima taubatnya—dimana pun ia berada. 2. Ketika aku melakukan dosa, Allah menghilangkan pakaianku seketika, sedangkan umat Muhammad tetap diberi pakaian meskipun durhaka pada Allah. 3. Ketika aku berbuat dosa, Allah pisahkan aku dengan istriku, sedangkan umat Muhammad ketika ia berbuat dosa—tidak dipisahkan oleh istrinya. 4. Aku berbuat dosa di surga, lalu Allah mengusirku dari surga ke dunia, sedangkan umat Muhammad yang berbuat dosa di luar surga, lalu Allah memasukkan mereka ke surga bila mereka mau bertaubat. Itulah empat keutamaan umat Nabi Muhammad SAW yang manusia pertama saja tidak mendapatkannya. Marilah bersama perbaiki diri agar kita layak mendapatkan nikmat Allah. Wallahu a’lam. ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠﻰَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪِ، ﺍﻟْﻔَﺎﺗِﺢِ ﻟِﻤَﺎ ﺃُﻏْﻠِﻖَ ﻭَﺍﻟْﺨَﺎﺗِﻢِ ﻟِﻤَﺎ ﺳَﺒَﻖَ، ﻧَﺎﺻِﺮِ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ، ﻭَﺍﻟْﻬَﺎﺩِﻱ ﺇِﻟَﻰ ﺻِﺮَﺍﻃِﻚَ ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻘِﻴْﻢِ ﻭَﻋَﻠﻰَ ﺁﻟِﻪِ ﺣَﻖَّ ﻗَﺪْﺭِﻩِ ﻭَﻣِﻘْﺪَﺍﺭِﻩِ ﺍﻟﻌَﻈِﻴْﻢِ .

Ternyata Organ Tubuh Kita Juga Punya Jam Kerja

Banyak sekali orang yang masih sering begadang yang pada akhirnya banyak timbul penyakit akibat kebiasaan begadang itu. Atau banyak anak yang susah tidur dan sering mengantuk dalam pelajaran di sekolah. Hal-hal seperti itu disebabkan karena mereka kurang memiliki pemahaman terhadap jam kerja organ tubuh kita. Organ tubuh kita mempunyai jam kerja sendiri–sendiri. Setiap Organ tubuh memiliki waktu piket. Menurut ilmu Traditional Chinese Medicine (TCM), ada 12 organ utama dalam tubuh kita, yakni paru-paru, usus besar, lambung, limpa, jantung, usus kecil, kantung kemih, ginjal, selaput jantung, tiga pemanas, kandung empedu, dan hati. Untuk itu mari kita simak jadwal berikut : LAMBUNG : 07.00 – 09.00 Organ lambung sedang kuat bekerja pada jam–jam ini. Maka dari itu dianjurkan untuk sarapan pagi untuk proses pembentukan energi tubuh. Minum jus atau ramuan dianjurkan sebelum sarapan pagi di saat perut masih kosong, sehingga zat yang berguna akan segera cepat terserap oleh tubuh kita. LIMPA : 09.00 – 11.00 Organ limpa sedang kuat–kuatnya bekerja pada jam ini, dalam mengirim cairan nutrisi untuk energi pertumbuhan. Bila pada jam–jam ini Anda merasa mengantuk hal tersebut dapat diartikan bahwa fungsi organ limpa Anda lemah. Kurangi konsumsi gula, lemak, minyak dan protein hewani. JANTUNG : 11.00 – 13.00 Organ jantung pada jam–jam ini sedang bekerja dengan kuat maka harus banyak beristirahat, hindari panas dan kegiatan fisik, ambisi dan emosi agar tidak menambah beban kerja organ jantung terutama penderita gangguan pembuluh darah. HATI : 13.00 – 15.00 Organ hati pada jam ini bekerja dengan lemah, bila orang tidur, darah merah berkumpul dalam organ hati dan terjadi proses regenerasi sel–sel hati. Apabila fungsi hati kuat maka tubuh kuat untuk menangkal semua penyakit. PARU–PARU : 15.00 – 17.00 Organ paru–paru lemah pada jam–jam ini. Maka diperlukan istirahat, tidur untuk proses pembuangan racun dan proses pembentukan energi paru–paru. GINJAL : 17.00 – 19.00 Organ ginjal kuat bekerja dalam jam–jam ini. Sebaiknya digunakan untuk belajar karena terjadi proses pembentukan sumsum tulang dan otak serta kecerdasan. LAMBUNG : 19.00 – 21.00 Organ lambung bekerja lemah pada jam–jam ini. Maka dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang sulit untuk dicerna atau lama dicerna atau lebih baik untuk berhenti makan pada jam–jam ini. LIMPA : 21.00 – 23.00 Organ limpa bekerja lemah pada jam–jam ini. Terjadi proses pembuangan racun dan proses regenerasi sel limpa. Maka dianjurkan untuk beristirahat. Misal dengan mendengarkan musik yang tenang untuk meningkatkan imunitas. JANTUNG : 23.00 – 01.00 Organ jantung lemah pada jam-jam ini. Maka dianjurkan untuk beristirahat tidur, apabila masih terus beraktifitas seperti bekerja dan begadang maka akan dapat melemahkan fungsi jantung. HATI : 01.00 – 03.00 Organ hati bekerja kuat pada jam–jam ini. Terjadi proses pembuangan racun atau limbah hasil metabolism tubuh. Apabila ada gangguan fungsi hati tercermin pada kotoran dan gangguan mata. Apabila ada lukan dalam akan terasa nyeri. PARU–PARU : 03.00 – 05.00 Organ paru–paru pada jam–jam ini bekerja dengan kuat. Terjadi proses pembuangan limbah atau racun pada organ paru–paru. Apabila terjadi batuk–batuk, bersin–bersin dan berkeringat menandakan adanya gangguan fungsi paru–paru. Maka dianjurkan untuk sering melakukan olah nafas untuk mendapatkan energi paru–paru yang sehat dan kuat serta kurangi aktifitas yang dapat melemahkan fungsi paru–paru. USUS BESAR : 05.00 – 07.00 Organ usus besar bekerja kuat pada jam–jam ini. Maka dianjurkan untuk membiasakan diri BAB (Buang Air Besar) secara teratur pada jam–jam ini. Setelah kita mengetahui jam kerja di atas dimana pada jam–jam terntenu ada organ yang kuat bekerja dan lemah bekerja. Maka marilah kita untuk mulai menjaga kesehatan organ tubuh kita. Mulai kurangi kebiasaan–kebiasaan yang dapat melemahkan fungsi organ tubuh kita.

