يَا رَبَّنَا بِجَاهِ تَاجِ الْعَارِفِيْنَ ï وَجَاهِ حَامِلِ لِوَاءِ الْوَاصِلِيْنَ

Ya Allah, Ya Tuhan kami dengan pangkat kebesaran pemilik mahkota ahli ma'rifah dan pangkat pemegang bendera kelompok manusia yang telah wushul (sampai ke puncak keyakinan)


قُدْوَتِنَا وَشَيْخِنَا التِّجَانِي ï قَائِدِنَا لِمَنْهَجِ الْعَدْنَانِي

Panutan dan guru kami yakni Syekh Ahmad Tijani, seorang pemandu yang menyampaikan kami kepada tuntunan Nabi Muhammad

يَا رَبِّ ثَبِّتْنَا عَلَى اْلإِيْمَانِ ï وَاحْفَظْ قُلُوْبَنَا مِنَ الْكُفْرَانِ

Ya Tuhanku tetapkan kami atas iman dan jaga hati kami dari segala bentuk kekufuran

وَاحْمِ جَمِيْعَنَا مِنَ الشَّيْطَانِ ï وَحِزْبِهِ مِنْ إِنْسٍ أَوْ مِنْ جَانِّ

Lindungi kami dari kejahatan syetan dan kelompoknya dari bangsa manusia dan jin


نَسْأَلُكَ التَّوْبَةَ وَالتَّوْفِيْقَ ï وَالْعِلْمَ وَالْعَمَلَ وَالتَّحْقِيْقَ

Kami mohon kepada-Mu taubat dan mendapat kekuatan untuk melakukan kebaikan, ilmu dan pengamalan serta ketepatan dalam segala hal


وَالصَّبْرَ وَالنَّصْرَ عَلَى اْلأَعْدَاءِ ï وَالْجَمْعَ فِي الذِّكْرِ عَلَى الْوِلاَءِ

Berikan kami kesabaran dan kemenangan atas musuh-musuh. Dan jadikan kami selalu berkumpul bersama dalam melakukan dzikir


وَالْفَوْزَ بِالنَّعِيْمِ فِي الْجِنَانِ ï مَعَ النَّبِيّ وَشَيْخِنَا التِّجَانِي

Mendapat kesuksesan dengan mendapat ni'mat di surga bersama Nabi Muhammad dan guru kami Syekh Ahmad Tijani


مَا لَنَا فِي الْكَوْنِ سِوَى الرَّحْمَانِ ï وَالْمُصْطَفَى وَشَيْخِنَا التِّجَانِي

Kami tidak memiliki harapan apa-apa di alam ini melainkan kepada-Mu Ya Allah (Yang Maha Pengasih), manusia terpilih Nabi Muhammad dan guru kami Syekh Ahmad Tijani

هَذِي هَدِيَّةٌ بِفَضْلِ اللهِ ï مِنَّا إِلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ

Dzikir ini merupakan hadiah untukmu Ya Rasulullah dari kami yang semata-mata merupakan pemberian Allah


هَدِيَّةً لِلْمُصْطَفَى الْعَدْنَانِي ï نِيَابَةً عَنْ شَيْخِنَا التِّجَانِي

Hadiah penghormatan buat manusia terpilih Nabi Muhammad keturunan Adnan juga sebagai mandate dari guru kami syekh Ahmad Tijani

آميْنَ آميْنَ اسْتَجِبْ دُعَانَا ï وَلاَ تُخَيِّبْ سَيِّدِي رَجَانَا

Terimalah, terimalah dan kabulkan Ya Allah, doa-doa kami. Jangan Kau kecewakan segala harapan kami

Doa ini merupakan Qashidah tawassul kepada Syekh Ahmad Tijani Radhiyallahu Anhu. qashidah ini biasanya dibaca setelah selesai membaca wirid lazimah dan wazhifah.

Dikutip dari kitab Ghayatul Muna Wal Murad Fima Littijaniy Minal Aurad halaman 27.

Sabtu, 03 Agustus 2013

Manaqib Sayyidi Syeikh Ahmad At Tijani Ra

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih
Lagi Maha Penyayang

          Ya Allah limpahkan rahmat atas junjunganku Muhammad pembuka yang terkunci, penutup yang terdahulu, penolong kebenaran dengan membawa kebenaran dan penunjuk jalanMu yang lurus juga atas keluarganya dengan haq pangkat dan kedudukannya yang agung Dengan permohonan ini, engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang diterima serta menjaga kami dari golongan orang-orang yang dihinakan, dan engkau limpahkan keridhoanMu Ya Allah, bagi junjungan dan sandaran kami Abil ‘Abbas Ahmad Bin Muhammad Al-Tijany RA, juga engkau limpahkan bagi pengikutnya, pemilik kedekatan denganMu dan juga bagi kami dengan sebab mereka, serta berilah kami minuman dari limpahan berkah mereka dengan sepenuh cawan-cawan kami


“Limpahkan rahmat dan keselamatan pada Nabi, keluarga
Sahabat dan keturunannya, Quthbi al-Tijaany”
“Pujiku pada dzat keagungan dan kemulian
Karena telah anugrahi kami dengan junjungan manusia”
“Muhammad pilihan diantara utusan Allah
Baginya dan keluarga rahmat Allah”
“Dan dengan Sholawat al-Faatih yang mengungguli
Semua ibadah, serta merengkuh seluruh rahasianya”
“Juga dengan abil al-Faidl Ahmad Tijaany
Penolong orang dahulu dan yang akan tiba”
“Rutinkanlah engkau membaca shoawat al-Faatih
Dengan tatakrama, pembuka terbaik akan mendatangimu”
“Dengan pembukaan, cahaya dan seluruh rahasia
Lebih cepat dari kerlingan mata”
“Dengannya, bukakanlah gedung-gedung rahasia
Tutuplah tingkatan orang-orang baik”
“Sebagai hidayah pada Nabi terpilih dari keturunan ‘Adnan
Sebagai ganti dari ahmad Tijaany”
“Dengan ini kami mencari ridho Allah al-Rohman
Serta ridho Nabi kami al-‘Adnaan
“Sungguh Sholawat al-Faatih teragung perantara
Kepada nabi, berkatalah pada setiap yang bertanya”
“Dia mencukupi semua dzikir
Setiap malam dan pagi hari”
“Serta Mencukupi dari semua awraad
Dalam agama, dunia, akhirat, dan hari menghadap Allah”
“Dengan ini guru Tijaany kami berkata
Sebagai nasihat kepada seluruh pengikutnya”
“Sebab keutamaan junjungan manusia
Baginya curahan kesalamatan”
“Dan keutamaan guru kami Syeikh Ahmad al-Tijaany
Curahan keridhoan baginya senantiasa turun dari Allah”
“Serta keberkahan Ahmad al-Tijaany
Juga dari karomahnya yang tiba setiap masa”
“Anugrahi kami Tuhan, dengan ridho dan ampunanmu
Serta pengawasan dari junjungan alam dunia”
“Juga pengawasan dari Ahmad al-Tijaany
Dalam tidur maupun jaga, mengiringi perjalanan masa”
“Serta kasih sayangMu dengan ridho dan wusul padamu
Dengan hanya karena keutamaan dan anugrah dari Allah”
“Tuhanku dengan al-Faatih bukakanlah aku
Sebab al-Khaatim tutuplah aku dengan segenap rahasianya”
“Dengan al-Nashir bantulah aku atas musuh-musuhku
Dan dengan al-haadi berilah kami petunjuk jalan yang lurus”

Ya Allah Kumpukanlah kami Dalam Golongan Abil Faidl At-Tijaany

Tolonglah kami Dengan Madad Dari Khatmil Auliya Kitmaany
Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang .
            Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kami termasuk golongan umat Junjungan seluruh Nabi dan Utusan dan mununtun kami pada Thoriqoh Khatmi para wali umat Muhammad Sholawat dan Salam semoga terhatukan bagi Junjungan kami Muhammad sang pembuka seluruh alam Pemimpin orang-orang mukmin yang bercahaya tangan dan wajah mereka dihari kiamat Juga atas Keluarga beliau yang sempurna bagai lautan Dan para sahabat yang telah menerima dan menjadi petunjuk sampai hari pembalasan Semoga Allah meridhoi Tuan Sandaran kami di dunia dan akhirat Guru Besar Yaquth merah yang bercahaya Wali Quthub yang tersimpan (al-Maktum) Wali Khotmi umat Muhammad yang di ketahui (antara para wali) Abul Faidh Ahmad bin Muhammad al-Tijany dan seluruh keluarga, anak turun, para Muqoddam, Sahabat dan orang-orang yang mencintai beliau dari golongan Jin dan Manusia.

