يَا رَبَّنَا بِجَاهِ تَاجِ الْعَارِفِيْنَ ï وَجَاهِ حَامِلِ لِوَاءِ الْوَاصِلِيْنَ
Ya Allah, Ya Tuhan kami dengan pangkat kebesaran pemilik mahkota ahli ma'rifah dan pangkat pemegang bendera kelompok manusia yang telah wushul (sampai ke puncak keyakinan)
 
 قُدْوَتِنَا وَشَيْخِنَا التِّجَانِي ï قَائِدِنَا لِمَنْهَجِ الْعَدْنَانِي
Panutan dan guru kami yakni Syekh Ahmad Tijani, seorang pemandu yang menyampaikan kami kepada tuntunan Nabi Muhammad
يَا رَبِّ ثَبِّتْنَا عَلَى اْلإِيْمَانِ ï وَاحْفَظْ قُلُوْبَنَا مِنَ الْكُفْرَانِ
Ya Tuhanku tetapkan kami atas iman dan jaga hati kami dari segala bentuk kekufuran
وَاحْمِ جَمِيْعَنَا مِنَ الشَّيْطَانِ ï وَحِزْبِهِ مِنْ إِنْسٍ أَوْ مِنْ جَانِّ
Lindungi kami dari kejahatan syetan dan kelompoknya dari bangsa manusia dan jin
 نَسْأَلُكَ التَّوْبَةَ وَالتَّوْفِيْقَ ï وَالْعِلْمَ وَالْعَمَلَ وَالتَّحْقِيْقَ
Kami mohon kepada-Mu taubat dan mendapat kekuatan untuk melakukan kebaikan, ilmu dan pengamalan serta ketepatan dalam segala hal
 
 وَالصَّبْرَ وَالنَّصْرَ عَلَى اْلأَعْدَاءِ ï وَالْجَمْعَ فِي الذِّكْرِ عَلَى الْوِلاَءِ
Berikan kami kesabaran dan kemenangan atas musuh-musuh. Dan jadikan kami selalu berkumpul bersama dalam melakukan dzikir
 
 وَالْفَوْزَ بِالنَّعِيْمِ فِي الْجِنَانِ ï مَعَ النَّبِيّ وَشَيْخِنَا التِّجَانِي
Mendapat kesuksesan dengan mendapat ni'mat di surga bersama Nabi Muhammad dan guru kami Syekh Ahmad Tijani
 
 مَا لَنَا فِي الْكَوْنِ سِوَى الرَّحْمَانِ ï وَالْمُصْطَفَى وَشَيْخِنَا التِّجَانِي
Kami tidak memiliki harapan apa-apa di alam ini melainkan kepada-Mu Ya Allah (Yang Maha Pengasih), manusia terpilih Nabi Muhammad dan guru kami Syekh Ahmad Tijani
هَذِي هَدِيَّةٌ بِفَضْلِ اللهِ ï مِنَّا إِلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ
Dzikir ini merupakan hadiah untukmu Ya Rasulullah dari kami yang semata-mata merupakan pemberian Allah
 