SEMUT

Semut merupakan salah satu jenis serangga yang namanya dijadikan nama salah satu surah di Al Qur’an, yaitu surah An-Naml. Dinamakan An-Naml (semut) karena pada ayat 18 dan 19 surah ini berisikan tentang kisah seekor pemimpin semut yang menginstruksikan anak buahnya untuk segera masuk sarang karena nabi Sulaiman as dan tentaranya akan melewati tempat itu. “Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.......”. (QS. An Naml: 17-18) Kembali lagi ke semut, semut yang dikenal memiliki solidaritas dan ukhuwah yang tinggi antar sesamanya merupakan salah satu spesies serangga tercanggih di muka bumi, hampir tidak ada serangga yang sekuat semut. Menurut para ilmuwan, mereka telah bertahan selama 6 juta tahun karena mereka diberi karunia oleh Allah untuk mampu beradaptasi dengan baik dimana pun mereka tinggal. Berikut ini merupakan sebagian kecil fakta-fakta menakjubkan dan unik dari semut yang perlu kita ketahui sebelum kita menginjak mereka yang sedang lewat di tanah maupun lantai rumah kita: 1. Semut Lebih Pintar Daripada yang Kalian Pikirkan Binatang dengan otak paling besar proporsinya jika dibandingkan dengan keseluruhan tubuhnya adalah semut. Mereka dikenal sebagai salah satu spesies paling cerdas di antara serangga-serangga lainnya. Mereka memiliki sekitar 250.000 sel otak di kepalanya. 2. Semut Sangat Ahli di Bidang Pertanian Kalian tahu gak, bahwasanya semut telah memulai bertani dan berkebun 50 juta tahun lebih awal sebelum manusia untuk meningkatkan jumlah makanan mereka. Para semut menggunakan teknik hortikultura yang sangat canggih untuk meningkatkan hasil panen mereka. Mereka mensekresikan zat kimia yang kaya antibiotik untuk menghambat pertumbuhan jamur. Sarang mereka juga dibangun dengan sistem yang sangat canggih untuk mengontrol temperatur dan kelembapan. 3. Semut Merupakan Ahli Strategi Perang Antara spesies semut yang berbeda, bahkan yang sama sekali pun terkadang “bertarung” dan “berperang” satu sama lain, dan peperangan ini bisa berlanjut selama beberapa jam, hari bahkan minggu. Salah satu pertempuran semut yang paling luas jangkauaanya adalah pertempuran sejenis Pavement Ant. Dan pertempuran paling besar adalah antara superkoloni semut Argentina yang menyebabkan jatuhnya jutaan korban semut yang tewas dalam sehari saja. Beda lagi dengan semut Amazon, mereka adalah sejenis semut yang suka “memperbudak” semut lain untuk dijadikan pekerja. Mereka mendapatkan budak dari hasil invasi ke sarang semut lainnya. Sebelum menyerang mereka akan mengobservasi sarang lawan. Setelah dua hari, semut amazon pun langsung menyerang, dengan mudah mereka menaklukkan lawannya yang rata-rata telah panik dan tidak terorganisir sama sekali. Budak pun didapatkan. (Bagaimana cara menebus budak semut ya?) 4. Jumlah Semut Sangat Banyak Sekali Jika dikalkulasikan, 10% dari keseluruhan hewan di dunia merupakan semut. Dan jika ditimbang, jumlah massa semua semut di bumi sama dengan jumlah massa semua manusia di bumi 5. Semut Bisa Membentuk Superkoloni Semut argentina merupakan jenis semut yang suka menyerang. Mereka membentuk superkoloni yang besar dan banyak sekali di Kalifornia, AS. Superkoloni tersebut memiliki jutaan sarang dengan jangkauan hampir ratusan mile (ratusan kilometer) dan kedalaman sarang 6 meter ke bawah. Semut dari sarang yang berbeda namun dalam satu koloni sangat jarang terlihat saling serang satu sama lain. Superkoloni terbesar terdapat di Kalifornia bagian selatan, dengan panjang 600 mile (sekitar 965 kilometer). 6. Umur Semut Hanya Beberapa Bulan Berbeda dengan Ratunya Semut pekerja hanya mampu bertahan hidup selama 45-60 hari, bandingkan dengan sang ratu semut yang bisa hidup hingga berumur 20 tahun. Dan ketika sang ratu mati, koloni semut tersebut hanya bisa bertahan beberapa bulan. 7. Semut Karnivora Di Afrika dan Asia, ada spesies semut yang bisa membunuh dan memakan binatang lain yang lebih besar dengan cara “mengeroyokinya”. Semut itu dikenal dengan nama Driver Ant, Safari Ant dan Siafu. Jenis semut itu merupakan pemburu yang sangat kuat, dan mereka memanfaatkan jumlah mereka saat mengincar mangsa. Jadi pelajarannya, kekuatan kelompok itu penting lho. Driver ant pernah ditemukan membunuh bayi manusia dan kuda yang sedang diikat di kayu. Driver ant akan membunuh apapun yang berada di dekat sarang mereka, bahkan 100.000 ekor binatang mati dalam sehari karena koloni semut ganas ini. Semut ini juga suka berpindah-pindah untuk mencari mangsa, seperti serangga, laba-laba, kadal, ular, ayam dan binatang kecil lainnya. Terkadang memanjat pohon dan menyerang burung di sarangnya. Alhamdulillaah mereka hanya hidup di hutan bukan di kosan. 8. Semut yang Suka Beternak Semut selain suka bertani, berburu dan berperang, mereka juga suka beternak. Dan yang mereka ternakkan bukanlah ayam, kambing apalagi sapi. Yang mereka ternakkan adalah Aphid, sejenis kumbang. Semut madu mendapatkan madu yang manis dar hasil sekresi aphid tsb. Semut akan melindungi dan memberi makanan kumbang. Mereka memilihkan tanaman yang cocok untuk Aphid tinggal dengan aman. Jika ada predator atau parasit datang, maka semut tsb akan memboyong aphid ke tempat lain. Mereka akan mempertahankan dan membela aphid. Sungguh bahagian hidup si Aphid. 9. Perbudakan dalam Dunia Semut Slave-Maker ant merupakan jenis semut yang suka menggerebek sarang semut lain dan mencuri pupa mereka. Dan ketika pupa tersebut menetas, dan menjadi semut, semut tersebut kemudian dijadikan budak dalam koloni. 10. Kasta dalam Dunia Semut Sang ratu semut berukuran lebih besar daripada pekerjanya. Mereka memiliki thorax dan abdomen yang lebih besar daripada pekerjanya. Setelah menemukan koloni baru, tugas sang ratu adalah untuk menghasilkan banyak semut pekerja, semut jantan dan ratu lainnya. Mereka bisa hidup selama 20 tahun dan bisa memproduksi ribuan telur dalam hidupnya. Semut jantan memiliki tubuh yang paling kecil dalam kasta semut. Tugas mereka hanya satu, yaitu membuahi sang ratu saat ritual perkawinan. Dan akan mati setelah beberapa hari. Semut pekerja memiliki tugas mencari makan, merawat bayi, membangun sarang dan menjaga koloni serta ratu. Semut tentara yang bercirikan memiliki kepala yang besar bertugas untuk menjaga sarang mereka dari serangan musuh Subhanallaah,......... “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih ber-gantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau. Maka, peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali ‘Imran: 190-191) Foto: SEMUT Semut merupakan salah satu jenis serangga yang namanya dijadikan nama salah satu surah di Al Qur’an, yaitu surah An-Naml. Dinamakan An-Naml (semut) karena pada ayat 18 dan 19 surah ini berisikan tentang kisah seekor pemimpin semut yang menginstruksikan anak buahnya untuk segera masuk sarang karena nabi Sulaiman as dan tentaranya akan melewati tempat itu. “Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.......”