Ya Allah Kumpukanlah kami Dalam Golongan Abil Faidl At-Tijaany

Tolonglah kami Dengan Madad Dari Khatmil Auliya Kitmaany
          Selanjutnya, Tulisan ini adalah saduran dari Kitab-kitab Thoriqoh Tijaaniyyah Yang menerangkan keistimewaan Thoriqoh al-Ahmadiyah al-Muhammadiyyah al-Ibrohimiyyah al-Hanafiyyah  Maka, aku berkata: Beliau adalah junjungan kami Ahmad bin Muhammad yang dijuluki dengan Ibnu Umar al-Mukhtar bin Ahmad bin Muhammad   Beliau inilah orang pertama yang menempati desa ‘Ain Madli dari para junjungan itu Beliau adalah bin Salim bin al-‘Iid bin Salim bin Ahmad yang dijuluki dengan al-‘Alwaany bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Jabbar bin Idris bin Ishaq bin Ali Zainal Abidin bin Ahmad bin Muhammad yang dijuluki al-Nafsu al-Zakiyah (jiwa suci) bin Abdullah bin Hasan al-Mutsanna (yang kedua) bin Hasan al-Sibthi (cucu Nabi Muhammad) bin Ali bin Abi Tholib (semoga Allah memuliakan jiwanya) dari istri Beliau Fatimah al-Zahro tuan putri wanita surga (semoga baginya keselamatan)  putri Makhluk terbaik dan junjungan mereka yaitu utusan Allah Muhammad SAW, Semoga rahmat dan keselamatan atanya beserta keluarga dan para sahabatnya serta segenap orang muslim .

Ya Allah Kumpukanlah kami Dalam Golongan Abil Faidl At-Tijaany

Tolonglah kami Dengan Madad Dari Khatmil Auliya Kitmaany
Adapun Ibu Beliau (Syeikh Ahmad Al-Tijaany RA) Adalah intan yang terpelihara dan mutiara yang tersimpan Tuan putri ‘Aisyah putri tuan al-Jalil Abi Abdillah tuanku Muhammad bin al-Sanusy al-Tijany al-Madloowy Beliau (Syeikh Ahmad RA) dilahirkan didaerah ‘Ain Madhi pada tahun 1150 dari Hijrahnya baginda junjungan seluruh utusan SAW dan beliau (Syeikh Ahmad RA) hafal al-Qur’an dengan hafalan yang baik di hadapan guru beliau al-Ridho al-Amin tuanku Muhammad bin hamawy al-Tijaany  pada saat usia beliau (Syeikh Ahmad RA) berusia 7 Tahun, kemudian beliau menyibukkan diri denga belajar ilmu-ilmu Ushul (Tauhid), Furu’ (Fiqih), dan Adab (Tasawuf) sehingga beliau menguasai seluruhnya dan beliau telah belajar pada Guru beliau al-Arif billah (yang ma’rifat pada Allah) tuanku al-Mabruk Ibnu Bu’afiyyah al-Madloowy al-Tijaany pada Syeikh (guru) ini beliau telah membaca Ringkasan Kitab Syeikh Kholil Dan kita al-Risalah, Muqoddimah Ibnu Kholdun serta kitab al-Khdlory  Kemudian beliau meneruskan dalam mencari Ilmu selang beberapa waktu di Negara beliau Sehingga beliau menghasilkan berbagai Ilmu yang bermanfaat dan juga memilki beberapa jawaban (dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada beliau) dalam beberapa bidang studi Ilmu pengetahuan sedang usia Beliau masih muda dan Beliau (Syeikh Ahmad RA) juga mempelajari Kitab, serta mengajar dan berbicara dengan orang lain Beliau juga menulis dan mendikte pada orang lain berbagai bidang Studi Ilmu yang bermanfaat Seperti Hadist, Tafsir, Fiqih, Tauhid, dan lan-lain maka siapapun yang ingin bertanya dan mancatat dari beliau maka beliau akan mendiktenya tanpa berpikir pada setiap jawaban yang Beliau inginkan Seakan-akan didepan beliau terdapat papan tulis. Kedua Orang Tua Beliau (Syeikh Ahmad RA) wafat pada hari yang sama sebab wabah penyakit sampar (pes) yaitu pada tahun 1166 (Semoga Allah Ta’ala mengasihi dan meridhoi Beliau berdua) setelah kepergian Kedua Orang Tua Beliau (Syeikh Ahmad RA) Menuju kepada Allah al-Rofiq al-A’ala (Teman Mulia), Beliau masih tetap dengan keadaan beliau Yaitu sibuk mencari Ilmu. Baik belajar Mengajar dan memberi Fatwa Sehingga Beliau Berumur 20 tahun kemudian Beliau pindah kedaerah Faz dan disana Beliau mendengar sebuah hadist yang menyebutkan sesungguhnya Rosulullah SAW Bersabda : Akan ada di Maghrib (Maroko) Kota yang disebut Fez sebagai kota panutan terlurus bagi penduduk Maghrib dan terbanyak penduduknya yang membaca sholawat penduduknya berdiri diatas kebenaran penentang-penentang mereka tidak mampu menyakiti mereka Dan Allah akan melindungi mereka dari segala yang mereka benci sampai hari kiamat