 هَدِيَّةً لِلْمُصْطَفَى الْعَدْنَانِي ï نِيَابَةً عَنْ شَيْخِنَا التِّجَانِي
Hadiah penghormatan buat manusia terpilih Nabi Muhammad keturunan Adnan juga sebagai mandate dari guru kami syekh Ahmad Tijani
آميْنَ آميْنَ اسْتَجِبْ دُعَانَا ï وَلاَ تُخَيِّبْ سَيِّدِي رَجَانَا
Terimalah, terimalah dan kabulkan Ya Allah, doa-doa kami. Jangan Kau kecewakan segala harapan kami
Doa ini merupakan Qashidah tawassul kepada Syekh Ahmad Tijani Radhiyallahu Anhu. qashidah ini biasanya dibaca setelah selesai membaca wirid lazimah dan wazhifah.
Dikutip dari kitab Ghayatul Muna Wal Murad Fima Littijaniy Minal Aurad halaman 27.
Kamis, 06 Juni 2013
KHAZANAH TIJANIYAH
Berziarah ke Fez, Kota Spiritual
KOMPAS/MUSTHAFA ABD RAHMAN
Salah satu sudut kota Fez menjadi tempat penjualan suvenir hingga pakaian ala Maroko maupun busana modern.
Sabtu, 14 Juni 2008 | 03:00 WIB
Musthafa Abd Rahman
Senin pagi, 17 Maret 2008 di Maroko. Pagi itu tepat pukul 08.15, kereta api dari Casablanca mulai bergerak ke arah utara menuju kota Fez. Saat itu pula, terasa impian telah tercapai untuk dapat berziarah ke kota Fez, salah satu kota tertua di dunia Islam yang sudah berusia 12 abad.
Kota Fez lebih dikenal sebagai kota spiritual dan budaya di Maroko. Kota Fez dibangun oleh Raja Idris I pada tahun 789 Masehi. Kemudian putranya, Idris II, melanjutkan pembangunan kota hingga tahun 810 Masehi.
Menyebut kota Fez tentu ingatan langsung mengarah kepada Masjid dan Universitas Kairouyine yang berada di tengah kota tersebut. Yahya ibn Muhammad membangun Masjid Kairouyine dan kemudian Universitas Kairouyine pada tahun 859.
Masjid dan Universitas Kairouyine itulah yang membuat kota Fez populer sebagai kota spiritual. Masjid dan Universitas Kairouyine menjadi tujuan menuntut ilmu mereka dari mancanegara, baik dari dunia Islam maupun Eropa (pada masa kejayaan Islam).
Kapasitas kota Fez pun setara dengan kota Cairo-Mesir dan Tunis-Tunisia. Cairo memiliki Masjid dan Universitas Al Azhar dan Tunis memiliki Masjid dan Universitas Zaitunah yang menjadi tujuan menuntut ilmu agama, termasuk para mahasiswa dan pelajar dari Indonesia.
Kota Fez semakin kuat warna spiritualnya karena juga terdapat Mausoleum pendiri Tarekat Tijaniyah, yakni Abul Abbas Ahmad bin Muhammad bin al Mukhtar at Tijani (1737-1815).
Tarekat Tijaniyah mempunyai jutaan pengikut di seantero dunia Islam, termasuk banyak juga pengikutnya di Indonesia. Ribuan penziarah mengunjungi kota Fez untuk mencari berkah di Mausoleum pendiri Tarekat Tijaniyah itu.
Perjalanan
Perjalanan dengan kereta api dari Casablanca menuju Fez ditempuh sekitar 4 jam dengan jarak sekitar 450 kilometer. Karcis kereta api sekali jalan dari Casa ke Fez 22 dollar AS atau sekitar Rp 200.000.
Rasa penasaran untuk segera melihat kota Fez lumayan terobati oleh panorama indah di kiri-kanan sepanjang perjalanan Casablanca-Fez. Pemandangan perbukitan rumput hijau di kiri-kanan sungguh menakjubkan. Ternyata banyak wilayah di Maroko yang tidak berupa gurun pasir, tapi kehijauan bak di negara tropis seperti di Indonesia.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba ada seorang Arab Maroko menyapa. Anda mau ke mana? ”Saya mau ke Fez,” jawab Kompas. Ia langsung melanjutkan, ”Saya menduga demikian. Orang asing yang ke sini pasti ke kota Fez. Saya punya teman sopir taksi di Fez dan saya bisa kontak dia agar bisa menemani Anda keliling kota Fez,” katanya.
Stasiun
Tepat pukul 12.15, kereta api berhenti di stasiun kota Fez. Di luar stasiun, rekan orang Arab Maroko itu telah menunggu dengan membawa kertas bertuliskan nama saya. Kami langsung bersalaman dan lalu dibawa dengan taksinya keliling kota Fez. Ia langsung menceritakan bahwa kota Fez terdiri dari dua bagian, yaitu kota baru dan kota lama.
”Kita sekarang sedang menuju ke kota baru. Lihat saja dulu kota baru ini karena di kota baru ini kita bisa cukup lewat saja. Tapi di kota lama, butuh waktu lebih lama karena harus mengunjungi banyak tempat bersejarah,” jelas dia.
Hanya beberapa saat saja, kota baru Fez sudah dikelilingi. Taksi pun segera meluncur ke arah kota lama Fez. Di tengah antara kota Fez baru dan Fez lama, sang sopir taksi tak lupa menjelaskan. ”Di sini ada permukiman Yahudi yang dikenal dengan nama distrik Mellah, tetapi sekarang mereka sudah banyak pindah ke Casablanca.” Distrik Mellah terletak persis di samping istana raja Maroko di kota Fez. ”Saya akan bawa Anda ke sebuah bukit agar bisa melihat kota Fez lama dari atas,” kata sang sopir taksi itu lagi.
Dari atas bukit, kota Fez lama tampak bak hamparan kawasan eksklusif dengan rumah-rumah atau bangunan yang berimpit-impitan. Seperti halnya kota-kota Arab lama, kota Fez lama juga dikelilingi tembok tinggi (tingginya sekitar 5 meter) dengan memiliki beberapa pintu masuk. Kota Fez lama yang juga dikenal dengan nama Fez Al Bali hanya bisa dimasuki dengan jalan kaki atau naik sepeda. Kendaraan beroda empat tidak bisa masuk kota Fez lama. Di depan pintu masuk kota Fez lama, sudah menunggu seorang guide yang mengaku bernama Abdel Hamid.
Abdel Hamid lalu membawa Kompas masuk ke dalam kota Fez lama dengan menyelusuri jalan-jalan sempit yang berliku-liku dengan lebar hanya 1-2 meter. ”Di dalam kota Fez lama ini, ada 9.000 jalan sempit berliku-liku yang menghubungkan satu tempat ke tempat lain di dalam kota. Kota Fez lama ini dihuni sekitar 700.000 jiwa. Jadi, kota ini sangat padat,” ungkap Abdel Hamid.
Ia menjelaskan pula, sejak 1.000 tahun lalu, wujud kota Fez seperti ini, tidak berubah sama sekali. Sungguh menakjubkan melihat di dalam kota Fez lama itu. Sebuah sistem kehidupan mandiri dan eksklusif dengan infrastruktur kota yang lengkap, masih terjaga rapi selama 12 abad. Di dalam kota Fez lama, terdapat toko-toko, sekolah-sekolah agama, rumah-rumah penduduk, restoran-restoran yang berhadap-hadapan dengan hanya dipisah jalan sempit selebar sekitar 2 meter saja.
Keluar kota
Penduduk kota Fez lama tidak perlu lagi keluar kota karena semua kebutuhan hidup dasar telah terpenuhi di dalam kota lama, semisal kebutuhan pangan, pendidikan, klinik kesehatan, serta masjid-masjid yang bertebaran di dalam kota lama.
Berada di dalam kota Fez lama tidak berlebihan jika seakan merasakan hidup seperti suasana 12 abad lampau. Sering kali jalan-jalan sempit yang menghubungkan satu tempat dengan tempat lain di dalam kota Fez lama remang-remang agak gelap.
Tentu tak melupakan ziarah ke Masjid dan Universitas Kairouyine yang legendaris dan terletak di tengah kota lama. Saat ini, Universitas Kairouyine tetap menjadi pusat menuntut ilmu agama para pelajar dari dunia Islam, termasuk Indonesia. Menurut data KBRI Rabat, mahasiswa Indonesia yang belajar di Maroko sebanyak 40 mahasiswa, termasuk di antaranya yang belajar di Universitas Kairouyine.
Setelah mengunjungi Masjid dan Universitas Kairouyine, lalu melanjutkan ziarah ke Mausoleum pendiri Tarekat Tijaniyah, yakni Abul Abbas Ahmad bin Muhammad bin al Mukhtar at Tijani. ”Anda dari Indonesia, ya? Banyak orang Indonesia datang ke sini,” kata salah seorang penjaga Mausoleum pendiri Tarekat Tijaniyah itu. Ia lalu menemani Kompas masuk ke dalam Mausoleum sambil menjelaskan tempat-tempat yang ada di dalamnya. Hanya beberapa langkah kaki masuk ke dalam Mausoleum, sudah terdengar suara alunan ayat-ayat suci Al Quran yang dibaca oleh para peziarah.