. (QS. An Naml: 17-18) Kembali lagi ke semut, semut yang dikenal memiliki solidaritas dan ukhuwah yang tinggi antar sesamanya merupakan salah satu spesies serangga tercanggih di muka bumi, hampir tidak ada serangga yang sekuat semut. Menurut para ilmuwan, mereka telah bertahan selama 6 juta tahun karena mereka diberi karunia oleh Allah untuk mampu beradaptasi dengan baik dimana pun mereka tinggal. Berikut ini merupakan sebagian kecil fakta-fakta menakjubkan dan unik dari semut yang perlu kita ketahui sebelum kita menginjak mereka yang sedang lewat di tanah maupun lantai rumah kita: 1. Semut Lebih Pintar Daripada yang Kalian Pikirkan Binatang dengan otak paling besar proporsinya jika dibandingkan dengan keseluruhan tubuhnya adalah semut. Mereka dikenal sebagai salah satu spesies paling cerdas di antara serangga-serangga lainnya. Mereka memiliki sekitar 250.000 sel otak di kepalanya. 2. Semut Sangat Ahli di Bidang Pertanian Kalian tahu gak, bahwasanya semut telah memulai bertani dan berkebun 50 juta tahun lebih awal sebelum manusia untuk meningkatkan jumlah makanan mereka. Para semut menggunakan teknik hortikultura yang sangat canggih untuk meningkatkan hasil panen mereka. Mereka mensekresikan zat kimia yang kaya antibiotik untuk menghambat pertumbuhan jamur. Sarang mereka juga dibangun dengan sistem yang sangat canggih untuk mengontrol temperatur dan kelembapan. 3. Semut Merupakan Ahli Strategi Perang Antara spesies semut yang berbeda, bahkan yang sama sekali pun terkadang “bertarung” dan “berperang” satu sama lain, dan peperangan ini bisa berlanjut selama beberapa jam, hari bahkan minggu. Salah satu pertempuran semut yang paling luas jangkauaanya adalah pertempuran sejenis Pavement Ant. Dan pertempuran paling besar adalah antara superkoloni semut Argentina yang menyebabkan jatuhnya jutaan korban semut yang tewas dalam sehari saja. Beda lagi dengan semut Amazon, mereka adalah sejenis semut yang suka “memperbudak” semut lain untuk dijadikan pekerja. Mereka mendapatkan budak dari hasil invasi ke sarang semut lainnya. Sebelum menyerang mereka akan mengobservasi sarang lawan. Setelah dua hari, semut amazon pun langsung menyerang, dengan mudah mereka menaklukkan lawannya yang rata-rata telah panik dan tidak terorganisir sama sekali. Budak pun didapatkan. (Bagaimana cara menebus budak semut ya?) 4. Jumlah Semut Sangat Banyak Sekali Jika dikalkulasikan, 10% dari keseluruhan hewan di dunia merupakan semut. Dan jika ditimbang, jumlah massa semua semut di bumi sama dengan jumlah massa semua manusia di bumi 5. Semut Bisa Membentuk Superkoloni Semut argentina merupakan jenis semut yang suka menyerang. Mereka membentuk superkoloni yang besar dan banyak sekali di Kalifornia, AS. Superkoloni tersebut memiliki jutaan sarang dengan jangkauan hampir ratusan mile (ratusan kilometer) dan kedalaman sarang 6 meter ke bawah. Semut dari sarang yang berbeda namun dalam satu koloni sangat jarang terlihat saling serang satu sama lain. Superkoloni terbesar terdapat di Kalifornia bagian selatan, dengan panjang 600 mile (sekitar 965 kilometer). 6. Umur Semut Hanya Beberapa Bulan Berbeda dengan Ratunya Semut pekerja hanya mampu bertahan hidup selama 45-60 hari, bandingkan dengan sang ratu semut yang bisa hidup hingga berumur 20 tahun. Dan ketika sang ratu mati, koloni semut tersebut hanya bisa bertahan beberapa bulan. 7. Semut Karnivora Di Afrika dan Asia, ada spesies semut yang bisa membunuh dan memakan binatang lain yang lebih besar dengan cara “mengeroyokinya”. Semut itu dikenal dengan nama Driver Ant, Safari Ant dan Siafu. Jenis semut itu merupakan pemburu yang sangat kuat, dan mereka memanfaatkan jumlah mereka saat mengincar mangsa. Jadi pelajarannya, kekuatan kelompok itu penting lho. Driver ant pernah ditemukan membunuh bayi manusia dan kuda yang sedang diikat di kayu. Driver ant akan membunuh apapun yang berada di dekat sarang mereka, bahkan 100.000 ekor binatang mati dalam sehari karena koloni semut ganas ini. Semut ini juga suka berpindah-pindah untuk mencari mangsa, seperti serangga, laba-laba, kadal, ular, ayam dan binatang kecil lainnya. Terkadang memanjat pohon dan menyerang burung di sarangnya. Alhamdulillaah mereka hanya hidup di hutan bukan di kosan. 8. Semut yang Suka Beternak Semut selain suka bertani, berburu dan berperang, mereka juga suka beternak. Dan yang mereka ternakkan bukanlah ayam, kambing apalagi sapi. Yang mereka ternakkan adalah Aphid, sejenis kumbang. Semut madu mendapatkan madu yang manis dar hasil sekresi aphid tsb. Semut akan melindungi dan memberi makanan kumbang. Mereka memilihkan tanaman yang cocok untuk Aphid tinggal dengan aman. Jika ada predator atau parasit datang, maka semut tsb akan memboyong aphid ke tempat lain. Mereka akan mempertahankan dan membela aphid. Sungguh bahagian hidup si Aphid. 9. Perbudakan dalam Dunia Semut Slave-Maker ant merupakan jenis semut yang suka menggerebek sarang semut lain dan mencuri pupa mereka. Dan ketika pupa tersebut menetas, dan menjadi semut, semut tersebut kemudian dijadikan budak dalam koloni. 10. Kasta dalam Dunia Semut Sang ratu semut berukuran lebih besar daripada pekerjanya. Mereka memiliki thorax dan abdomen yang lebih besar daripada pekerjanya. Setelah menemukan koloni baru, tugas sang ratu adalah untuk menghasilkan banyak semut pekerja, semut jantan dan ratu lainnya. Mereka bisa hidup selama 20 tahun dan bisa memproduksi ribuan telur dalam hidupnya. Semut jantan memiliki tubuh yang paling kecil dalam kasta semut. Tugas mereka hanya satu, yaitu membuahi sang ratu saat ritual perkawinan. Dan akan mati setelah beberapa hari. Semut pekerja memiliki tugas mencari makan, merawat bayi, membangun sarang dan menjaga koloni serta ratu. Semut tentara yang bercirikan memiliki kepala yang besar bertugas untuk menjaga sarang mereka dari serangan musuh Subhanallaah,......... “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih ber-gantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau. Maka, peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali ‘Imran: 190-191)