Ya Allah Kumpukanlah kami Dalam Golongan Abil Faidl At-Tijaany

Tolonglah kami Dengan Madad Dari Khatmil Auliya Kitmaany
Maka, orang pertama yang Beliau temui untuk memperoleh tujuan tersebut adalah junjungan yang mulia keturunan orang-orang mulia Tuanku Abu Muhammad al-Thoyyib Ibnu Muhammad Ibnu Abdullah Yang terkenal dengan sebutan Alwaany begitu juga Beliau bertemu dengan wali al-Quthb al-Kabiir Maulana Ahmad al-Shoqoly RA dan Beliau juga bertemu di Gunung Zabib dengan junjunganku Muhammad al-Wanjaly yang terlebih dahulu berkata kepada Beliau, sebelum Beliau sempat berkata sesuatu apapun padanya “Engkau harus mampu memperoleh kedudukan Imam al-Syaadzily” Selanjutnya (al-Wanjaly) mengungkapkan kepada Beliau beberapa Hal yang ada didalam batinnya kemudian mengisyaratkan kepada Beliau untuk kembali ke daerah ‘Ain Maadhi. dan juga Beliau bertemu dengan Wali yang Sholeh cucu dari al-‘Arif (Ma’rifat dengan Allah) Yang berguna   Tuanku Abdullah bin Tuanku al-‘Aroby bin Ahmad bin Muhammad al-Andalusy kemudian Beliau diskusi dengannya dalam beberapa perkara Beliau dan terakhir yang dikatakan kepada Beliau (Syeikh Ahmad RA) adalah : “Allah Akan Menuntunmu”,”Allah Akan Menuntunmu”,”Allah Akan Menuntunmu”. Diantara orang yang ditemui Beliau (Syeikh Ahmad RA) adalah Tuanku Abul ‘Abbas Ahmad al-Thowasyyi, yang selanjutnya mentalqin Beliau sebuah dzikir dan kemudian Tuanku (al-Thowasyyi) berkata kepada beliau :”Lakukan Kholwat, menyendiri dan berdzikir, serta bersabarlah sampai Allah membuka (hati) mu” kemudian Beliau bergegas menuju ke shahra’ untuk melaksanakan perintah Sayyid al-Wanjaly serta bertujuan mengunjungi zaawiyah (ruang sholat) Syeikh Abdul Qodir bin Muhammad al-Abyadl maka Beliau diam disana beberapa saat selanjutnya Beliau mengunjungi ‘Ain Madhi guna melaksanakan isyarat yang diberikan sayyid tersebut (al-Wanjaly) kemudian Beliau datang ke Kota Tilimsan lalu menetap disana yaitu pada tahun 1181 dari Hijrah Kenabian Dan pada tahun 1186 Hijriyyah Beliau berangkat dari kota Tilimsan menuju ke Kota Haram (Makkah) untuk melaksanakan haji ke Baitullah (Rumah Allah/Ka’bah) dan mengunjungi makam Nabi SAW Yang terpilih maka, pada saat Beliau sampai di Kota Azwawy Beliau mendengar keberadaan Junjunganku Abi Abdillah bin Abdir Rohman al-Azharyi kemudian Beliau menemuinya serta mengambil darinya Thoriqoh al-Khalwatiyyah dan sesampainya di Ibu Kota Tunis, Beliau menetap disana, dan juga didaerah susah dalam masa satu tahun penuh pada saat inilah Beliau berjumpa dengan Tuanku Abdus Shomad al-Rohawy yaitu salah satu murid wali Quthb Negara itu kemudian memintanya untuk mempertemukan Beliau dengan wali Quthb yang agung akan tetapi ia (Abdus Shomad) menolak dan memberikan alasan kepada Beliau bahwa wali Quthb tidak mengizinkan siapapun untuk menemuinya kecuali empat orang dan dia salah satu dari mereka pada saat itulah junjunganku Abil faidh al-Tijany mengirim utusan kepada wali Quthb yaitu seorang yang dicintai yang pergi bersama tuanku Abdus Shomad tadi maka utusan tersebut diterima wali Quthb dengan penerimaan yang baik dan Ia berkata :”Orang yang dicintai mengirim utusan orang yang dicintai sebagai Ungkapan kebahagian dan sebagai isyarat ketuhanan”  
Ya Allah Kumpukanlah kami Dalam Golongan Abil Faidl At-Tijaany
Tolonglah kami Dengan Madad Dari Khatmil Auliya Kitmaany
Kemudian Beliau (Syeikh Ahmad RA) bersiap-siap pergi ke Kota Kairo dengan tujuan menemui Syeikh Tuanku Mahmud al-Kurdy, maka sampailah Beliau disana dengan selamat dan afiat dan pada waktu pertama kali junjunganku (Syeikh Ahmad RA) menjumpai Syeikh Mahmud al-Kurdy, ia berkata kepada Beliau : “Engkau dicintai Allah di dunia dan akhirat” Junjunganku pun (Syeikh Ahmad RA) Bertanya padanya:”dari mana anda mengetahui Hal ini dan Ia (Syeikh Mahmud al-Kurdy) Berkata pada Beliau:”Dari Allah” kemudian setelah beberapa hari ia (Syeikh Mahmud al-Kurdy) bertanya kepada Beliau:”Apa yang engkau cari”? Beliau (Syeikh Ahmad RA) menjawab :”Kewalian Quthb yang tertinggi ia (Syeikh Mahmud al-Kurdy) berkata kepada Beliau:”Untukmu Lebih dari itu” Selanjutnya Beliau bersiap-siap berangkat menunaikan ibadah Haji maka sesampai Beliau di Kota Makkah Yang dimuliakan pada bulan Syawal tahun 1187 dari Hijriyyah Beliau belajar dengan Syeikh al-Imam Abil ‘Abbas Tuanku Muhammad bin Abdullah al-Hindy dari Dia, Beliau mendapat beberapa Ilmu dan Asroor dan juga beberapa hikmah dan anwaar sedangkan beliau tidak dapat bertemu langsung dengannya hanya melalui surat yang beliau kirimkan bersama pembantunya karena ia tidak di izinkan seseorang sama sekali dan ia berkata pada beliau dengan tuisan:”Engkau adalah pewaris Ilmuku, Asror-asrorku, pemberian tuhan padaku dan juga seluruh anwarku kemudian ia mengkhabari bahwa beliau harus mencapai kedudukan Syeikh Abil Hasan al-Syaadzily RA setelah beliau menyelesaikan ibadahnya dan juga telah menyempurnakan hajinya yang mabrur (baik) serta sa’inya yang masykur (diterima) beliau berangkat menuju Kota Madinah untuk mengunjungi makam Nabi yang Baik dan sesampainya disana, beliau memasukinya dengan rasa hormat, tenang serta mengagungkannya setelah selesai ziarah kemakam Nabi SAW, Beliau melanjutkan perjalanan mengunjungi al-Quthb al-Kabir (Wali Quthb yang Agung) yang terkenal dengan sebutan al-Samaan maka disaat Beliau bertemu al-Quthb al-Kabir, ia memberitahukan kepada beliau semua keadaan dan peristiwa yang akan Beliau alami serta akhir dari perjalanan Beliau  dan juga mewartakan bahwa sesungguhnya beliau adalah al-Quthb al-Jami’ kemudian ia berkata kepada junjunganku RA: “mintalah apa yang kau inginkan” maka beliau meminta darinya beberapa hal dan ia (al-Quthb al-Kabir) membantu beliau untuk mendapatkannya selanjutnya beliau kembali ke Kota Kairo untuk mengunjungi guru beliau Syeikh Mahmud al-Kurdy dan di saat beliau akan pindah kembali ke Maroko, guru beliau memberi izin kepada beliau untuk menyebarkan Thoriqoh al-Kholwatiyyah akan tetapi beliau (Syeikh Ahmad Tijany) menolak, lalu Syeikh Mahmud al-Kurdy berkata: “tuntunlah manusia dan aku yang menanggung” maka beliau berkata: “baik” kemudian Syeikh Mahmud al-Kurdy menuliskan ijazah (izin) dan sanad Thoriqoh kepada beliau selanjutnya beliau kembali ke Kota Tilimsan dan sesampai di sana, beliau menetap beberapa saat kemudian pindah menuju ke daerah al-Shahra’ pada tahun 1196 dan beliau menetap di desa al-Syalalah beliau pun tinggal di sana beberapa saat kemudian pindah ke Atwat dengan tujuan ziaroh maka beliau menemui sebagian wali di kota tersebut dan meminta darinya beberapa hal yang khusus kemudian beliau kembali lagi ke Desa Abi Samghun dan menetap di sana
 
Ya Allah Kumpukanlah kami Dalam Golongan Abil Faidl At-Tijaany

Tolonglah kami Dengan Madad Dari Khatmil Auliya Kitmaany
Maka saat telah datang waktu terbitnya kewalian di Desa Abi Samghun dan Syalalah terjadilah di sana al-Fath yaitu beliau meihat dengan kedua mata, Nabi sumber kasih sayang dan penolong Umat SAW dan Nabi mengizinkan Beliau mangajar kepada makhluq setelah Beliau menghindari bertemu dengan mereka karena perhatian Beliau pada diri sendiri dan enggan mengaku menjadi guru sehingga Beliau memperoleh Izin dari Nabi Muhammad SAW di saat terjaga, bukan dalam mimpi untuk mendidik makhluq secara umum dan mutlak dan Rosulullah SAW menjelaskan kepada beliau sesungguhnya Rosululah SAW adalah guru, pendidik dan penanggung Beliau dan juga Rosulullah SAW memerintahkan beliau mentalqin wiridnya yaitu membaca Istighfar dan membaca Sholawat atas Rosulullah SAW pada tahun 1200 yang bertepatan dengan ke-50 tahun umur Beliau RA Rosululah SAW menyemprnakan kepada Beliau dengan mentalqin wirid hailalah (setelah Istighfar dan Sholawat) dan Rosulullah SAW memerintahkan Beliau untuk meninggalkan seluruh yang Beliau dapat dari guru-guru Thoriqoh dan pemuka-pemuka Ahli Tawawuf karena jika telah datang sungai Tuhan, maka pasti tidak berguna sungai pegunungan dan pada bulan Muharrom tahun 1214 beliau mencapai pangkat al-Quthbaniyyah al-‘udzma dan pada tanggal 18 Shofar tahun tersebut Beliau mencapai kedudukan al-Khatm dan al-Katm yang kedua-duanya hanya di miliki oleh Khotim Wilayah al-Khoossoh dan sebagian dari santri Beliau memperingati hari ini sebagi hari raya al-Khotmi (‘Idul Khotmi) dan sesungguhnya tidak ada keistimewaan untuk berpisah jika ditemui jalan penghubung dengan pemilik al-Syafa’ah al-‘Udzma (Nabi Muhammad SAW)
 
“Tuhanku, limpahkan Rahmat-Mu atas manusia
            Penerima tujuh ayat, dua kali engkau firmankan atasnya”
“Limpahkan pula Rahmat-Mu bagi Keluarga dan Sahabat Nabi-Mu
            Juga atas Quthbi Tijaany kasih-Mu”
“Hai, engkau yang ingin mencapai cita-cita dambaan hati
            Tetaplah engkau  hadapkan diri pada Quthbi Tijaany”
“Bila beruntung engkau dekatnya
            Untukmu suka cita hati dan kesentosaan jiwa”
“Adakah tidak, jika ia seorang Imam
            Quthbi para Quthbi zaman”
“Penerima anugrah keutamaan dari Allah
            Yang tiada duanya di alam”
“Ia naiki puncak martabat
            Jauh dari ungkapan lisan”
“Hanya baginya al-Fatih sebagai wiridan
            Untuk dekat dengan Allah SWT”
“Dialah pemilik seluruh cahaya
            Surga tertinggi tempat pengikutnya”
“Baginda junjungan Jin dan Manusia memberinya petunjuk
            Semua arti laksana mutiara”
“Hanya junjungan Jin manusia penuntunnya dekat ke Allah
            Karena hanya dia yang tiada duanya”
“Tak satu wali yang menyamai
            Segala milik Quthbi Tijaany”
“Wahai Abal ‘Abbas
            Namamu penetram jiwaku”
“Wahai Abal Abbas padamu aku mengadu
            Wahai pengusir deritaku”
“Wahai Abal Abbas, aku mengharap
            Anugrah dan kesentosaan”
“Bukanlah hati abdimu
            Sebagai keutamaan dan anugrahmu”
“Engkau penolong manusia
            Engkaulah penyelamat setiap tawanan nafsu”
“Aku tamumu, dan balasan seorang tamu
            Terkabulnya keinginannya”