”Di sini pasti ada orang dari mancanegara, dari Afrika, Asia, atau negara Arab lain yang tinggal berhari-hari, bahkan berminggu-minggu di dalam Mausoleum untuk mencari barakah,” katanya.
Terbesar
Fez kini merupakan kota ketiga terbesar di Maroko, setelah Casablanca dan Rabat, dengan penduduk 946.815 jiwa (dalam sensus tahun 2004). Fez juga disebut satu dari empat ibu kota monarki di Maroko, selain Marrakesh, Meknes, dan Rabat. Pasalnya, hampir semua monarki yang berkuasa di Maroko selalu menjadikan kota Fez sebagai ibu kotanya. Pada masa dinasti Almohad (1130-1269), kota Fez merupakan kota terbesar di dunia, yakni persisnya dari tahun 1170 hingga 1180. Fez juga saat itu dikenal sebagai pusat kota ilmu pengetahuan dan keagamaan, di mana kaum Muslim dan Kristen dari Eropa datang ke Fez untuk menimba ilmu. Pada masa dinasti Marinid (1269-1420) dan masa kerajaan Fez (1420-1554) dikenal masa tumpleknya imigran Muslim dari Spanyol ke kota Fez, menyusul jatuhnya kejatuhan Spanyol pada tahun 1492.
Warga Arab dari Tunisia juga pernah berduyun-duyun datang dan menetap di kota Fez, yang membuat kota tersebut semakin berkarakteristik Arab dan muncul distrik Adwat Al Andalus dan Adwat al-Qarawiyyin. Fez lalu di bawah Dinasti Saadi sejak 1554 hingga 1649. Sejak tahun 1649, Fez menjadi pusat negeri Maroko dan sebagai pusat perdagangan kaum Berber di Afrika Utara. Hingga abad ke-19 Masehi, hanya kota Fez yang dikenal sebagai pusat produksi tarboosh (topi khas Arab), sebelum kemudian juga dibuat di Perancis dan Turki.
Kota Fez menjadi wilayah independen yang dipimpin oleh Raja Yazid (1790-1792) dan Abu’r Rabi Sulayman (1792-1795). Raja tersebut kemudian ditaklukkan oleh Maroko. Pada tahun 1819-1821, kota Fez menjadi bagian dari wilayah kaum pemberontak yang dipimpin oleh Ibrahim ibn Yazid. Pada tahun 1830, kota Fez kembali jatuh ke tangan kaum pemberontak yang dipimpin Muhammad ibn Tayyib. Pada tahun 1912-1956, kota Fez bagian dari wilayah Maroko Spanyol.
Fez dikenal sebagai ibu kota Maroko dalam sepanjang masanya hingga tahun 1912. Pada tahun 1912, ketika Maroko di bawah pendudukan Perancis, maka dipilih Rabat sebagai ibu kota baru Maroko hingga saat ini. Namun, Fez tetap bertahan sebagai kota spiritual dan budaya di Maroko hingga hari ini.
PENGADUAN CACING, SEMUT DAN NYAMUKNyamuk:
“Pokoknya, saya tak terima. Seluruh anak cucu saya, sejak zaman Adam sudah dibunuh manusia dengan segala cara.
”Semut: “Hah! Aku dan semua saudaraku pun sama. Manusia selalu membunuh dan merusak. Ini tak bisa dibiarkan. Keluargaku pernah disiram minyak dan dibakat hidup-hidup.
”Cacing: “Aku sering diinjak-injak, disiram minyak dan sabun.”Nyamuk: “Kita harus ajukan tuntan hukum melalui Malaikat Jibril. We have to take legal action!
”Malaikat mendengarkan pengaduan mereka satu per satu. Jauh sebelum mereka datang, para Malaikat yang lain pun sudah mencatat secara detail.
Nyamuk: “Tak mungkin Tuhan menciptakan kita hanya untuk dibunuh!
”Semut: “Iya benar!
”Cacing: “Pokoknya, kita menuntut keadilan. Kita juga punya makhluk Tuhan bernyawa.
”Malaikat Jibril: “Baiklah semua akan saya sampaikan pengaduan kalian semua kepada Tuhan. Kalian tunggu jawabannya, sekejap saja.
”Nyamuk: “Ok.”
Semut: “Kita tunggu!
”Cacing: “Jangan pakai lama.
”Singkat cerita, Malaikat Jibril pun datang kepada utusan keluarga nyamuk, semut dan cacing dengan membawa kabar.
Malaikat Jibril: “Tuhan menitipkan pesan untuk kalian. ‘Kalian harus tetap ikhlas, tetap bertasbih dan beribadah kepada-Ku seperti biasa. Urusan dengan manusia serahkan kepada-Ku. Kalian tidak boleh dendam atau melakukan perlawanan tanpa izin dari-Ku.’
Begitu kata-Nya.
”Nyamuk: “Oooh. Jadi urusannya sama Tuhan?Jibril: “Ya. Adukan semua pada Tuhan.
”Cacing: “Manusia yang mengerjakan, kenapa Tuhan yang bertanggung jawab?
”Semut: “Saya masih bingung.
”Malaikat Jibril: “Kalian diciptakan dengan peran masing-masing sebagai makhluk Tuhan. Segala sesuatu harus diserahkan kepada pencipta-Nya.
”Nyamuk: “Tapi, ini kan urusan kami dengan manusia, sesama makhluk-Nya.
”Malaikat Jibril: “Pokoknya begini, bila ada pelanggaran manusia atas kalian, semua akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Hingga sekecil-kecilnya. Kalian akan mendapatkan keadilan Tuhan, seadil-adilnya.
”Nyamuk: “Oh begitu. Jadi, kita masih bisa menuntut.
”Semut: “Kalau begitu tetap diperhitungkan.”Cacing: “Ok kita setuju. Pokoknya, bila Tuhan meridhai kami pasti tunduk dan patuh.
”Malaikat Jibril: “Nah, itu baru hamba Allah.
”Nyamuk: “Sebentar...sebentar!
”Malaikat Jibril: “Ada apa lagi?
”Nyamuk: “Bukan karena saya makhluk yang paling iseng dan paling ganggu manusia. Bukan karena saya makhluk yang doyan dengan darah manusia. Saya pun menjalankan peran saya sebagai nyamuk. Tapi, tunjukkan kepada saya, kapan manusia dihalalkan dan diridhai membunuh kami?”Malaikat Jibril: “Begini, mungkin kalian pernah mendengar kata “bismillahirahmanirrahim” yang diucapkan manusia untuk mengawali niat semua perkataan, perbuatan dan keputusan mereka. Kata “basmalah” tak ubahnya seperti “mandatori” dari Tuhan. Itu adalah izin yang diajukan manusia kepada Tuhan. Bila Tuhan melihat ketulusan niat, maka bismillah-nya diterima. Ingat ya, niat yang tulus dan izin dari Tuhannya, ini kuncinya. Lalu, jika Tuhan telah memberi mandatori ini, maka segala sesuatu menjadi urusan Tuhan.
Dialah yang bertanggungjawab. Dialah yang menanggung. Kemudian, manusia juga dicontohkan oleh Rasulullah untuk mengucap istighfar setiap hari, karena pasti, terlalu banyak hal dan kesalahan yang bisa dilakukan manusia, secara sadar atau tak sadar.”Nyamuk: “Astagfirullah...Saya juga makhluk. Saya juga minta ampun.”Semut: “Astaghfirullah. Saya juga sama.”Cacing: “Astagfirullah...”
... ALIM TAPI MATI SU'UL KHATIMAH ...
PENGERTIAN TASAWWUF DAN ILMU HIKMAH
Ilustrasi Lukisan dan Foto Sayidina Abbil Abbas Ahmad At Tijani Ra .
Ilustrasi lukisan As Syekh Ahmad At Tijani.
Diantar bentuk mahabbah dalam diri seseorang dia akan senatiasa mengingat wajah sang kekasih pujaan hati , bahkan bagi sebagian para pecinta belum sempurna kiranya jika belum memiliki lukisan ataupun foto sang kekasih , namun apa jadinya jika sang kekasih melihat foto yang dia katankan itu adalah wajahmu yg senantiasa aku kagumi wal hasil ternyata dia salah meletakan gambar pujaan hatinya ternyata bukan apa yang selama ini dia yakini…!!!!!!!! , mungkin bagi sebagian kecil hal tersebut terlihat sepele namun apa jadinya jika gambar idolanya itu ternyata tidak sesuai dengan fakta , dan terlebih fatal lagi tokoh yang dia idolakan tersebut ternyata orang lain , dan orang yg mengetahui siapa sebenarnya yg ada di gambar tersebut tentu akan tersenyum sambil berkata :” ternyata anda hanya mengaku ngaku mengenal kekasih anda,sedangkan anda tidak mengenal dengan sebenar-benarnya orang yang anda cintai.” 
 
Sayidina Abbil Abbas Ahmad At Tijani Ra beliau terkenal baik saat masanya maupun sepanjang hayatnya sebagai tokoh sufi yang sangat agung di lahirkan pada tahun 1150 H. (1737 M.) di `Ain Madi, sebuah desa di Al-Jazair. Syekh Ahmad al-Tijani memiliki nasab sampai kepada Rasulullah saw. lengkapnya adalah Abu al-Abbas Ahmad Ibn Muhammad Ibn Mukhtar Ibn Ahmab Ibn Muhammad Ibn Salam Ibn Abi al-Id Ibn Salim Ibn Ahmad al-`Alawi Ibn Ali Ibn Abdullah Ibn Abbas Ibn Abd Jabbar Ibn Idris Ibn Ishak Ibn Zainal Abidin Ibn Ahmad Ibn Muhammad al-Nafs al-Zakiyyah Ibn Abdullah al-Kamil Ibn Hasan al-Musana Ibn Hasan al-Sibti Ibn Ali Ibn Abi Thalib, dari Sayyidah Fatimah al-Zahra putri Rasuluullah saw.
Beliau wafat pada hari Kamis, tanggal 17 Syawal tahun 1230 H( 1817 M)  ., dan dimakamkan di kota Fez Maroko.( Riwayat beliau Ra secara ringkas )
Adapun rupa dan gambaran kepribadian  beliau yang sangat mulia  secara tersirat sangat sempurna di gambarkan di dalam buah karya kholifah udzma Sayiddina Ali harazim ra di dalam kitab jawahirul ma’ani , sedangkan gambar fisik maupun wajah beliau baik yg di ilustrasikan di dalam lukisan maupun foto , tidak satupun sumber yang pasti tentang kebenaran baik dari Keturunan As Syekh Ra secara lisan maupun tertulis , namun ternyata kenyataannya banyak beredar foto foto beliau Ra baik dari tangan ke tangan maupun yang ada di dumia maya dan di setiap negara dan tempat ternyata berbeda beda poto yang ada , diantaranya kebanyakan yg beredar di Afrika
Ilustrasi foto Syekh Ahmad At tijani Ra
 
Namun foto di atas diragukan kebenaranya , berikut sangahan foto ini sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=170111986481895&set=a.168147456678348.1073741828.168038506689243&type=1&theater
 
الشيخ سيدي أحمد بن محمد التجاني : الكثير الكثير من يعتقد في هذه الصورة ويعلقها في بيته تكرما وتبركا ضنا منه انها للشيخ التجاني رضي الله عنه فاقول بالله التوفيق رغم العديد من الابحاث المتواصلة لم يتأكد لدينا ثبوت وجود صورة للشيخ سيدي احمد التجاني رضي الله عنه وخاصة هنا في المغرب حيث قضى الشيخ التجاني جل عمره وانهاها فيها .... وكانت هنالك شائعات تقول بوجود صورة للشيخ التجاني رضي الله عنه مع جمع من كبار علماء المغرب انذاك مع سيدي مولاي سليمان رحم الله وانها بالقصر الملكي الا انه لم تثبت الى اليوم ... وكثير من المريدين والاتباع التجانيين خاصة في غرب افريقيا يعتقدون في الصورة ولا يؤمنون بغيرها وهنالك صور اخرى تمثل الشيخ وكما اناه يوجد صورة لحفيده سيدي احمد عمار كذلك يعتقد فيها التجانيون اناها لششيخ التجاني ... الرجاء النشر على اوسع نطاق ليستفيد الاخوان.
 