Rabu, 24 April 2013

MUSHOFAHAH / BERJABAT TANGAN DENGAN PESERTA JAMAAH SETELAH SALAM

Ada lagi satu amaliyah yang menjadi adat istiadat di kalangan warga kita yaitu mushafahah (berjabat tangan) dengan peserta jamaah seusai shalat yakni sesudah salam. Mushafahah termasuk salah satu prilaku yang baik dan sunah dilakukan setiap kita bertemu dengan sesama saudara muslim, yang laki-laki bermushafahah dengan sesama laki-laki dan yang perempuan bermushafahah dengan sesama perempuan. Jadi walaupun tidak ada dalil yang khusus menerangkan tentang masalah mushafahah ba’das shalah, namun secara umum rasulullah saw menganjurkannya. Anjuran rasulullah saw ini bisa kita lihat dalam beberapa hadits, antara lain : 1. Hadits Nabi riwayat Ibnu Ady :

تَصَافَحُوْا يَذْهَب الْغِلُّ عَنْ قُلُوْبِكُمْ. رواه ابن عدي عن ابن عمر

Artinya : “Bermushafahahlah kamu, niscaya hilang perasaan dendam/hasud dari lubuk hatimu”. (HR. Ibnu Ady).

2. Hadits nabi riwayat Ahmad dan Abu Dawud

مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَتَفَرَّقَا. رواه أحمد وأبو داود. Artinya : “Tiada dua orang sesama muslim yang bertemu kemudian berjabatan tangan kecuali pasti mereka berdua diampuni kesalahannya sebelum berpisah. (HR. Ahmad dan Abu Dawud). Kemudian menanggapi masalah dianjurkan atau tidaknya mushafahah khusus setelah shalat, ini para ulama berbeda pendapat, sebagaimana yang ditulis oleh As-Sayyid Ba Alawi Al-Hadlrami dalam kitabnya Bughyatul Mustarsyidin hal. 50 :

(فَائِدَةٌ) الْمُصَافَحَةُ الْمُعْتَادَةُ بَعْدَ صَلاَتَيِ الصُّبْحِ وَالْعَصْرِ لاَ أَصْلَ لَهَا، وَذَكَرَ ابْنُ عَبْدِ السَّلاَمِ أَنَّهَا مِنَ الْبِدَعِ الْمُبَاحَةِ، وَاسْتَحْسَنَهُ النَّوَوِيُّ، وَيَنْبَغِيْ التَّفْصِيْلُ بَيْنَ مَنْ كَانَ مَعَهُ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَمُبَاحَةٌ، وَمَنْ لَمْ يَكُنْ مَعَهُ فَمُسْتَحَبَّةٌ، إِذْ هِيَ سُنَّةٌ عِنْدَ اللِّقَاءِ إِجْمَاعاً. وَقَالَ بَعْضُهُمْ: إِنَّ الْمُصَلِّيَ كَالْغَائِبِ فَعَلَيْهِ تُسْتَحَبُّ عَقِيْبَ الْخَمْسِ مُطْلَقاً. اهـ

Artinya :

“(Faidah) berjabatan tangan yang telah mentradisi setiap saat setelah Shubuh dan Ashar itu tidak ada dalil khusus yang menerangkannya. Berikut ini disebutkan beberapa pendapat para ulama kita :

1. Pendapat Syaikh Izzuddin bin Abdis Salam hal itu bid’ah mubahah/boleh diamalkan;

2. Pendapat imam Nawawi : hal itu bid’ah hasanah/baik untuk diamalkan;

3. Pendapat ulama yang lain : sebaiknya ditafsil, bagi seseorang yang sudah berada di samping kita sebelum shalat, bemushafahah dengan dia hukumnya boleh, dan bagi seseorang yang sebelum shalat belum ada di samping kita, bermushafahah hukumnya sunnah, karena ulama telah ijma’ (sepakat) bahwa mushafahah ketika bertemu itu hukumnya sunnah;

4. Pendapat lain : hukum seseorang yang shalat itu diqiayaskan dengan orang yang sedang ghaib/tidak berada di tempat (karena sedang bersafari rohani). Maka menurut pendapat ini sunnat hukumnya/bukan bid’ah bermushafahah setelah jamaah shalat lima waktu secara mutlak.

Nah, setelah kita simak beberapa pendapat para ulama lengkap dengan argumentasinya, jadi jelas bagi kita bahwa berdasarkan dalil qiyas, mushafahah setelah shalat itu sunnah hukukmnya (bukan bid’ah), karena –sebagaimana kita ketahui- warga NU adalah penganut Islam Ahlissunnah wal jamaah yang berpedoman pada kitabullah, (Al-Qur’an), hadits, ijma’ul ulama dan qiyasul fuqaha’.