Ya Allah Kumpukanlah kami Dalam Golongan Abil Faidl At-Tijaany

Tolonglah kami Dengan Madad Dari Khatmil Auliya Kitmaany
Ketahuilah (semoga Allah mengasihimu) sesungguhnya guru, panutan, harapan dan sandaran kami, Abil Faidhil Ahmad bin Muhammad al-Tijaany termasuk orang yang telah menyerahkan usahanya untuk taat kepada Allah yang disembah dan termasuk orang yang mencari ilmu ada permulaanya melaksanakan ketaatan dan ibadah kepada Allah tidak untuk memperoleh keinginan nafsunya akan tetapi yang pertama Beliau lakukan adalah pembenaran taubat dengan syarat-syaratnya yang ada dalam Thoriqoh Beliau yaitu dengan menjaga syari’at dan batasan-batasanya serta meniadakan seluruh keinginan Beliau dengan membuang nafsunya seluruh kesenangan dan hal yang mengganggu selanjutnya Beliau memusatkan diri kepada Allah dengan menjaga Haq-haqnya kemudian terlihatlah bagi Beliau seluruh haqikat Beliau beribadah dengan tidak melakukan dispensasi (keringanan-keringanan) Syari’at dan penta’wilan Beliau juga bersungguh-sungguh di setiap waktu beliau juga menjaga pengendalian diri (berfikir) untuk memperdalam masalah perkhilafan (perbedaan pendapat antar ulama) yang tidak penting dengan berpegang teguh pada kitab (Al-Qur’an) dan Hadits dan perbuatan yang telah dilakukan oleh umat terdahulu serta Beliau menghadap pada junjunganya (Allah SWT) dengan segenap jiwa Beliau dan junjungannya mencukupi Beliau dari selainnya beliau telah mendirikan bangunannya atas dasar taqwa dan mencari keridhoan Allah sebab pertama kali Beliau sibuk dengan ilmu pengetahuan, hadits dan Al-Qur’an dan Beliau juga mengusai ilmu-ilmu asing (jarang dipelajari)  dan faham-faham yang rumit serta memerangi nafsu dan Istiqomah (rutin) dan wara’ (menjauhi kemakruhan) sejelek-jeleknya makhluq yang menginginkan selain junjungannya (Tuhan) dan Beliau menutup mata dari segenap keadaan dan memusatkan diri dengan beribadah kepada junjungannya dengan Kesungguhan Beliau juga berbudi pekerti seperti Ahli Zuhud (orang yang tidak menginginkan dunia) dan Ahli Ibadah tidak ada satupun yang menyibukan Beliau dari Allah begitu juga Beliau memurnikan diri untuk mengabdi dan membuang dari hati Beliau seluruh yang ada (selain Allah) sedangkan perilaku orang siddiq (yang berbakti serta selalu meyakini agama) ialah yang memurnikan amal serta bersungguh-sungguh menghadap Allah dalam setiap keadaan dan melupakan (tidak melihat) seluruh amal ibadah mereka sebab penyaksian  mereka kepada Allah yang maha agung lagi maha mulia Ringkas kata, syeikh ahmad adalah termasuk salah satu Imam besar pada masanya dan diantara imam yang para ulama sepakat untuk menghormati dan memuliakannya tanpa ada yang menolak dan menentang dari orang-orang yang memiliki ketulusan ibadah kepada beliau lah sempurna seluruh kepemimpinan hal ini (keagamaan) sebab Beliau, lebih terlihat pendidikan orang yang berjalan (menuju Allah) dan penyucian orang yang menginginkan (berjalan di jalan Allah) serta terbuka seluruh kesulitan mereka dan juga tersingkap seluruh keadaan mereka, yang tidak satupun pada masa Beliau orang yang mampu mencapainya, maka Beliau adalah orang yang mulia budi pekerti dan halus sifatnya sempurna tata krama dan agung pangkatnya juga cerdas akalnya dan seorang yang ceria dan pemilik ketenangan juga sering Tawadhu (rendah diri) dan sangat pemalu mengikuti hukum-hukum agama dan tata krama sunnah Nabi mencintai golongan kebajikan dan ulama memuliakan para Ahli ilmu teguh pendirian dan tidak condong pada hawa nafsu dan hanya kepada Allah kami memohon agar mengakhiri hidup kami dengan akhir yang diberikan kepada para kekasihnya serta menjadikan hari pertemuan dengan-Nya adalah hari terbaik dan terbahagia dari hari-hari kami   demi pangkat jiwa para kekasih-Nya dan intisari para orang pilihannya Nabi Muhammad SAW (semoga Allah melimpahkan Rahmat dan keselamatan atasnya dan atas keluarga serta para sahabatnya)    
  
Ya Allah Kumpukanlah kami Dalam Golongan Abil Faidl At-Tijaany

Tolonglah kami Dengan Madad Dari Khatmil Auliya Kitmaany
Dan di antara karomah yang dipercayakan kepada beliau dan tampak dari diri beliau oleh Tuhan sekalian hamba Sesungguhnya sering sebab beliau tempat yang jauh didekatkan Dan juga sering benda mati berbicara kepada beliau dengan bahasa yang fasih Serta beliau sering diperlihatkan hal-hal ghaib Beliau juga sering bercerita sesuatu yang akan terjadi, kemudian sesuatu itupun terjadi seperti apa yang diceritakan beliau dan begitu juga sering kali alam ini ikut pada perintah Beliau dan sering diantara sahabat Beliau yang mengalami sakit parah bias sembuh dengan keinginan Beliau yang luhur dan juga sering dengan sebab Beliau Alah menolong orang yang teraniaya maka tertolaklah penganiayaan yang akan dilakukan oleh tangan-tangan penganiaya dan juga sering Allah menolong dengan sebab Beliau orang-orang yang hampir meninggal tertimpa musibah di perjalanan darat maupun di lautan dan sering di antara pejabat yang lalim serta melebihi batas (aturan agama) dipecat seketika dari kekuasaannya oleh Allah sebab keinginan Beliau yang mulia dan juga sering orang sempurna yang tidak mulia dan orang bodoh (memiliki kemampuan) menjadi mulia sebab Beliau begitu juga banyak daerah-daerah yang dibantu dengan doa Beliau sehingga diberi hujan deras yang mengalir (airnya) pada semua hamba setelah mereka mengalami kemarau panjang dan selain tersebut dari karomah-karomah Beliau yang bersinar seperti memperbanyak makanan sedikit dengan doa atau pegangan tangan beliau yang suci juga seperti terkabulnya doa beliau yang bagaikan pedang samurai yang tajam dan juga seperti limpahan pertolongan beliau yang bagaikan curahan hujan deras dari awan hitam yang tebal dan di antara karomah Beliau RA sesungguhnya pada hari Sabtu bertepatan pada tanggal 17 dari bulan Allah al-Muharrom tahun 1270, mengalir dari makam beliau yang mulia sebuah mata air susu perah dan air susu ini semakin bertambah banyak keluar dari dalam makam Beliau sehingga semua orang berumpul dan berdesakan untuk mengambilnya tidak ada satu pun orang berakal di Fez kecuali memenuhi bejana-bejana mereka yang besar dengan air susu tersebut dan air susu tersebut masih ada bahkan tidak berubah sampai saat ini di sebagian tempat maka, alangkah agungnya karomah ini!
Ya Allah Kumpukanlah kami Dalam Golongan Abil Faidl At-Tijaany
Tolonglah kami Dengan Madad Dari Khatmil Auliya Kitmaany
Ketahuilah (semoga Allah mengasihimu) sesungguhnya Syeikh tuanku Ahmad al-Tijany RA adalah seorang yang terkenal, beliau tampak bagai matahari di tengah langit dan beliau adalah seorang wali Quthb yang tersimpan dan gedung yang dilingkupi rahasia ketuhanan dan al-Khotm bagi para wali Quthb umat Muhammad SAW dan para wali yang sholeh maka tidak ada satu pun wali yang memiliki kedudukan seperti kedudukan beliau juga tidak ada tempat yang lebih tinggi dan mulia dari tempat beliau dan tidak ada masyrob (masyrob adalah focus amaliyah “praktek” yang berkaitan dengan berjalan menuju kehadirat Allah yang meliputi persoalan, tingkatan, rasa dll. Seperti amaliyah dzikir jahry, dzikir khofy, dst.) yang lebih luas lagi sempurna daripada masyrob beliau maka sesungguhnya masyrob beliau menyatukan seluruh masyrob Thoriqoh dan masyrob (tersebut) hanya khusus bagi beliau dan sesungguhnya beliau (Syeikh Ahmad al-Tijany RA) adalah pusat seluruh perantara terdahulu dan yang akan datang dan juga beliau adalah gurunya para guru barzakh para barzakh serta sumber yang mengalir darinya semua anugerah, ilmu, ma’rifat, dan asror bagi seluruh para wali, para aqthob, para ‘arif, dan para kekasih Allah karena sesungguhnya Sayyidi al-Wujud (Nabi Muhamad SAW) memberitahkan kepada beliau secara langsung di saat terjaga bahwa sesungguhnya beliau adalah pemilik pangkat al-Khotm al-Muhammady yang diketahui para wali Quthb dan para al-Shiddiq dan sesungguhnya tidak ada kedudukan di atas kedudukan beliau di dalam hamparan ma’rifat kepada Allah al-Khotm inilah yang menerima seluruh bantuan yang mengalir dari dzat para Nabi semoga atas mereka rahmat dan keselamatan dan dia (al-Kothm) alirkan bantuan dari mereka (para Nabi) kepada semua para wali walaupun mereka tidak mengetahuinya keutamaan guru kami (Syeikh Ahmad Tijany) tidak dapat dihitung dengan bilangan dan tidak dapat disamakan serta tidak dapat diringkas oleh pena juga tidak dapat mengetahui hakikat keutamaan beliau kecuali Allah yang telah menganugerahkannya kepada Beliau dan Rosulullah SAW dan di antara karomah beliau yang tidak dimiliki oleh para wali Allah adalah jaminan baginda Sayyidi al-Wujud (Nabi Muhammad SAW) dan sabda Beliau SAW secara langsung di saat terjaga kepada Tuanku Abil Faydh Ahmad bin Muhammad al-Tijany RA seperti sabda Beliau SAW : “Sesungguhnya kedua orang tua orang yang mengambil wirid Thoriqoh ini beserta istri dan anak-anaknya akan masuk surga dengan tanpa hisab dan siksa, jika tidak ada kritikan dari mereka dan sesungguhnya Beliau SAW akan mendatangi mereka di saat meninggal dan ditanyai kubur dan sesungguhnya mereka berdzikir bersama tujuh puluh ribu malaikat dan pahalanya dicatat untuk mereka yang berdzikir serta sesungguhnya mereka tidak akan keluar dari dunia (wafat) kecuali mereka mencapai tingkat kewalian dan juga sesungguhnya imam Mahdi yang ditunggu-tunggu kedatangannya adalah saudara mereka dalam Thoriqoh (Thoriqoh al-Tijaniyyah) dan sesungguhnya ahli Thoriqoh ini lebih tinggi kedudukannya daripada pembesar para wali Quthb mereka di Mahsyar memiliki tempat di bawah bayanga Arsy dan sesungguhnya mereka tidak akan mengalami peristiwa yang menakutkan di Mauqif,  mereka juga tidak melihat petir dan gempanya (Mauqif) bahkan mereka aman di pintu surga sehingga mereka memasukinya bersama utusan Allah (yakni Nabi Muhammad SAW) bersama rombongan pertama yaitu para sahabat Nabi SAW dan tempat tinggal mereka berada di tempat tertinggi di dalam surga ‘illiyyin cerita ini dari seorang yang dipercaya dan adil juga kekasih Allah dari baginda Nabi SAW tidak akan ada yang megingkari kebenarannya kecuali orang yang iri atau bodoh dengan kesempurnaan kekuasaan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung maka Maha Suci Dzat yang memberi anugerah sesuatu yang Ia kehendaki kepada orang yang Ia kehendaki pula

