Oleh Ahmad Maftuh
Sholawat al Fatih salah satu
Di antara sholawat sholawat yang amat
masyhur di kalangan Ariffin , dan sholawat ini sangat luar biasa kandungan
Rahasia-rahasianya Terlebih lagi Fadilah dan Faedah Yang tersimpan didalamnya ,
namun ternyata sholawat ini bukan hal yang baru jika di telusuri Sejarahnya
ternyata sholawat ini sudah ada semenjak zaman sahabat dan yang mengajarkannya
pertama Kali Adalah Rasulullah Saw Kepada Sayidina Ali Ra (dan di nisbatkan
penyebutannya Kepada Beliau ), Tak kala Beliau Saw masih Hidup dan di Teruskan
Oleh Syaidina Ali Ra, Kepada Putra Beliau Syaidina Hasan Bin ali ra kemudian
menerima sholawat ini oleh Nuh bin Qais seorang tabiin (183 h) dan
secara estafet di lanjutkan Periwayatan Sholawat Sayidina Ali Oleh Salamah Al
Kindi , pun Ibn Katsir dalam Tafsirnya meriwayatkan sebuahh atsar dari
Salamah al-Kindi, Syaidina
ali Pernah Mengajarkan Doa ( sholawat ) Ini Kepada Khalayak dan beliaupun
mengakui Teks sholawat ini Masyhur Dari Syaidina Ali Ra .
1.Shalawat Syaidina Ali Ra.
أَاَللَّهُمَّ دَاحِىَ اْلمَدْحُوَّاتِ وَبَارِئَ
اْلمَسْمُوْكَاتِ اِجْعَلْ شَرَائِفَ صَلَوَاتِكَ وَنَوَامِى بَرَكَاتِكَ وَرَأْفَةَ تَحَنُّنِكَ
عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ اْلفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ
وَاْلخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَاْلمُعْلِنِ اْلحَقَّ بِاْلحَقِّ وَالدَّامِغِ
لِجَيْشَاتِ اْلأَبَاطِيْلِ
كَمَا حُمِّلَ فَاضْطَلَعَ بِأَمْرِكَ لِطَاعَتِكَ مُسْتَوْفِزًا فِي مَرْضَاتِكَ وَاعِيًا لِوَحْيِكَ
حَافِظًا لِعَهْدِكَ مَاضِيًا عَلَى نَفَاذِ أَمْرِكَ حَتَّى أَوْرَى
قَبَسًا لِقَابِسٍ، آلاَءُ اللهِ تَصِلُ بِأَهْلِهِ أَسْبَابَهُ، بِهِ
هُدِيَتِ اْلقُلُوْبُ بَعْدَ خَوْضَاتِ اْلفِتَنِ وَاْلإِثْمِ وَأَبْهَجَ
مُوْضِحَاتِ اْلأَعْلاَمِ
وَنَائِرَاتِ اْلأَحْكَامِ وَمُنِيْرَاتِ اْلإِسْلاَمِ فَهُوَ أَمِيْنُكَ اْلمَأْمُوْنُ وَخَازِنُ
عِلْمِكَ اْلمَخْزُوْنِ وَشَهِيْدُكَ يَوْمَ الدِّيْنِ وَبَعِيْثُكَ
نِعْمَةً وَرَسُوْلُكَ بِاْلحَقِّ رَحْمَةً اَللَّهُمَّ افْسَحْ لَهُ فِي
عَدْنِكَ وَاَجْزِهِ مُضَاعَفَاتِ اْلخَيْرِ مِنْ فَضْلِكَ مُهَنَّئَاتٍ
لَهُ غَيْرَ مُكَدَّرَاتٍ
مِنْ فَوْزِ ثَوَابِكَ اْلمَحْلُوْلِ وَجَزِيْلِ عَطَائِكَ اْلمَعْلُوْلِ اَللَّهُمَّ أَعْلِ عَلَى بِنَاءِ
النَّاسِ بِنَاءَهُ وَأَكْرِمْ مَثْوَاهُ لَدَيْكَ وَنُزُلَهُ
وَأَتِمَّ لَهُ نُوْرَهُ وَأَجْزِهِ مِنِ ابْتِعَاثِكَ لَهُ مَقْبُوْلَ
الشَّهَادَةِ وَمَرْضِيَ الْمَقَالَةِ ذَا مَنْطِقٍ عَدْلٍ وَخُطَّةٍ فَصْلٍ
وَبُرْهَانٍ عَظِيْمٍ
Sholawat Ali bin Abi Thalib itu
diriwayatkan oleh As syajari dalam kitab Al amalil khomisiyah 503/1 redaksinya menurut riwayat As syajari .