TABARRUK DI KUBURAN

أخبرنا أبو نصر بن قتادة ، وأبو بكر الفارسي قالا : أخبرنا أبو عمرو بن مطر ، أخبرنا أبو بكر بن علي الذهلي ، أخبرنا يحيى ، أخبرنا أبو معاوية ، عن الأعمش ، عن أبي صالح ، عن مالك قال : أصاب الناس قحط في زمان عمر بن الخطاب ؛ فجاء رجل إلى قبر النبي صلى الله عليه وسلم فقال : يا رسول الله ، استسق الله لأمتك فإنهم قد هلكوا ؛ فأتاه رسول الله صلى الله عليه وسلم في المنام ؛ فقال ائت عمر فأقرئه السلام ، وأخبره أنكم مسقون . وقل له : عليك الكيس الكيس . فأتى الرجل عمر ، فأخبره ، فبكى عمر ثم قال : يا رب ما آلو إلا ما عجزت عنه Malik Ad-Dar berkata: Manusia ditimpa kekeringan pada masa Umar bin Khoththob, lalu datanglan seorang lelaki ke kubur Nabi Sholallohu 'Alaihi Wasallam lalu berdo'a : Wahai Rosululloh, mintalah hujan kepada Allah untuk umatMu, sesungguhnya mereka telah binasa. Lalu lelaki itu didatangi oleh Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam dalam mimpinya. Beliau bersabda : Datanglah kepada Umar lalu sampaikan salamku untuknya, dan beritahukan kepadanya bahwa kalian akan diberi hujan. Katakan juga: hendaknya kalian..dst. Lalu lelaki itu mendatangi Umar dan menceritakan apa yang dialaminya tersebut. Umar pun menangis kemudian berkata, "Ya Robb, aku tidak akan berpaling kecuali dari apa yang aku tidak mampu melakukannya. Ibnu Katsir mengutip dari Baihaqi didalam Al-Bidayah wa Nihayah dan mengatakan: isnadzuhu shohih (HR Imam Baihaqi, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Hajar dan Ibnu Katsir berkata sanadznya shohih) Musannaf (12/31-32) ibn Abi Shayba (wafat 235 AH) مُصَنَّفُ ابْنِ أَبِي شَيْبَةَ >> كِتَابُ الْفَضَائِلِ >> مَا ذُكِرَ فِي فَضْلِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ >> يَا رَبِّ لَا آلُو إِلَّا مَا عَجَزْتُ عَنْهُ * 31380 حدثنا أبو معاوية ، عن الأعمش ، عن أبي صالح ، عن مالك الدار ، قال : وكان خازن عمر على الطعام ، قال : أصاب الناس قحط في زمن عمر ، فجاء رجل إلى قبر النبي صلى الله عليه وسلم فقال : يا رسول الله ، استسق لأمتك فإنهم قد هلكوا ، فأتى الرجل في المنام فقيل له : " ائت عمر فأقرئه السلام ، وأخبره أنكم مستقيمون وقل له : عليك الكيس ، عليك الكيس " ، فأتى عمر فأخبره فبكى عمر ثم قال : يا رب لا آلو إلا ما عجزت عنه * Dalailun Nubuwwah Imam Baihaqi (7/47) دَلَائِلُ النُّبُوَّةِ لِلْبَيْهَقِيِّ­­ >> جُمَّاعُ أَبْوَابِ غَزْوَةِ تَبُوكَ >> جُمَّاعُ أَبْوَابِ مَنْ رَأَى فِي مَنَامِهِ شَيْئًا مِنْ آثَارِ نُبُوَّةِ مُحَمَّدٍ >> بَابُ مَا جَاءَ فِي رُؤْيَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي >> مَا آلُو إِلَّا مَا عَجَزْتُ عَنْهُ * 2974 أخبرنا أبو نصر بن قتادة ، وأبو بكر الفارسي قالا : أخبرنا أبو عمرو بن مطر ، أخبرنا أبو بكر بن علي الذهلي ، أخبرنا يحيى ، أخبرنا أبو معاوية ، عن الأعمش ، عن أبي صالح ، عن مالك قال : أصاب الناس قحط في زمان عمر بن الخطاب ؛ فجاء رجل إلى قبر النبي صلى الله عليه وسلم فقال : يا رسول الله , استسق الله لأمتك فإنهم قد هلكوا ؛ فأتاه رسول الله صلى الله عليه وسلم في المنام ؛ فقال ائت عمر فأقرئه السلام ، وأخبره أنكم مسقون . وقل له : عليك الكيس الكيس . فأتى الرجل عمر ، فأخبره ، فبكى عمر ثم قال : يا رب ما آلو إلا ما عجزت عنه * Al-Irshad fi Makrifah Ulama al-Hadith oleh Al Hafidh al-Khalili (1/313-314) الْإِرْشَادُ فِي مَعْرِفَةِ عُلَمَاءِ الْحَدِيثِ لِلْخَلِيلِيِّ >> مَالِكُ الدَّارِ مالك الدار مولى عمر بن الخطاب الرعاء عنه : تابعي , قديم , متفق عليه , أثنى عليه التابعون , وليس بكثير الرواية , روى عن أبي بكر الصديق , وعمر , وقد انتسب ولده إلى جبلان ناحية . حدثني محمد بن أحمد بن عبدوس المزكي أبو بكر النيسابوري , حدثنا عبد الله بن محمد بن الحسن الشرقي , حدثنا محمد بن عبد الوهاب قال : قلت لعلي بن عثام العامري الكوفي : لم سمي مالك الدار ؟ فقال : الداري المتطيب . حدثنا محمد بن الحسن بن الفتح , حدثنا عبد الله بن محمد البغوي , حدثنا أبو خيثمة , حدثنا محمد بن خازم الضرير , حدثنا الأعمش , عن أبي صالح , عن مالك الدار ، قال : أصاب الناس قحط في زمان عمر بن الخطاب , فجاء رجل إلى قبر النبي صلى الله عليه وسلم فقال : يا نبي الله , استسق الله لأمتك فرأى النبي صلى الله عليه وسلم في المنام فقال : " ائت عمر , فأقرئه السلام , وقل له : إنكم مسقون , فعليك بالكيس الكيس " . قال : فبكى عمر , وقال : يا رب , ما آلو إلا ما عجزت عنه يقال : إن أبا صالح سمع مالك الدار هذا الحديث , والباقون أرسلوه Imam Ibnu Kathir didalam Al-Bidayah wal Nihayah (7/106) وقال الحافظ أبو بكر البيهقي: أخبرنا أبو نصر بن قتادة، وأبو بكر الفارسي قالا: حدثنا أبو عمر بن مطر، حدثنا إبراهيم بن علي الذهلي، حدثنا يحيى بن يحيى، حدثنا أبو معاوية، عن الأعمش، عن أبي صالح، عن مالك قال: أصاب الناس قحط في زمن عمر بن الخطاب، فجاء رجل إلى قبر النبي صلى الله عليه وسلم. فقال: يا رسول الله استسق الله لأمتك فإنهم قد هلكوا. فأتاه رسول الله صلى الله عليه وسلم في المنام فقال: إيت عمر، فأقرئه مني السلام، وأخبرهم أنه مسقون، وقل له عليك بالكيس الكيس. فأتى الرجل فأخبر عمر، فقال: يا رب ما آلوا إلا ما عجزت عنه.وهذا إسناد صحيح. Al Hujjatul Islam Al Imam Ibnu Hajar al-Asqalani didalam Al-Isabah fi Tamyiz al-Sahabah (3/484) : الإصابة - لابن حجر 8362[ص:274] مالك بن عياض مولى عمر هو الذي يقال له مالك الدار له إدراك وسمع من أبي بكر الصديق وروى عن الشيخين ومعاذ وأبي عبيدة روى عنه أبو صالح السمان وابناه عون وعبدالله ابنا مالك وأخرج البخاري في التاريخ من طريق أبي صالح ذكوان عن مالك الدار أن عمر قال في قحوط المطر يا رب لا آلو إلا ما عجزت عنه وأخرجه بن أبي خيثمة من هذا الوجه مطولا قال أصاب الناس قحط في زمن عمر فجاء رجل إلى قبر النبي صلى الله عليه وسلم فقال يا رسول الله استسق الله لأمتك فأتاه النبي صلى الله عليه وسلم في المنام فقال له ائت عمر فقل له إنكم مستسقون فعليك الكفين قال فبكى عمر وقال يا رب ما آلوا إلا ما عجزت عنه وروينا في فوائد داود بن عمرو الضبي جمع البغوي من طريق عبدالرحمن بن سعيد بن يربوع المخزومي عن مالك الدار قال دعاني عمر بن الخطاب يوما فإذا عنده صرة من ذهب فيها أربعمائة دينار فقال اذهب بهذه إلى أبي عبيدة فذكر قصته وذكر بن سعد في الطبقة الأولى من التابعين في أهل المدينة قال روى عن أبي بكر وعمر وكان معروفا وقال أبو عبيدة ولاه عمر كيلة عيال عمر فلما قدم عثمان ولاه القسم فسمى مالك الدار وقال إسماعيل القاضي عن علي بن المديني كان مالك الدار خازنا لعمر. Al Hujjatul Islam Al Imam Ibnu Hajar al-Asqalani didalam Fathul Bari bi Syarah Shahih Bukhari (2/495) وروى ابن أبي شيبة بإسناد صحيح من رواية أبي صالح السمان عن مالك الداري - وكان خازن عمر - قال " أصاب الناس قحط في زمن عمر فجاء رجل إلى قبر النبي صلى الله عليه وسلم صلى الله عليه وسلم فقال: يا رسول الله استسق لأمتك فإنهم قد هلكوا، فأتى الرجل في المنام فقيل له: ائت عمر " الحديث. وقد روى سيف في الفتوح أن الذي رأى المنام المذكور هو بلال بن الحارث المزني أحد الصحابة، وظهر بهذا كله مناسبة الترجمة لأصل هذه القصة أيضا والله الموفق. Imam ibnu Abdil Barr didalam al-Isti’ab (2/464) وروى أبو معاوية عن الأعمش عن أبي صالح عن مالك الدار قال: أصاب الناس قحط في زمن عمر فجاء رجل إلى قبر النبي صلى الله عليه وسلم فقال: يا رسول الله استسق لأمتك فإنهم قد هلكو......