Ya Allah Kumpukanlah kami Dalam Golongan Abil Faidl At-Tijaany

Tolonglah kami Dengan Madad Dari Khatmil Auliya Kitmaany
Diantara yang di sabdakan kepada Beliau (Syeikh Ahmad al-Tijani) oleh Baginda Nabi SAW di dalam al-Hadroh al-Musthofawiyyah adalah Wahai Ahmad, Sesungguhnya saya memerintah pengikutmu untuk tidak mengunjungi selain kamu, hanya sebagaian cobaan dan ujian mereka agar kamu mengetahui orang yang mempercayai dan yang mendustakanmu maka, orang yang mempercayaimu akan melaksanakan seluruh perintahmu seketika tanpa sebuah alasan dan keraguan dengan kelapangan hati dan juga kami larang mereka mengunjungi (Ziarah) kepada selain kamu baik yang hidup atau sudah meninggal hanya karena ketidak sempurnaan perhatian mereka kepada guru karena jika mereka mengunjungi wali selain guru mereka serta perhatian mereka berpaling dari hadapannya maka tertuputuslah hubungan antara mereka dengan sang guru dan juga terputus bantuan dari pihak sang guru, maka mereka tidak berada di pihak guru mereka dan juga tidak berada di pihak wali yang mereka kunjungi (Ziarahi) Allah tidak akan meletakan dua hati dalam satu orang dan saya hanya melarang mereka untuk melakukan itu hanya karena kasih dan sayang kepada mereka serta karena lebih memperhatikanmu dan pengikut-pengikutmu Hal inilah yang banyak di lupakan oleh para guru Thoriqoh oleh karena itu, sering tidak menghasilkan manfaat dari mereka kepada para pengikut mereka dan engkau wahai ahmad ! setiap orang yang taat perintahmu dan laranganmu maka dia darimu dan kamu darinya (ini adalah ungkapan ikatan antara Syeikh Ahmad  al-Tijany  dan para pengikutnya sehingga antara keduanya bagaikan tunggal), baginya dariku kerelaan dan penerimaan Rosulullah SAW memberi kabar gembira kepada Beliau dengan sesungguhnya seluruh Thoriqoh akan lenyap pada akhir masa dan tidak tersisa kecuali Thoriqoh Beliau (Syeikh Ahmad al-Tijany) dan sebagian Ahlu Kasyfi (orang yang diperlihatkan hal Ghoib) berkata : Sesungguhnya semua Thoriqoh pada akhir masa akan menjadi Thoriqoh al-Muhammadiyah ini dan itu pada saat semua Thoriqoh dan Madzhab menjadi satu dan sesungguhnya Rosulullah SAW menjamin kemulian kepada junjunganku Abil Faydh al-Tijany dari para pengikut Beliau dan keutamaan dari Allah yaitu satu Trilliun laki-laki dan seratus Miliyar perempuan dan Rosulullah berkata kepada sebagian pengikut Abil Faydh al-Tijany (Beliau adalah Abu Abdillah Sayyidy Muhammad al-Ghooly putra Muhammad Bu Thoolib al-Hasany al-Maknaasy.) engkau putra sang kekasih dan masuk dalam Thoriqoh sang kekasih (Syeikh Ahmad) maka tidak ada perantara antara engkau dan aku kecuali perantara ini (Syeikh Ahmad)  karena dia dariku dan aku darinya dan siapapun yang masuk dalam Thoriqohku dan dalam tanggunganku serta perlindungaku maka untuknya semua apa yang disebutkan oleh Kholifah besar pewaris terkenal yaitu al-Tijany yang suci dan sesungguhnya Tuanku Malaikat Jibril turun di depan Rosulullah SAW dan ia berseru dengan segenap suaranya didalam sebuah kelompok orang (sebuah kelompok tersebut adalah Rosulullah SAW, sebagai utusan Allah, Khulafa’ Rosyidin, Syeikh Ahmad dan sebagian dari jin, Manusia dan para malaikat pada Waktu sholat fajr yang di Imami oleh Rosulullah SAW) “Bahagialah ! bahagialah mereka yang mengambi Thoriqoh ini al-Tijany” Junjunganku Abul Faidh al-Tijany RA berkata : “Akan datang limpahan anugerah yang banyak atas para sahabatku sehingga manusia masuk dalam Thoriqoh kami dengan berbondong-bondong Limpahan anugerah ini datang sedangkan manusia dalam keadaan ditimpa kesulitan dan kesengsaraan   