Cukup banyak ikhwan  menyakini foto ini dan mengantungkannya di dinding rumah rumahnya sebagia bentuk penghormatan dan berharap keberkahan darinya , maka akupun memohon taufik kepada Allah swt sekalipun banyak penelitian yang berkaitan dengan foto ini namun belum satupun di sisi kami kepastian tentang adanya foto As syekh Ahmad At tijani Ra terlebih lagi di magribi  sendiri yg beliau Ra sepanjang hayat dan  Usianya di sini, sekalipun dahulu pernah ada yang berkata adanya foto beliau saat bersama para kubaro ulama ketika bersama maulay sulaiman Ra di dalam istana kerajaan namun kenyataannya foto tersebut tiada kepastian adanya hingga hari ini , namun kebanyakan murid dan pengikut tijani terutama sekali di daerah afrika barat betul betul menyakini foto ini dan tidak menerima foto selain foto ini yang juga cukup banyak mengambarkan wajah dan fisik As Syekh Ra sebagaimana yang di umpamakan pada foto cucu Beliau Ra AS Syaidd Ahmad Ahmar ra. Demikian pula mereka menyakininya sebagai foto Beliau RA . diharapkan untuk di sebarluaskan agar dapat memberikan manfaat bagi ikhwan yg lainya.
Syarif Mujahid saidi maula ahmad ammar bin sayidi Muhammad al habib ra
 
الشريف المجاهد سيدي ومولاي احمد المكنى بسيدي احمد عمار ابن سيدي محمد الحبيب ابن سيدي احمد بن محمد بن المختار التجاني رضي الله عنهم اجمعين ... هذا نسبه الى الشيخ سيدي احمد التجاني اي انه ابن سيدي احمد التجاني وليس هو سيدي احمد التجاني فالكثير من الإخوان يخطى بالقصد وبغير القصد من ان هذه الصور هي لسيدي احمد التجاني صاحب الطريقة ودفين فاس بالمغرب ... فهذه الصورة هي لحفيده سيدي احمد عمار دفين عين ماضي بمنطقة كوردان فالرجاء نقلها على اوسع نطاق
 
Cukup banyak ikhwan keliru baik sengaja maupun tidak berkata ini Adalah Foto Shohibul Thorekoh Tijaniyah As syaidi Ahmad At tijani ra  yang di makamkan di kota faz magribi
sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=168161183343642&set=a.168147456678348.1073741828.168038506689243&type=1&theater
 
Dan foto berikutnya pun di yakini sebagai foto beliau bahkan tertulis di gambarnya nama As Syekh Ra
namun admin dahulu pernah mendapatkan sumber asli foto ini , dari salah satu forum di Cb rayaheen.com ternyata aslinya foto ini adalah salah satu mursyid thorekoh lain entah thorekoh rifaiyah atau thorekoh syadziliyah  ( af1 admin lupa ^_^ )
 
dan yang terakhir  foto yang banyak beredar di Indonesia khususnya di jawa timur  yang admin tidak dapati sumber asal muasalnya , yang kamu ketahui foto ini hasil repro dari kamera jadul  yang di perbanyak dan menyebar dari tangan ke tangan.
Ilustrasi Foto As Syekh Ahmad Di masa mudanya
 
Kesimpulannya : Jika menilik sejarah sangat riskan betul mengatakan di masa As Syekh Ra hidup pada akhir abad 17 dan awal abad 18 adanya alat fotografi, terlebih lagi kamera dan hasil cetakannya seperti saat skarang ini di karenakan sejarah foto sangat panjang sedangkan sejarah potograph paling tua saja baru di temukan di abad 16 itupun baru berbentuk prototype dan masih blom di publikasikan ( alias blom bisa di pakai ) , sedangkan di abad 17 zaman As Syekh ra baru di kembangkan fotograph dan masih dalam tahap penyempurnaan oleh para penemunya dan hasinya pun baru bisa di cetak di lapisan minyak dan masih berbentuk siluet, di pertengahan abad 18 baru ditemukan kamera , dan poto pertama di dunia yg berhasil dicetak ada di abad 1826 setelah As Syekh ra wafat.  
Senin, 03 Juni 2013
Keistimewaan Kalimat Tahlil (La ilaha Illallah)
Ulama papan atas Imam Jalaluddin Suyuthi menyebutkan dalam kitabnya
“al-Kanzul Madfun Wa al-Fulkul Masyhun halaman 119:
“ Diantara keistimewaan kalimat La ilaha illallah”
1. Seluruh hurufnya terdiri dari huruf Jauf (yang keluar dari rongga), tidak ada huruf Syafawi (yang keluar dari bibir),
oleh karenanya kalimat inilah yang pilihan menjadi salah satu alamat bisyarah (kabar gembira) bagi orang yang mengalami Sakaratul Maut, seseorang yang didatangi Sakaratul Maut, dia sudah tidak berdaya lagi untuk menggerakkan seluruh anggota tubuhnya, mulut Cuma bisa mangap, nafas engos-engosan yang bisa bergerak cuma lidah saja.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
من كان آخر كلامه لا إله إلا الله دخل الجنة
Artinya: Siapa saja yang ucapan akhir hidupnya “Laa ilaaha illallah” maka dia akan masuk surga. ( hadits hasan).Seolah-olah kalimat “La Ilaha illallah” yang diucapkan oleh orang yang sedang sekarat benar-benar keluar dari rongga keikhlasannya bukan dari bibirnya.
2. Seluruh hurufnya merupakan huruf Muhmalah (yang tidak bertitik), semua hurufnya sunyi dari pada titik hal ini merupakan sebuah isyarat bahwa kalimat “la ilaha Illallah” merupakan kalimat ikhlas yang mengandung kemurnian aqidah seseorang yang bertauhid untuk menafikan (meniadakan) dari segala sembahan selain Allah Taala.