Pentingnya Bersanad

Berkata Imam Syafii : Orang yang belajar ilmu tanpa sanadz guru bagaikan orang yang mengumpulkan kayu bakar digelapnya malam, ia membawa pengikat kayu bakar yang terdapat padanya ular berbisa dan ia tak tahu. (Faidhul Qadir juz 1 hal 433). Berkata pula Imam Ats-Tsauri : Sanadz adalah senjata orang mukmin, maka bila kau tak punya senjata maka dengan apa kau akan berperang..?? Berkata pula Imam Ibnul Mubarak : Pelajar ilmu yang tak punya sanadz bagaikan penaik atap namun tak punya tangganya, sungguh telah Allah muliakan ummat ini dengan sanadz. (Faidhul Qadir juz 1 hal 433). Sebagai kata, sanadz bermakna lereng bukit atau sesuatu yang dibuat sandaran. Adapun makna sanad sebagai istilah adalah rentetan mata rantai matan (redaksi suatu informasi/­pengetahuan/­ilmu) yang terdiri dari beberapa orang yang meriwayatkan yang bersambung-samb­ung. Pengertian terminologis ini umumnya dimaksudkan dalam disiplin ilmu hadits dan Qiro'at. Keduanya, hadits dan qira’at, menghubungkan rawi (orang yang meriwayatkan) bagil ilmu hadits dan qari (pembaca Al-Qur’an) bagi ilmu qiroo’at, yang berhulu pada Rosulillah SAW. Sanad adalah silsilah atau mata rantai yang menyambungkan dan menghubungkan sesuatu yang terkait dan bertumpu kepada sesuatu yang lain. Dalam kacamata tasawwuf, sanad keilmuan, amalan dzikir dan ketarekatan adalah bersambungnya ikatan bathin kepada guru-guru dan mursyid. Jadi, dalam sanadz ini, terkandung aspek muwashalah (hubungan dan ketersambungan)­ satu pihak dengan pihak yang lain, akibat adanya tahammul wa al-ada’ (mengambil dan memberi). Sistem sanad merupakan salah satu mekanisme pencarian ilmu dan pengetahuan yang sempurna. Karena setiap pengetahuan yang dipindahkan itu dapat dipertanggungja­wabkan otensitas dan keabsahannya melalui rantaian periwayatan setiap perawi. Ketelitian ini dapat dilihat dari kaidah ulama hadits dengan hanya mengambil hadits dari perawi yang tsiqah (dapat dipercaya). Begitu juga dengan kaidah disiplin ilmu qira’at. Disiplin ilmu sanadz dianggap sebagai sesuatu yang sangat penting dalam menjamin keshahihan ilmu yang disampaikan sehingga dianggap sebagai bagian masalah kepentingan agama. Al-Imam Ibnu Sirin (110 H/728 M) mengungkapkan : “Sesungguhnya ilmu ini (ilmu sanad) termasuk urusan agama. Oleh karena itu, perhatikanlah dari siapa kamu mengambil ajaran agama kamu”. Begitupun dengan Imam Abdullah bin Al-Mubarak (181 H/797 M), yang menyatakan urgensi ilmu sanad ini dalam ungkapannya : “Rangkaian sanad itu merupakan bagian agama. Kalu bukan karena menjaga sanad, pasti siapapun akan dapat semaunya mengatakan apa saja yang dia ingin katakan”. Ibnu Al-Mubarak juga berkata, “Pelajaran ilmu yang tak punya sanad bagaikan menaiki atap tanpa punya tangganya, sungguh telah Allah muliakan umat ini dengan sanadz.. Bahkan Imam As-Syafi’I mengingatkan, “Orang yang belajar ilmu tanpa sanadz guru bagaikan orang yang mengumpulkan kayu bakar di kegelapan malam. Ia membawa kayu bakar yang diikatnya padahal terdapat padanya ular berbisa dan ia tak tahu.

Al-Imam Ibn Hibban dalam kitab Shohihnya tentang mengusap batunisan kuburan/makam