Ya Allah Kumpukanlah kami Dalam Golongan Abil Faidl At-Tijaany

Tolonglah kami Dengan Madad Dari Khatmil Auliya Kitmaany
Beliau (Syeikh Ahmad RA) berkata : “Barangsiapa meninggalkan wirid dari wirid guru-guru (Thoriqoh) karena masuk dalam Thoriqohku al-Muhammadiyyah al-Ibrohimiyyah al-Hanifiyyah ini maka Allah akan memberikan kesentosaan padanya dalam dunia dan akhirat serta tidak akan ada sesuatu yang mencelakainya, tidak dari Allah, dari utusannya dan juga dari gurunya di saat mereka masih hidup maupun mati dan setiap orang yang masuk ke dalam golongan kami kemudian pindah ke lainnya maka Allah akan mengeluarkan dia dari hadapan-Nya lalu Allah akan mencabut angerah kecintaan kami (kepadanya), kemudian dia akan mati dalam keadaan kafir hanya pertolongan Allah yang menyelamatkan dari rekayasa-Nya dan dia (yang keluar dari Thoriqoh) tidak akan bahagia selamanya dan tidak ada satu Wali pun yang akan memberikan manfa’at kepadanya karena begitulah kenyataannya hal ini adalah janji yang benar-benar datang dari baginda Nabi SAW kepada kami Beliau juga berkata kepada saya : “Wahai Ahmad! Sesungguhnya orang yang mencelamu dan dia tidak taubat maka ia tidak akan mati kecuali dalam keadaan kafir walaupun ia haji dan jihad. akupun berkata kepada Beliau :”Wahai Rosulullah SAW! Sesungguhnya al-‘Arif Billah Sayyid Abdur Rohman al-Syaamsy menyebutkan bahwa sesungguhnya orang haji tidak akan mati dalam keadaan buruk akhir hidupnya Sayyid al-Wujud berkata kepadaku :”Wahai Ahmad! Barangsiapa yang mencelamu dan tidak bertaubat maka ia mati dalam keadaan kafir walau ia haji dan jihad Wahai Ahmad, setiap orang yang berusaha menghancurkanmu maka sesungguhnya aku marah padanya Wahai Ahmad, setiap yang kau sampaikan sesungguhnya engkau hanya menterjemahkan dariku Wahai Ahmad, engkau adalah kekasihku dan setiap orang yang mencintaimu kekasihku engkau termasuk orang-orang yang sentosa dan setiap orang yang mencintaimu termasuk orang sentosa orang-orang faqirmu adalah orang-orang faqirku dan murid-muridmu adalah murid-muridku sahabat-sahabatmu adalah sahabat-sahabatku maka Rosulullah SAW mengetahui bahwa antara sahabat Beliau dan sahabat Syeikh ini ada sebuah persamaan yang sempurna karena persamaan itu, mereka disisi Allah lebih agung dari pada pembesar Wali Aqthoob, para ‘arif dan para ‘aghwats walaupun mereka terlihat termasuk golongan orang-orang umum dan sesungguhnya Rosulullah SAW cemburu pada pengikut Thoriqoh ini dengan kecemburuan tertentu dan Beliau bersabda : Wahai Ahmad berkatalah kepada mereka : janganlah kalian saling menyakiti saya dengan saling menyakiti di antara kalian dan sesungguhnya orang yang tidak menghormati dan menyakiti mereka akan diusir oleh Allah dari sisi-Nya dan akan dicabut seluruh anugerah yang telah diberikan kepada mereka Syeikh Ahmad RA berkata Wahai hamba Allah! Wahai Hamba Allah! janganlah kalian tidak mematuhiku dalam hal ini yang telah aku katakan dan sampaikan kepada kalian karena sesungguhnya kebiasaan yang terjadi setiap aku menganjurkan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu atau meninggalkannya demi kebaikannya sendiri kemudian dia tidak menerima anjuranku maka dia akan menerima cobaan melihat kadar pembangkangnya terhadapku dulu di sebuah kota dari daerah Madiriyyah timur ada seseorang yang menerima izin membaca wirid-wirid Thoriqoh al-Naqsyabandiyyah selanjutnya dia mengkritik sebagian hal dalam Thoriqoh al-Tijaniyyah yang tidak mampu dia ketahui dan pahami dan dia tetap dengan sikapnya sehingga pada akhir-akhir kehidupannya, dia menderita sakit dan 4 hari sebelu dia meninggal dia tidak mampu berucap juga berbicara kemudian terjadi hal yang mengejutkan keluarganya yang mendengar yaitu dia berkata tanpa suatu sebab dan hubungan al-Thoriqoh al-Tijaniyyah adalah Thoriqoh yang terbaik diatas bumi dia terus mengulangi kata-kata ini sampai jiwanya kembali ke Sang Pencipta  

Ya Allah Kumpukanlah kami Dalam Golongan Abil Faidl At-Tijaany

Tolonglah kami Dengan Madad Dari Khatmil Auliya Kitmaany
Pada al-Mustofa aku menghadap, dengan jiwa
            Aku mohon mengharap keselamatan dari duka lara
Hanya keutamaannya harapanku, ia sudi mengasihi
            Membuka hatiku, melapangkan dadaku
Ia tolak seluruh kesulitan, ia datangkan kemudahan
            Ia usir semua kesusahanku, dari jalan tidak ku mengerti
Hanya pada Ahmad Tijani, ku persempahkan cinta sanubari
            Ku adukan kesulitan yang menimpa, keresahan yang mendera
Tijani pemilik kemulyaan, kedudukan dan keluhuran
            Hanya dengan Tuhan, baginya kecukupan
Tijani seorang ilmuwan, bijak lagi berhias kemulyaan
            Tijani laksana gunung tinggi, ia alim bagi ahli Qur’an
Ilmu Tawuf tijani tiada tertandingi
            Ilmu Tafsirnya bagai lautan tak bertepi
Tijani selami kedalaman Hakikat
            Tijani kuasai luasnya syari’at
Tijani telah menggapai seluruh kemulian
            Dia unggul dalam ilmu, zuhud serta kesabaran
Tijani penolong semua manusia
            Mereka bersandar padanya dalam kepentingan dan bahaya
Ingat! Wahai temanku dengan guru ini berpeganglah kalian
            Taklukan nafsu, dengan usaha carilah kebenaran
Berjuanglah kalian diatas jalannya
            Perihalalah, serta pakailah budi pekertinya hai orang berakal
Jangan bersandar kecuali padanya, Wahai kekasihku
            Di saat zaman serba sulit ini, lagi sunyi dari kebaikan budi
Jika beberapa Negara engkau jelajahi
            Niscaya tak akan engkau temui asal seperti ilmuwan ini
Demi dia, tidak pernah aku menerka seperti kebaikannya
            Dalam hidup mataku tiada  ku memandang seperti padanya
Biarkanlah ku tarik ujung jubahnya karena membanggakannya
            Sebab siapa yang tak kan bahagia? Jika Tijani pelindungnya
Sekarang aku bersanding dengannya setiap saat ku bahagia
            Sungguh aku tak kan pergi dari sisinya
Hai! Lihatlah, hidupku sekarang mewah karena dekatnya
            Telah aku saksikan dia seperti aku angan dalam jiwa
Alangkah bahagia hamba yang meihatnya dengan dua mata
            Sungguh dia rengkuh kemuliaan atas manusia tanpa di Ingkari
Ingatlah wahai pemabuk cinta, berhentilah di tamannya
            Nuai dan petik buah ilmu sepanjang masa
Maka, puji bagi Allah, pencipta Syeikh yang mengetahui ilmu
            Mencapai puncak kedudukan yang tak di rengkuh pemilik Sir
Maka, tambahkan cintamu atas cintanya wahai al-faqir
            Sepangjang masa tetaplah bahagia bersamanya dan mengertilah
Jangan pula engkau palingkan wajahmu darinya singkirkan semua
            Yang merintangimu darinya, potonglah yang genap jadi satu
Karena hanya cahayanya yang membersihkan hati dari noda
            Karena wiridnya yang mencukupi murid dari kepayahan
Maka tetaplah bersamanya, karena siapa mencari akan menuai
            Dan siapapun memburu akan berhasil dengan cepat dan pasti
Persembahkan usahamu, jiwamu dan relalah dengan cintanya
            Pasti kau temui pertolongannya di kesulitan dan kemudahan
Sungguh lisan ku kelu mengungkapkan seluruh pujianku
            Dan sangat mengherankan jika timba mengurangi lautan
Wahai Tuhanku, demi Nabimu yang terpilih dari Bani Hasyim
            Serta para sahabatnya, pemilik perhatian dan kesabaran jiwa
Limpahkan selalu rahmat dan keselamatanmu
Atas orang yang pangkatnya naik di malam Qadar