Ibnu Batthoh al Ukabari juga meriwayatkannya
dlm kitab Al Ibanah 1576/138 / 2 dari jalur al qasim bin Al Hasan bin
Yazid al Hamdani berkata : bercerita kepada kami Yazid bin Harun. ………..
Imam Thabrani juga meriwayatkannya
dalam kitab "al ausath " 9089 /43/ 9 .
Abu Nuaim al asbihani juga
meriwayatkannya dari jalur Thabrani dalam kitab " Awali Sa`id bin Manshur
" hal 54 dari jalur Mas`adah bin Sa`d – dia bergelar al atthar al Makki :
Bercerita kepada kami Sa`id bin Manshur .
Al aajuri juga meriwayatkan dalam kitab " As syari`ah " 215/1
dari jalur Muhammad bin Wazir al wasithi .
: حَدَّثَنَا سَلاَمَةُ الْكِنْدِي قَالَ
حَدَّثَناَ نُوْحٌ بْنُ قَيْسٍ قَالَ:(فَذَكَــرَهُ). ثَلاَثَتُهُمْ قَالوُا:
Mereka bertiga berkata : "
Bercerita kepada kami Nuh bin Qais , lalu berkata :
Bercerita kepada kami Salamah al
Kindi ,………. Lalu menyebut sholawat Ali
bin Abu Thalib .
Abu Nuaim berkata :
Hanya Nuh bin Qais yang
meriwayatkan sholawat Ali bin Abu Thalib.
Dari Nuh di riwayatkan oleh Al Hasan bin Ali .
Aku ( Abu Nuaim ) berkata : "
Nuh bin Qais adalah perawi yang selalu berkata benar . Sungguh Imam Muslim
menggunakannya sebagai perawi dalam
kitab sahihnya .
Ibnu Ma`in , Ibnu Hibban , Al ajli
menyatakan : Dia perawi terpercaya.
Ibn Al Madini menyatakan :
"Dia tidak berbahaya "
Dzahabi menyatakan : "Dia
perawi yang baik hadisnya "
Atsar ini diriwayatkan
oleh Ibn Jarir al-Tabari dalam Tahzib al-Athar (352 - juz’ mafqud), Abu Nu’aym
dalam ‘Awali Sa’id bin Mansur (18), dan al-Thabrani dalam al-Awsat (9089).
Al-Haitsami dalam
Majma’ al-Zawa’id (10/164) berkata: "Riwayat Salamah al-Kindi dari ‘Ali adalah
mursal, namun rawi-rawi yang lain adalah para perawi al-Sahih.
Atsar ini juga
diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Musannafnya (28940), namun disebut
dari seorang lelaki -tanpa disebutkan nama- dari ‘Ali RA, tidak disebutkan
sebagai Salamah al-Kindi. Dhahirnya, atsar ‘Ali RA ini adalah dha'if. Namun,
boleh diamalkan dalam masalah fadha’il al-amal.
shigot sholawat ini Terdapat juga di dalam Kitab dalailul Khoirot lil syekh
Jazuli Ra, dan dalam kitab As Syifa lis Syekh Qodhi Iyad Ra dan semua Haditsnya
telah Tsabit pun Sanadnya Shoheh yg dapat di jadikan sandaran bagi orang2 yang
berakal dan bagi setiap orang yang memperdalami fan ilmu hadits.
Dari Berbagai Sumber.
2. Shigot Shalawat Fatih Yang di
terima oleh As-Syekh Sayyid Muhammad Syamsuddin Ibn abil Hasan Al-Bakri, Di sebut
Juga sholawat Al Bakriyah.