Al-Imam Ibn Hibban dalam kitab Shohihnya tentang mengusap batunisan kuburan/makam menuliskan sebagai berikut: بَابُ ذِكْرِ إِبَاحَةِ التَّـبَرُّكِ بِوَضُوْءِ الصَّالِحِيْنَ مِنْ أَهْلِ العِلْمِ إِذَا كَانُوْا مُتَّبِعِيْنَ لِسُنَنِ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللهُ عَليْه وَسَلّمَ، عَنْ ابْنِ أَبِيْ جُحَيْفَةَ، عَنْ أَبِيْهِ قَالَ: رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَليْه وَسَلّمَ فِيْ قُبَّةٍ حَمْرَاءَ وَرَأَيْتُ بِلاَلاً أَخْرَجَ وَضُوْءَهُ فَرَأَيْتُ النَّاسَ يَبْتَدِرُوْنَ وَضُوْءَهُ يَتَمَسَّحُوْنَ. Bab menyebutkan kebolehan tabarruk dengan bekas air wudlu orang-orang saleh dari kalangan para ulama, jika mereka memang orang-orang mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah”. Dari Ibn Abi Juhaifah, dari ayahnya, bahwa ia berkata: Aku melihat Rasulullah di Qubbah Hamra’, dan aku melihat Bilal mengeluarkan air wudlu Rasulullah, kemudian aku melihat banyak orang memburu bekas air wudlu tersebut, mereka semua mengusap-usap dengannya. Dalam teks di atas sangat jelas bahwa Ibn Hibban memahami tabarruk sebagai hal yang tidak khusus kepada Rasulullah saja, tetapi juga berlaku kepada al-Ulama al-‘Amilin. Karena itu beliau mencantumkan hadits tentang tabarruk dengan air bekas wudlu Rasulullah di bawah sebuah bab yang beliau namakan: “Bab menyebutkan kebolehan tabarruk dengan bekas air wudlu orang-orang saleh dari kalangan para ulama, jika mereka memang orang-orang mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah”. Syaikh Mar’i al-Hanbali dalam Ghayah al-Muntaha menuliskan: وَلاَ بَأْسَ بِلَمْسِ قَبْرٍ بِيَدٍ لاَ سِيَّمَا مَنْ تُرْجَى بَرَكَتُهُ Dan tidak mengapa menyentuh kuburan dengan tangan, apalagi kuburan orang yang diharapkan berkahnya. Bahkan dalam kitab al-Hikayat al-Mantsurah karya al-Hafidz adl-Dliya’ al-Maqdisi al-Hanbali, disebutkan bahwa beliau (adl-Dliya’ al-Maqdisi) mendengar al-Hafidz ‘Abd al-Ghani al-Maqdisi al-Hanbali mengatakan bahwa suatu ketika di lengannya muncul penyakit seperti bisul, dia sudah berobat ke mana-mana dan tidak mendapatkan kesembuhan. Akhirnya ia MENDATANGI KUBURAN al-Imam Ahmad ibn Hanbal. Kemudian ia MENGUSAPKAN LENGANNYA KE MAKAM TERSEBUT, lalu penyakit itu sembuh dan tidak pernah kambuh kembali. سبحان الله أكرم

PERINGATAN HAUL

PERINGATAN HAUL Pengertian Haul Haul dalam pembahasan ini diartikan dengan makna setahun. Jadi peringatan haul maksudnya ialah suatu peringatan yang diadakan setahun sekali bertepatan dengan wafatnya seseorang yang ditokohkan oleh masyarakat, baik tokoh perjuangan atau tokoh agama/ulama kenamaan. Tujuan Diadakannya Peringatan Haul Peringatan haul ini diadakan karena adanya tujuan yang penting yaitu mengenang jasa dan hasil perjuangan para tokoh terhadap tanah air, bangsa serta umat dan kemajuan agama Allah, seperti peringatan haul wali songo, para haba'ib dan ulama besar lainnya, untuk dijadikan suri tauladan oleh generasi penerus. Rangkaian Kegiatan yang dilaksanakan dalam Acara Haul a. Ziarah ke makam sang tokoh dan membaca dzikir, tahlil, kalimah thayyibah serta membaca Al-Qur’an secara berjama’ah dan do’a bersama di makam; b. Diadakan majlis ta'lim, mau'idzoh hasanah dan pernbacaan biografi sang tokoh/manaqib seorang wali/ulama atau haba’ib; c. Dihidangkan sekedar makanan dan minuman dengan niat selamatan/shodaqoh ‘anil mayit. Hukum Mengadakan Peringatan Haul Selama dalam peringatan haul itu tidak ada hal yang menyimpang dari tujuan sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi atau yang difatwakan oleh para ulama, maka haul hukumnya jawaz (boleh). Jadi, salah besar jika ada orang yang mengatakan bahwa secara mutlak peringatan haul itu hukumnya haram atau mendekati syirik. Dalil diperbolehkannya Peringatan Haul Berikut ini ada beberapa dalil syar’i yang berkaitan dengan masalah peringatan haul dengan serangkaian mata acaranya. a. Hadits riwayat Imam Waqidi sebagaimana yang tersebut dalam kitab Nahjul Balaghoh hal. 399 كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يزور قتلى أحد في كل حول، وإذا لقاهم بالشعب رفع صوته يقول : السلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار. وكان أبو بكر يفعل مثل ذلك وكذلك عمر بن الخطاب ثم عثمان بن عفان رضي الله عنهم. [رواه الواقدي] Artinya: “Adalah Rasulullah SAW. berziara ke makam syuhada’ Uhud pada setiap tahun. Dan ketika beliau sampai di lereng gunung Uhud beliau mengucapkan dengan suara keras “semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu berkat kesabaranmu, maka alngkah baiknya tempat kesudahan”. Kemudian Abu Bakar, Umar bin Khatthab dan Utsman bin ‘Affan juga melakukan seperti tindakan Nabi tersebut”. b. Hadits riwayat Imam Thabrani dan Imam Baihaqi : ما جلس قوم يذكرون الله تعالى فيقومون حتى يقال لهم قوموا قد غفر الله لكم ذنوبكم وبدلت سيئاتكم حسنات. [رواه الطبراني والبيهقي] Artinya : “Tiada suat kaum yang berkumpul dalam satu majelis untuk berdzikir kepada Allah kemudian mereka bubar sehingga diundangkan kepada mereka “bubarlah kamu”, sungguh Allah telah mengampuni dosa-dosamu dan kejahatan-kejahatanmu telah diganti dengan kebaikan-kebaikan”. (HR. Thabarani dan Baihaqi) c. Hadits riwayat Imam Dailami : ذكر الأنبياء من العبادة وذكر الصالحين كفارة، وذكر الموت صدقة، وذكر القبر يقربكم إلى الجنة. [رواه الديلمي] اهـ الجامع الصغير : 158 Artinya : “Menyebut-nyebut para Nabi itu termasuk ibadah, menyebut-nyebut para shalihin itu bisa menghapus dosa, mengingat kematian itu pahalanya seperti bersedekah dan mengingat alam kuburitu bisa mendekatkan kamu dari surga”. (HR. Dailami) d. Fatwa Ulama (Syaikh Abdur Rahman al-Jaziri) dalam kitabnya al-fiqih ala madzahibil arba’ah : وينبغي للزائرالاشتغال بالدعاء والتضرع والاعتبار بالموتى وقراءة القرآن للميت، فإن ذلك ينفع الميت على الأصح. اهـ [الفقه على مذاهب الأربعة 1/540] Artinya : “Sangat dianjurkan bagi orang yang berziarah kubur untuk bersungguh-sungguh mendo’akan kepada mayit dan membaca Al-Qur’an untuk mayit, karena semua itu pahalanya akam bermanfaat bagi mayit. Demikian itu menurut pendapat ulama yang paling shahih”. Memang begitulah doktrin Ahlussunnah wal Jamaah tentang ziarah kubur dan haul. Kedua-keduanya merupakan salah satu dari sekian banyak cabang amalan qurbah yang dianjurkan dalam agama. Namun dibalik itu ada hal yang patut disayangkan karena di dalam pelaksanaannya sering terjadi kemaksiatan yang sangat mencolok yang dilakukan oleh warga kita sewaktu menghadiri acara tadi, yakni berbaurnya kaum laki-laki dan perempuan dalam satu tempat : di sarean sewaktu mereka berziarah kubur, berjubel-jubel dalam satu ruangan sewaku hadir pada acara haul atau berjejal-jejal dalam satu kendaraan (truk) yang mengangkat sewaktu mereka berangkat dan pulang dari tempat acra dll. Maka alangkah bijaknya jika masing-masing oknum, baik panitian atau warga yang hadir mau memperhatikan fatwa ulama klasikk yang menaruh rasa saying kepada umat dengan maksud agar amaliyh mereka ini tidak tercemar denan noda-noda kemaksiatan. Tersebut dalam kitab Al-Fatawil Kubro juz II hal 24 : (وسئل) رضي الله عنه عن زيارة قبور الأولياء في زمن معين مع الرحلة إليها هل يجوز مع أنه يجتمع عند تلك القبور مفاسد كثيرة كاختلاط النساء بالرجال وإسراج السرج الكثيرة وغير ذلك (فأجاب) بقوله : زيارة قبور الأولياء قرية مستحبة ... إلى أن قال : وما أشار إليه السائل من تلك البدع أوالمحرمات، القربات لا تترك لمثل ذلك بل على الإنسان فعلها وإنكار البدع بل وإزالتها إن أمكنه. وقد ذكر الفقهاء في الطواف المندوب فضلا عن الواجب أنه يفعل ولو مع وجود النساء وكذا الرمل، لكن أمروه بالبعد عنهن وينهى عما يراه محرما، بل ويزيله إن قدر كما مر. اهـ Artinya : “Syaikh Ibnu Hajar ditanya tentang ziarah kubur para wali pada saat tertentu dan menuju ke kuburan itu, apakah itu diperbolehkan, sedangkan di situ terjadi banyak mafsadah/kemaksiatan, seperti berbaurnya kaum laki-laki dan perempuan, menyalakan lampu dalam jumlah yang banyak dan lain sebaigainya. Beliau menjawab : ziarah kubur para wali adalah suatu amal kebaikan yang dianjurkan ….. sampai kata-kata kiyai mushonnif : apa yang diisyaratkan oleh si penanya berupa tindakan bid’ah atau hal-hal yang diharamkan, jangan menjadi sebab ditinggalkannya kebaikan tersebut. Bagi seseorang tetaplah melakukannya dan ingkar/benci terhadap pelanggaran dan menghilangkannya, kalau memang memungkinkan. Para fuqaha’ menyebutkan mengenai thawaf sunat apalagi thawaf wajib agar dilakukan walaupun di situ ada banyak perempuan demikian pula lari-lari kecil. Namun mereka memerintahkan agar menjauh dari para perempauan tersebut. Demikian pula ziarah kubur tetap dilakukan akan tetapi jauhilah (berdesak-desakan dengan) kaum wanita dan cegahlah dan kalau bisa hilangkanlah hal-hal yang diharamkan seperti keterangan yang telah lewat.