Ya Allah Kumpukanlah kami Dalam Golongan Abil Faidl At-Tijaany

Tolonglah kami Dengan Madad Dari Khatmil Auliya Kitmaany
Di antara karomah Beliau (Syeikh Ahmad Tijani RA) sesungguhnya akan di letakkan bagi Beliau sebuah mimbar yang tercipta dari cahaya pada hari kiamat kemudia seseorang berseru sehingga setiap orang di Mauqif mendengar suaranya Wahai Ahli Mauqif inilah pemimpinmu, inilah pemimpinmu, yang kalian mengambi darinya di dunia tanpa sepengetahuan kalian hal ini tertentu untuk selain para Nabi dan Sahabat berkata Sayyid al-Wujud (Nabi Muhammad SAW) kepada Abil Faidh bagimu di dalam surga empat puluh tempat dari tempat-tempat para Nabi dan Beliau berkata (Syeikh Ahmad Tijany) sesungguhnya kedudukan kami disisi Allah pada hari kiamat tidak ada dari para wali yang memperolehnya dan sesungguhnya para wali dari masa sahabat sampai di tiupnya sangsakala tidak ada yang sampai pada kedudukan kami dan tidak pula mendekatinya Beliaupun berkata (Syeikh Ahmad Tijani) :” Jiwa Rosulullah SAW dan Jiwaku seperti ini” sambil mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah “Jiwanya memberikan Bantuan pada para Rosul dan Nabi (semoga Allah melimpahkan keselamatan atas mereka semua) sedangkan jiwaku memberi bantuan pada para Quthb, Wali, Sholih, dari zaman azal sampai hari selamanya setiap Syeikh Thoriqoh mengambil dariku pada zaman Ghoib dan sesungguhnya para wali masuk dalam golongan kami dan mengambil wirid kami serta berpegangan dengan Thoriqoh kami dari permulaan wujud hingga hari kiamat berkata salah satu ahli Qurro’ al-Qur’an Syeikh Abu Noval : aku bermimpi melihat Rosulullah SAW dalam tidur seakan-akan aku mencium tangannya yang mulia maka Beliau SAW bersabda kepadaku : kenapa engkau tidak mengambil Thoriqoh Tijaniyyah maka aku berkata kepada Beliau : wahai junjunganku Rosulullah SAW saya telah mengambi Thoriqoh Qodiriyyah kemudian Beliau SAW mengulangi lagi kedua kalinya seraya bersabda kenapa engkau tidak mengambil Thoriqoh Tijaniyyah kemudian aku berkata : Wahai Rosulullah SAW saya memiliki izin memberikan wirid a-Qodiriyyah dan ini izinnya maka Rosulullah SAW bersabda : aku berkata kepadamu : kenapa kamu tidak mengambil Thoriqoh Tijaniyyah kemudian aku bertanya : Wahai junjunganku dari siapa aku dapat mengambil Thoriqoh Tijany maka Beliau bersabda kepadaku : Ambilah dari salah satu dari dua orang bias dari tuan Muhammad al-Hafidz al-Tijany atau dari tuan Muhammad al-Sayyid al-Tijany namun Muhammad al-Sayyid al-Tijany lebih dekat padamu dan sampaikan salamku padanya kemudian berkatalah padanya : “Rosulullah SAW menyampaikan salam atasmu dan berkatalah padanya : Berikan padaku izin membaca wirid Thoriqoh al-Tijaniyyah sungguh aku mendatangimu agar engkau memberiku izin membaca wirid Thoriqoh al-Tijaniyyah kemudian Sayyid Muhammad memberi izin setelah dia (Syeikh Abu Noval) menerima syarat-syarat mengamalkan Thoriqoh al-Tijaniyyah   Tuanku Ali a-Syittiiwy berkata : aku bertanya pada guruku (di dalam Barzakiyyah, karena Syeikh Abdul Qodir wafat pada tahun 560 H. dan Syeikh Ahmad al-Tijani hidup pada tahun 1150-1230.) Syeikh Abdul Qodir al-Jaelany RA Duhai junjunganku aku mendengar seorang Syeikh yang berada di daerah Abi Samaghun, bagaimana menurut anda? Maka Syeikh Abdul Qodir al-Jaelany RA berkata padanya : Wahai anakku, itu adalah pohon yang kami berteduh di bawahnya karena sebab ini Beliau (‘Ali al-Syittiiwy) mengambil Thoriqoh al-Tijaniyyah dan tuanku Abil Faidh RA berkata : segala puji bagi Allah yang telah menyampaikan aku saat ini derajat Syeikh Abdul Qodir al-Jaelany RA dan ia menambahkan padaku atas yang telah dia berikan selama 40 Tahun     

Ya Allah Kumpukanlah kami Dalam Golongan Abil Faidl At-Tijaany

Tolonglah kami Dengan Madad Dari Khatmil Auliya Kitmaany
Di antara keistimewaan yang di jamin oleh Rosulullah SAW pada pengikut Thoriqoh ini yaitu jaminan-jaminan yang menyampaikan mereka masuk kedalam surga karena memuliakan kepada keturunan Beliau Yaitu Syeikh, sandaran dan kebahagian kami RA dan menjadikan kami, kedua orang tua, seluruh teman kami dan muhibbin (para pecinta Syeikh Ahmad Tijani) dalam Allah dari pengikut Thoriqoh Tijaniyyah ini para muhibbin dan pengikut Syeikh sama-sama memiliki 14 jaminan dari Rosulullah SAW Pertama : Sesungguhnya Rosulullah SAW menjamin mereka tidak akan mati kecuali atas iman dan islam Kedua : Allah akan meringankan mereka dari sakaratul maut (waktu sekarat) Ketiga : Sesungguhnya mereka tidak akan melihat dalam kubur mereka kecuali yang menyenangkan mereka Keempat : Allah akan memberikan keselamatan dari semua siksa kubur serta rasa takut siksa dan semua keburukan mati sampai menempati tempat mereka di surga Kelima : Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu dan yang akan datang Keenam : Allah akan mendatangkan seluruh kebutuhan mereka dari gedung keutamaan Allah bukan dari kebaikan mereka Ketujuh : Allah tidak akan menghisab dan menanyai mereka sama sekali juga tidak menanyai mereka yang sedikit ataupun yang banyak pada hari kiamat kedelapan : Allah akan menaungi mereka dibawah naungan arsy-Nya pada hari tidak terdapat naungan kecuali naungan Allah Kesembilan : Allah akan melewatkan mereka diatas Shiroth al-Mustaqim secepat kedipan mata di atas punggung para malaikat Kesepuluh : Allah akan memberi minum mereka pada hari kiamat dari telaga Nabi sebaik-baiknya Manusia SAW Kesebelas : Allah akan memasukan mereka kedalam surga tanpa hisab dan siksa, ikut golongan pertama yaitu bersama para sahabat Kedua Belas : Allah akan menjadikan mereka penghuni surga tertinggi dari surga Firdaus Ketiga Belas : sesungguhnya Nabi SAW mencintai orang yang mencintai al-Hadhroh al-Tijaniyyah Keempa Belas Sesungguhnya orang yang mencintai Beliau RA tidak akan mati sehingga dia menjadi Wali    