Sholawat al-Fatih adalah salah satu lafaz sholawat
yang masyhur diamalkan. Sholawat ini dinisbahkan kepada dua orang wali yang
besar, pertamanya kepada Sulthanul Awliya` Syaikh ‘Abdul Qadir al-Jilani r.a.
dan yang kedua ialah kepada Quthubusy Syaikh Muhammad al-Bakri r.a. manakala
ramai ulama lain seperti Syaikh Ahmad ash-Showi al-Maliki menisbahkannya kepada
Syaikh Muhammad al-Bakri. Syaikh Yusuf bin Ismail an-Nabhani dalam karyanya
“Afdhalush Sholaawat ‘ala Sayyidis Saadat hlm76 ” menyatakan bahawa menurut
Syaikh Ahmad ash-Showi, Syaikh ‘Abdul Rahman al-Kabir al-Kuzbari rahimahUllah,
ahli hadits terbilang negeri Syam, telah menisbahkan Sholawat al-Fatih ini
kepada Syaikh Muhammad al-Bakri dan penisbahan inilah yang nampaknya yang lebih
kuat. Syeikh Muhammad Syamsuddin bin Abil Hasan Al Bakri, Beliau
adalah salah satu keturunan Sayyiduna ABu Bakar Ash Shiddiq ra.
اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِ الْفَاتِحِ لِمَا أغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ. ناصِرِ الْحَقِّ
بِالْحَقِّ وَالْهَادِيْ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْـتَـقِيمِ صَلّٰي اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اٰلِهِ
وَأصَحْابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ
Allahumma shalli wasallim wabaarik 'alaa sayyidinaa Muhammadinil
faatihi limaa ughliqa, wal khaatimi limaa sabaqa wannaashiril haqqi bilhaqqi,
walhaadii ilaa shiraatikal mustaqiimi, shallallaahu 'alaihi wa 'alaa aalihi wa
ash haabihi haqqa qadrihii wamiqdaa rihil 'adziim.
Artinya :
Ya Allah curahkanlah rahmat dan keselamatan serta berkah atas
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang dapat membuka sesuatu yang terkunci,
penutup dari semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan jalan yang benar,
dan petunjuk kepada jalanMu yang lurus.
Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada beliau, kepada keluarganya
dan kepada semua sahabatnya dengan sebenar-benar kekuasaanNya yang Maha Agung.
Sejarah sholawat ini
sebagaimana Di Ceritakan Oleh Kh Fauzan Adziman Cukup
lama sekali Syekh Muhammad al-Bakriy ber-riyaadhoh dan munajat kepada Allah
SWT, agar diberikan sholawat yang pahala, sirri, faedah dan keistimewaannya
mengungguli seluruh sholawat yang pernah ada. Kemudian seorang malaikat
mendatanginya dengan membawa secarik kain dari sorga bertuliskan sholawat
al-Fatih dengan tulisan cahaya, oleh sebab itu pula sholawat al-Fatih ini disebut juga dengan sholawat al-Bakriyyah.
Manfaat dan fadhilah sholawat Al Bakriyah Di dalam
kitab Afdhalush Shalawat karya Syeikh Yusuf bin Ismail An Nabhani :
adapun gunanya adalah:
Untuk menghilangkan pikiran yang resah atau susah;
Barang siapa membaca sholawat al Fatih tersebut, seumur hidup sekali saja
Insya Allah diselamatkan dari api neraka.
Membaca Sholawat Al Fatih satu kali seperti membaca sholawat 10.000 x (ada
yang mengatakan 600.000 x )
Untuk melepaskan semua kesulitan misalnya agar dapat segera membayar
hutang, urusan yang sukar segera dapat solusinya, agar rizqinya lancar
dll. Untuk memperoleh sesuatu yang dimaksud sebaiknya shalawat fatih tsb dibaca
secara kontunue (langgeng) terutama dibaca tengah malam 100 x selama 40 hari,
atau lebih ampuh lagi dibaca setiap hari tiap malam dengan cara shalat hajat
dua rakaat, setelah salam hadiah fatihah kepada para Nabi, auliya', syuhada'
ulama', ahli qubur yang mu'min, kemudian membaca sholawat Fatih;
Apabila sholawat fatih dibaca setelah shalat shubuh 21 x Allah akan memberi
luas rizqinya, sabar hatinya, selamat diri dan keluarganya terhindar dari semua
bala' dan bencana atau malapetaka.
Dan siapa orang yang membaca sholawat Fatih 1000 x pada malam Jum'at atau
malam Kamis atau malam Senin, maka orang tadi besok dapat berkumpul dengan Nabi
Muhammad SAW. adapun caranya sebelum membaca Sholawat Shalat sunnah 4
rakaat: rakaat pertama ba'da Fatihah membaca Surat Al Qadar, rakaat ke dua
membaca Surat Al Kafirun, rakaat ke tiga membaca Surat Al Falaq, dan rakaat ke
empat membaca Surat An Nas (Afdholus Sholawat :142) sumber :
Cara Mengamalkan Sholawat Fatih Versi Syech Sayyid Muhammad
Syamsuddin ibn Abil Hasan al Bakri RA
Didalamnya terkandung rahasia yg sangat utama,
barang siapa yg ingin bertemu Rasul dalam mimpi baca shalawat ini 1000x pada
malam jumat
setelah shalat hajat 4 rakaat, setiap 2 rakaat salam...
rakaat pertama membaca surah alqodar dan
rakaat kedua al zalzalah
shalat kedua
rakaat pertama membaca al kafirun dan rakaat kedua membaca muawidzatain
Diamalkan setelah sholat subuh dan maghrib.
1. Baca Istigfar 100 x
2. Baca SHolawat Fatih 11 x
3. Baca Ya Latif 1000 x...
manfaatnya:
1. keselamatan
2. Urusan rezeki
3. pengasihan
4. dll
untuk hajat besar apapun, urusana apapun, baca tengah malam selama 100x selama
40 hari, insyaallah berhasil
=: Keutamaan dan Khasiatnya :=
Shalawat ini disebut shalawat al-Fatih dan disusun oleh al-'Arif al-Kabir
Sayyid Muhammad al-Bakri. la mengatakan, "Barangsiapa membacanya satu kali
dalam seumur hidup, maka dijamin dirinya tidak akan masuk neraka."
Bagi orang yang mau membacanya terus-menerus selama empat puluh hari, Allah
akan menerima tobat atas semua dosanya.
Jika shalawat ini dibaca seribu kali pada malam Jumat atau malam Kamis atau
malam Senin, maka orang yang membaca akan bisa berkumpul dengan Rasulullah saw.
Shalawat ini cocok sekali bagi para mubtadi', mutawassith, dan muntahl.
Sebaiknya shalawat ini diamalkan dan dibaca sehari semalam 100 kali.
Selain itu, shalawat ini memiliki manfaat dan kegunaan lain:
a) bila seseorang mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran, hendaknya ia
rnembaca shalawat ini 11 kali setiap kali usai shalat secara istiqamah, dan 3
kali setiap kali mengikuti pelajaran. Insya Allah, pikiran akan cepat menangkap
pelajaran.
b) bila seseorang membaca shalawat ini 7 kali setiap selesai shalat Maghrib dan
Shubuh, insya' Allah ia akan senantiasa dilindungi oleh Allah dari gangguan jin
c) untuk mengobati anak yang nakal, bacalah shalawat ini sebanyak 100 kali,
ditiupkan pada air di gelas, dan kemudian airnya diminumkan pada anak yang
nakal. Bacalah shalawat ini tiga kali dan kemudian tiupkan pada telinga kanan
dan telinga kirinya. Insya Allah, anak itu akan cepat sadar dari kenakalannya.
Sholawat al-Fatih
sebagaimana di atas adalah lafaz yang biasa diamalkan sebagai wirid oleh
pengamal Thoriqah Tijaniyyah, di samping itu terdapat juga lafaz-lafaz lain
dengan perbezaan kecil,
Dari Berbagai Sumber :
3.
Shigot Shalawat Fatih Yang di
Nisbahkan Kepada Sultonul Aulia Syekh Abdul qodir jilani Ra,
Di riwayatkan oleh Syaikh Wan ‘Ali Kutan al-Kelantani dalam karya beliau “al-Jawharul Mawahub wa Munabbihaatul Quluub” Peryataan Syaikh Wan ‘Ali
ini dinukil beliau daripada perkataan Sayyidi Ahmad Zaini Dahlan dan Beliaupun turut menyatakan
bahwa sholawat ini bermanfaat bagi semua peringkat. Oleh itu wajar dilazimi agar
memperolehi keberkahannya.
للهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِ الْفَاتِحِ لِمَا أغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ. النَّاصِرِ
الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِيْ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْـتَـقِيمِ وَعَلَى آلهِ
وَصَحْبِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ
Dan Hanya Syaikh Wan ‘Ali Kutan al-Kelantani yang menisbahkan
sholawat ini kepada Syaikh Abdul Qadir Jilani Ra,
Fadilahnya :
Telah menyebut oleh kebanyakan daripada ariffin bahawasanya
sholawat ini bagi membukakan asrar dan yang ajaib-ajaib yang tidak terjangkau
oleh akal. Barangsiapa mengekali atasnya tiap-tiap hari seratus (100 ) kali niscaya
terbuka baginya daripada segala hijab dan hasil baginya daripada anwar dan
menunaikan segala hajat barang yang tiada mengetahui kadarnya melainkan Allah
ta`ala.
Sumber kitab : jawahir mawahib wa munbihatil qulub fasal Fadilah Sholawat
Perbedaan
sigot sholawat fatih yang di amalkan oleh sebagian pengamal thorekoh qodiriyah
1. Wassalim
2. An
Nashiril ( Di baca dgn bina isim ma’rifat )
4. Yaqutati Faridah Sholawat
FATIH adalah SAYYIDUS SHOLAWAT
للهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِ الْفَاتِحِ لِمَا أغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ. ناصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِيْ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْـتَـقِيمِ وَعَلَى آلهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ
Telah
Bercerita Guru Kami Alm Al Ustad Abdul Aziz Bin Muchin Al-hamdani, Saat Asyekh Ahmad At Tijani Ra Dalam Suatu
Dialog Saat Beliau bermusafahah dan berdiskusi langsung dgn Rasulullah Saw
Tentang Sholawat FAtih RAsulullah Saw Memberitahukan Kepada As-Syekh Ra ,
RAsulullah Saw Berkata : Bahwasanya Sholawat Ini Bukanlah Karya Tulis As Syekh Muhammad
Bakry ra , Hanya Saja Beliau Melakukan Tawaajuh Kepada Allah Swt dalam masa
yang Cukup Panjang Agar Kiranya Allah mengkaruniakan Kepadanya Satu Shigot
Sholawat Kepada BAginda Rasulullah Saw, yang Mencukupi Di dalam membacanya
Nilai nilai pahala dan mencakupi seluruh Rahasia rahasia yang terhimpun pada
semua Sholawat Yang Di Baca Oleh Seluruh Mahluk Di alam Semesta dengan satu
shigot Sholawat , bertahun tahun beliau As Syekh Muhammad Bakry Melakukan
Kholwat Memohon kepada Allah Swt , dan
Allah pun mengijabah Permohonan Beliau , lalu Allah Swt mengutus Seorang
Malaikat untuk memperlihatkan Shigot sholawat ini dalam lembaran nur. Jawahir maani hlm 101.
Adapun Keterangan guru Kami Alm Ustadz
Abdul Aziz bin Muchin Al Hamdani Beliau Berkata : sholawat Ini Bukanlah di
berikan Kepada As Syekh Muhammad al Bakri , hanya Saja Sekedar di perlihatkan
Kepada Beliau sekejap atas Mujahaddahnya Melakukan kholwat selama
Bertahun-Tahun , Sekedar Apa yang di kehendaki Oleh Beliau Untuk Mengetahui
Amalan Yang Menandingi seluruh Alam , seketika Turun Lembaran Nur Yang di Bawa
OLeh Malaikat , Tertulis dengan qolam Qudroh Berupa Guratan-guratan Cahaya ,
seketika Itu Juga As Syekh Muhammad al bakri membacanya , dan ketika lenyap
dari pandangannya Beliau pun Menyalinnya di sebuah Kertas Namun, di Saat
menyalin beliau meraba-raba Redaksinya di sebabkan cepatnya kejadian yang
beliau alami , oleh sebab itu teks dalam redaksi sholawatnya memiliki 4 Perbedaan Shigot Dengan
sholawat Fatih Yang Di Terima Oleh Sayiidi Syekh Abbil Abbas Ahmad At Tijani Ra
Yang mendapatkannya secara talim, dgn metode imla huruf per huruf kalimat
perkalimat , diantarnya Bukti sholawat ini Bukan di Berikan Kepada As Syekh
Muhammad Al Bakri , Beliau tidak Mendapati Rahasia- rahasia Martabat sholawat
Fatih yang memiliki 8 martabat , Sebagaimana Yang di terima Oleh As sayidi
Syekh Ahmad at-tijani ra, Namum Karena Beliau Sudah Di Pelihatkan Amalan
Teragung Di alam Semesta Ini Beliau Hanya Berani Menjamin Bagi Orang Yang
Membacanya secara Istiqomah sampai Mati ,” Jika Pengamalnya Masuk Neraka Maka
Hujah Saya Di Hadapan Allah swt.” Jawahirul maani hlm 100.
Di antara Perbedaan
Shigotnya Sholawat FAtih Al Bakriyah versi AS Syaid
Muhammad Al Bakri dgn Sholawat FAtih Yaqutatil faridah :
1. Was salim
2. Wa barik
3. Shollalahu alaihi
4. Waa Ashaabihi
Wa salim
Membaca sholawat kepada nabi Muhammad SAW ada yang menggunakan kalimat wa sallim atau wa sallam, dan ada pula yang tidak memakainya. Sholawat yang menggunakan kalimat wa sallam adalah sholawatnya orang-orang yang beriman, seperti firman Allah SWT : Yaa ayyuhal ladziina ‘aamanuu sholluu ‘alaihi wa sallimuu tasliimaa. Kalau sholawat itu bersumber dari Allah dan Malaikat, kalimatnya adalah : Innalloha wa malaaikatahu yusholluuna ‘alan nabiy. Oleh sebab itu ketika syekh Ali Harazim Ra bertanya kepada As Syekh Ahmad At-tijani ra Ketika ditanya, mengapa sholawat al-Fatih tidak memakai kalimat wa sallim ?. Beliau menjawab : “Adapun Pertanyaanmu berkaitan dengan hal itu Karena sesunguhnya sholawat al-Fatih itu bersumber dari Hadratul Ghoib dalam bentuknya maka apapun warid-warid yg datang dari hadratul goib kesempurnaannya telah pasti dan keluar dari qoedah – qoedah yg sudah ma’lum bukanlah susunan yang dibuat oleh manusia, dan selain itu ada kaifiat kaifiat sholawat yang waridnya melalui RAsulullah Saw tidak ada terdapat salam padanya dan ini adalah kaifiat Nabawiyah dalam bertaabud dengan bersholawat tersebut , maka tidak perlu berpaling dengan pendapat-pendapat para fuqoha dalam masalah ini. ( Jauwahir maani hlm 102 )
2. Wa barik
3. Shollalahu alaihi.
Dengan penambahan lafadz/shigot ini sholawat Al Bakriyah tidak bisa di sebut
sholawat Mufrodah ( Sholawat Tunggal ) Dan dalam penyebutannya pun dgn Jamak seperti dalam penulisannya
الصلواتالفاتح
Yang artinya sholawat sholawat
pembuka
sedangkan sholawat fatih Yaqutatil
Faridah tertulis dan di baca Sholatullfatih
صلاة الفاتح
Yang artinya sholawat Pembuka
4. Waa Ashaabihi.
Dalam
shigot sholawat fatih yaqutatil faridah Tidak di sertakan penulisan Wa
Ashaabihi seperti dalam shigot Sholawat Al Bakriyah atawa waa Shohbihi dalam
shigot sholawat fatih syekh Abdul Qodir jilani ra, di antara Rahasianya Guru
kami Al Ustdz Abdul Aziz Bin Muhcin Al Hamdani Berkata “ tidak adanya Kalimat
Shohabat dalam shigot sholawat fatih ini dalam rangka memuliakan para
shahabat dgn mengangkat dan memuliakan martabat Mereka para sahabat kepada
kedudukan keluarga Rasulullah saw.” Inilah menjadi ke unikan tersendiri dalam tata bahasanya sebagai bukti
bahwa sholawat fatih bukan Sholawat-sholawat yang susunan oleh Manusia.
Setelah 16 tahun berkholwatm tepatnya saat syekh Ahmad
ra berusia 46 tahun, beliau berjumpa dengan sayyidul wujud Rosulullah SAW dalam
keadaaan sadar dan terjaga. Beliau mengajarkan serta mengijazahkan sholawat
al-Fatih dan menjelaskan semua keistimewaan dan rahasianya kepada beliau.
Sholawat al-Fatih harus diajarkan kepada semua orang dengan 2 tingkatan.
Tingkatan khusus harus mendapat izin talkin resmi dari orang-orang yang
menerimanya dari syekh Ahmad secara estafet dan yang menerimanya pun harus
berkeyakinan bahwa sholawat ini bersumber dari Allah, bukan susunan manusia dan tingkatan khusus ini sebutan bagi Sahabat-sahabat As
syekh Ra
Semasa Hidup Beliau yakni Murid-murid As Syekh Ra Yang Menerima
langsung Bimbingan dari Beliau Di masanya , dan sepeninggalan Beliau mereka di Sebut Kholifah
Akbar Seperti As Syekh Ali Harazimi Ra ,
As Syekh Ali At Tamasini Ra , Dll , sedangkan para Penerus AsHabbus As Syekh Ra Di sebut Kholifah dan setiap Kholifah memiliki wakil wakil yg menjadi guru
pembimbing Tarbiyah bagi pengamal
Thorekoh Tijaniyah mereka di sebut Muqodam di bawah bimbingan para Muqodam dikelompokan
Pengamal thorekoh tijani pada tingkatan Muhibbin adalah
meraka yg hatinya mencintai Syekh Ra, dan Semua Yg Berkaitan Dgn Beliau Ra
namun tidak terikat dalam tarbiyah thorekoh Umumnya Mereka Hanya Mengambil
Ijazah Sholawat Fatih sebagai Pemula , Adapun Ikhwan Adalah sebutan dalam tarbiyah thorekoh tijani sebagai
pengganti panggilan murid dalam thorekoh lain dan ikhwan terikat dgn aturan dan
syarat2 khusus saat di talkin oleh muqodam . Sedangkan tingkatan
umum ini untuk semua manusia tak terkecuali bagi orang-orang yang ingin bertaubat Agar mereka mati dalam keadaan
beriman, seperti yang dikatakan oleh beliau
“Ajarkan semua orang untuk membaca sholat al-Fatih, agar mereka dapat mati
dengan membawa iman. ( al-Khulashoh Wafiyah 73 ).
Kesimpulannya :
Sholawat Fatih bukan Hal baru ( bid’ah ) yang di Dakwakan oleh orang-orang yang terkebelakang pemikirannya , bahkan sholawat ini telah warid dari Syaidina Ali Ra, yg terlebih dahulu mengajarkannya kepada manusia dan Beliaupun mendapatinya Langsung Dari Baginda Rasulullah Saw Di masaNya , dan hasil mujahaddah As Syaid Muhammad Al bakry Ra menjadi bukti Kesempurnan Sholawat Fatih ini sebagai Syaidus sholawat, dan Sholawat Ini Di berikan Kepada As Syekh Abbil Abbas Ahmad At-Tijani Ra oleh Baginda Rasulullah Saw secara langsung dgn metode ta’lim dan di imla huruf per huruf kalimat per kalimatnya dan seluruh Fadilah dan Khosiat serta Rahasia-Rahasianya , As Syekh Ra Pun di perintahkan Untuk mengajarkannya kepada manusia Agar mereka semua menjadi kelompok Golongan orang-orang yang selamat yakni orang-orang yang di pilih ikut serta bersama Allah Dan Para Malaikat Untuk bersholawat Kepada Rasulullah Saw.
Barokallah...
BalasHapusAmin