MEMBACA DIBAI'YYAH / DIBA' AN DAN SHALAWATAN

MEMBACA DIBAI'YYAH / DIBA' AN DAN SHALAWATAN Pengertian Diba’an Sebagaimana kita ketahui, bahwa para ulama salaf banyak sekali yang menulis kitab, buku atau tulisan singkat yang berisi bacaan shalawat. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan sebuah bukti kecintaan mereka kepada Nabi yang disanjungnya. Bacaan shalawat yang berbentuk buku atau kitab antara lain : shalawat Dala'il, shalawat Bakriyah, shalawat Diba'iyyah dan lain-lain. Sedangkan yang berbentuk tulisan singkat antara lain shalawat Nariyah, shalawat Rajabiyah, shalawat Munjiyat, shalawat Fatih, shalawat Sa’adah. shalawat Badriyah dan lain- lain. Dari sekian banyak kitab yang berisi bacaan shalawat tersebut ada yang paling terkenal dan sering dibaca yang diadakan oleh warga Nahdliyyin, antara lain adalah shalawat Diba’iyyah. Jadi pengertian Diba’an adalah : membaca kitab yang berisi bacaan shalawat dan riwayat hidup Nabi secara singkat yang ditulis oleh Syaikh Abdurrahman ad-Diba’i. Hukum Membaca Diba'iyyah dan Shalawatan Membaca shalawat Diba’iyyah atau shalawat yang lain menurut pendapat yang tersohor di kalangan Jumhurul Ulama adalah sunnah Muakkadah. Kesunatan membaca shalawat ini didasarkan pada beberapa dalil, antara lain: a. Firman Allah SWT. Artinya : “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan sampaikanlan salatu penghormatan kepadanya. (QS. AI-Ahzab : 56) b. Sabda Nabi SAW.: صلوا علي، فإن الصلاة علي كفارة لكم وزكاة. [رواه ابن ماجه] Artinya : “Bershalawatlah kamu untukku, karena membaca shalawat untukku bisa mengahapus dosamu dan bisa membersihkan pribadimu”. (HR. lbnu Majah) c. Sabda Nabi SAW. : زينوا مجالسكم بالصلاة علي، فإن صلاتكم علي نور لكم يوم القيامة. [رواه الديلمي] Artinya: “Hiasilah tempat-tempat pertemuanmu dengan bacaan shalawat untukku, karena sesungguhnya bacaan shalwat untukku itu menjadi cahaya bagimu pada hari kiamat”. (HR. Ad-Dailami). Fadlilah Membaca Shalawat Seseorang yang ahli membaca shalawat akan diberi anugerah oleh Allah, antara lain : a. Dikabulkan do’anya الدعاء كله محجوب حتى يكون أوله ثناء على الله عز وجل وصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم ثم يدعو فيستجاب له لدعاءه. [رواه النسائي] Artinya: “Setiap do’a adalah terhalanh, sehingga dimulai dengan memuji kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi, kemudian baru berdo'a dan akan dikabulkan do’a itu”. (HR. Nasa’i). b. Peluang untuk mendapat syafa'at Nabi pada hari kiamat. b. Dihilangkan kesusahan dan kesulitannya. c. Dan lain-lain. Cara Membaca Diba’iyyah dan Shalawat Nabi Dibaca dengan kesungguhan dan keikhlasan hati serta diiringi rasa hormat dan mahabbah/cinta kepada Rasulullah SAW. Jelas sekali dalalah ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi tersebut bahwa kita sebagai ummat Muhammad diperintahkan untuk membacakan shalawat kepada Nabi SAW. dengan tujuan untuk mengagungkannya sekaligus mengharapkan barokahnya sewaktu kita masih hidup di dunia dan agar mendapat syafa’atul udzma ketika kita berada di alam mahsyar kelak.