Ya Allah Kumpukanlah kami Dalam Golongan Abil Faidl At-Tijaany

Tolonglah kami Dengan Madad Dari Khatmil Auliya Kitmaany
Adapun jaminan lain yang hanya tertentu bagi para pengikut Beliau Jaminan tersebut adalah : Sesungguhnya kedua orang tua orang yang mengambil wirid Beliau dan Istri serta anaknya (dalam kitab Bulughul Amani Hal.18 di sebutkan : dan kedua orang tua istrinya “yakni mertua laki dan perempuan) akan memasuki surga tanpa hisab, siksa dan juga tanpa ketakutan karena sesungguhnya mereka seperti murid-murid Nabi SAW pemilik Syafa’at al-Udzmaa dan sesungguhnya Nabi SAW menyebut mereka sebagai sahabatnya setiap orang yang menyakiti mereka sama dengan menyakiti Nabi SAW dan sesungguhnya al-Imam Mahdi yang di tunggu adalah saudara mereka dalam Thoriqoh (al-Tijany) yang di antara tanda-tanda keluarnya (al-Imam Mahdi) adalah semakin bertambah banyak pengikut Thoriqoh ini adapun keluarnya al-Imam Mahdi dari Negara Timur kemudian di Baiat menjadi Kholifah di Baitullah (Makkah), dan dia mengambil Thoriqoh ini dari orang yang memiliki izin sah di kota Madinah al-Munawwaroh sesungguhnya pengikut Thoriqoh ini lebih tinggi kedudukannya dari para pembesar Wali Quthb dan juga sesungguhnya didalam dzikir wajib Thoriqoh ini terdapat bentuk lafadz dari lafadz-lafadz Asma Allah yang agung barangsiapa yang membacanya dengan sanad Muttashil (bersambung antara para periwayat) dia akan mendapatkan setengah pahala membaca nama yang tertentu dimiliki junjungan manusia (Nabi Muhammad SAW) setiap pengikut aman dari dicabut kembali anugerah pemberian setelah diberikan oleh Allah Dan juga setiap orang dari pengikut Beliau memiliki bagian pahala dari pahala membaca nama yang agung (al-Ismu al-A’dzom) lagi besar sebagai anugerah dari Allah Raja yang maha tahu begitu juga sesungguhnya mereka memperoleh pahala dzikir-dzikir yang mulia dari al-Ismu al-A’dzhom serta dzikir-dzikir yang tinggi di bawahnya, dengan pahala yang tidak diperoleh oleh para ahli ma’rifat dan wali Quthb sepanjang masa dan hari serta sesungguhnya Allah akan memberi mereka pahala amal orang yang beramal yang diterima amalnya lebih banyak 100 ribu lipat pahala yang diberikan kepada pemilik amal tersebut sebagai keutamaan dari-Nya sesungguhnya di antara mereka seseorang yang apabila ada orang melihatnya pada hari senin atau hari Juma’at (Mimpi bertemu dengan Syeikh Ahmad Tijani) maka orang yang melihatnya akan masuk surga tanpa hisab dan siksa sebagai warisan dari Imam kami yang konsisten dan di antara mereka orang yang jika dilihat oleh orang lain kemudian orang yang melihat berkata kepadanya :”saksikanlah sesungguhnya aku telah melihat dirimu Wahai pemilik sifat-sifat yang di Ridhoi” dan orang yang dilihat berkata : “saya bersaksi bahwa engkau melihatku” maka sesungguhnya orang yang melihat itu aka memasuki surga dengan sentosa dan selamat sesungguhnya mereka memiliki tempat khusus golongan mereka di Mahsyar yang berada dibawah naungan ‘Arsy tanpa selain golongan mereka oleh karena itu, mereka tidak memasuki Mahsyar (bersama orang yang bukan golongan mereka) dan tidak merasa kesulitan serta mereka tidak akan melihat cobaan karena terfokusnya mata mereka untuk menempati tempat teratas surga ‘illiyyin dari rumah kesentosaan sedangkan para muhibbin hanya bertempat di surga ‘illiyyin dari rumah surgawi sesungguhnya mereka memiliki alam barzakh sendiri yang mereka tempati selalu dan juga mereka tidak menemui teror-teror yang terdapat di Mauqif serta tidak melihat petir dan gempanya Mauqif bahkan mereka aman berada di pintu surga sehingga mereka memasukinya bersama Nabi yang terpilih SAW kebanyakan dari mereka memperoleh keutamaan ziarah makam rosul SAW di Raudlohnya yang dimuliakan lagi bersinar setiap hari dan juga mendapat keutamaan ziarah para wali, orang baik dari mulai awal wujud sampai waktu mereka sebab membaca Sholawat Jauharotul Kamal sesungguhnya Nabi SAW Kholifah empat (Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali) ikut hadir dalam pembacaan wadzifah setiap hari bersama pengikut Thoriqoh mulia ini dan sesungguhnya Nabi SAW mencintai mereka dengan cinta khusus selain cinta beliau kepada mereka dan para muhibbin selama mereka selalu menjaga syarat-syarat Thoriqoh mereka akan memiliki tanda pada hari kiamat yang membedakan mereka dari seluruh manusia juga mereka dikenal sebagai murid-murid Rosulullah junjungan Bangsa Arab dan Ajam ( bangsa selain Arab) Tanda tersebut adalah setiap di antara kedua mata mereka tertulis sebuah tanda yang bercahaya :  محمد صلى الله عليه و سلم  (Muhammad semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan atasnya) dan di atas arah hati yang sebelah punggung tertulis:  محمد ابن عبد ا لله (Muhammad bin Abdillah) dan juga di atas kepala mereka sebuah mahkota khusus bagi mereka yang terbuat dari cahaya yang tertulis di dalamnya: الطريـقـة التجانية منـشأها الحقيقـة المحمدية (Thoriqoh al-Tijaniyyah timbulnya adalah hakikat Muhammad) atasnya dari Tuhan kami dan pencipta kami seutama rahmat dan sesuci keselamatan dan di antara keistimewaan yang agung bagi pengikut Thoriqoh al-Muhammadiyyah al-Tijaniyyah ini adalah Sholawat Fatih limaa ughliqo karena baginda Nabi SAW bersabda pada Junjunganku Abil Faidl al-Tijaany: Tidak ada seseorang yang membawa sholawat padaku lebih utama daripada Sholawat Fatih limaa ughliqo dan tuanku RA berkata: Seumpama penghuni tujuh langit dan bumi serta seisinya berkumpul untuk menyebutkan pahala sholawat fatih lima ughliqo maka mereka tidak akan mampu dan sesungguhnya satu kali dari sholawat fatih dengan melaksanakan syarat sepuluhnya yang seumpama penghuni alam dikalikan seratus ribu kemudian pahala sholawat fatih tersebut dibagikan atas mereka niscaya akan bias menghapus seluruh dosa-dosa mereka Junjunganku RA berkata: barangsiapa senantiasa membaca sholawat fatih limaa ughliqo dia pasti akan mati dengan membawa iman dan orang yang disebut senantiasa membaca sholawat fatih adalah orang yang membacanya walau satu kali sehari Yaa Allah limpahkanlah rahmat atas Tuanku Muhammad pembuka yang terkunci, penutup yang terdahulu, penolong kebenaran dengan membawa kebenaran dan penunjuk jalan-Mu yang lurus juga atas keluarganya dengan hak pangkat dan kedudukannya yang agung

Kabulkanlah do’a kami tuanku, Amin, Amin
            Jangan engkau sia-siakan harapan kami
Tuhan! Dengan penutup para Nabi Allah
            Baginya dan keluarganya seluruh rahmat Allah
Dengan pangkat Khatmi para wali Allah
            Atasnya seluruh siraman kasih sayang Allah
Dengan keutamaan dan anugerahmu, anugerahilah kami
            Dengan ampunan, penghapusan dosa serta keridloanmu
Kumpulkanlah kami dengan Nabi Muhammad
            Dan Abil Faidl al-Tijaany yang bernama Ahmad
Juga anugerahi kami kasih sayang dari Sayyid suku Adnaany
            Dan berilah kami ikatan hubungan dari Ahmad al-Tijaany
Serta pengangkatan dari Tuhan kami Sang Maha Pengasih
            Dengan itu semua kami akan naiki tingkatan ma’rifat billahi
Serta kasihanilah kami di setiap keadaan
            Selamatkanlah kami dari segenap marabahaya
Jagalah kedudukan kami dari kelelahan
            Serta dari keburukan masa dan dari semua ketakutan
Dan lindungilah kami dari semua syetan
            Juga dari golongannya, baik manusia maupun jaan
Wahai Tuhanku tetapkan kami atas imann
            Jagalah hati kami dari kekufuran
Jagalah Negara kami demi pangkat al-Haadi
            Dari kekuasaan kafir  dan musuh kami
Lingkupi kami dengan kasih sayang dan sentosa
            Serta dijaga, dan satukan kalimat imani
Sebarkan bala tentara agama dan Islami
            Atas semua musuh yang kafir lagi tercela

Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Yaa Allah demi pangkat Junjunganku Muhammad SAW yang memiliki keagungan pangkat dengan kadar keagungan dzat-Mu demi pangkat hamba-hamba-Muyang jika Engkau memandang mereka, maka tenanglah marah-Mu demi kehormatan para Malaikat yang mengitari ‘Arsy serta kehormatan guru kami ini, Syeikh Ahmad al-Tijaany RA dan kehormatan penggantinya tuanku al-Haaj Ali al-Haroozim RA semoga Engkau melimpahkan rahmat atas Junjunganku Muhammad beserta keluarga, sahabat, istri, anak turun Beliau dan semoga Engkau mengampuni kami, orang tua, teman-teman kami juga keluarga mereka dan seluruh kaum muslimin dan muslimat yang masih hidup atau sudah meninggal dan Engkau alirkan pada kami pertolongan dari guru kami Syeikh Ahmad al-Tijaany ini yang berkahnya kembali pada kami dalam agama, dunia dan akhirat kami dan engkau jadikan kami dan anak turun kami selamat ta’at  juga mengenal engkau tegak dan tunduk pada syari’at dan saling menyukai kebaikan memiliki budi pekerti yang baik, membahagiakan dan membanggakan pada kedua orang tua mereka, tidak menyusahkan pada keduanya dan tidak membuat lega musuh keduanya mereka semua zuhud di dunia dan diberi kemudahan, dan mereka diberi rizqi yang halal, baik, luas, tanpa susah payah dan merendah di hadapan makhluk sebab mencarinya dan tanpa mengingat-ingat, mengatur untuk memperolehnya dan engkau jaga kami dan mereka dari keharaman rizqi , perbuatan, niat dan keyakinan juga engkau beri rizqi kami dan mereka keimanan yang sempurna dan keyakinan yang benar dan engkau anugerahi kami dan mereka ilmu yang manfaat akal yang benar dan kefahaman yang benar pula dan engkau pakaikan pada kami serta mereka pakaikan berupa kesehatan dan kesungguhan dan engkau hiasi kami dan mereka dengan kearisan, ketenangan, iffah (sederhana) dan muru’ah (harga diri) yang sempurna dan kasihanilah kami dan mereka dengan menerima amal perbuatan kami dan mereka yang kurang dari syarat diterima, serta muliakan kami dan mereka dengan ketaqwaan dan berilah kami dan mereka keutamaan merasakan kelezatan ibadah dan munajat pada-Mu dan angkatlah derajat kami dan mereka dengan tentram bersamamu dan Engkau bersihkan hati kami dan mereka dari sibuk dengan selainmu dan engkau berkahi umur kami dan mereka serta sampaikan kami dan mereka haji ke Baitullah al-Harom (rumah Allah yang mulia) dan mengunjungi makan nabi-Mu Junjunganku Muhammad SAW dan semoga Allah akan melimpahkan rahmat-Nya atas manusia terbaik Junjunganku Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya Maha Suci Tuhanmu, Tuhan kemuliaan dari segala mereka (orang yang kafir) sifati dan keselamatan bagi seluruh utusan serta segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar